Antisipasi Virus Corona di DKI

Makna di Balik Plakat Blok Makam Syuhada dan Blok Makam Santo Yosef-Arimatea di TPU Rorotan

Ada pesan kemuliaan dan makna mendalam di balik pendirian plakat batu Blok Makam Syuhada dan Blok Santo Yosef-Arimatea di TPU Rorotan, Cilincing.

TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino
Plakat batu bertuliskan Blok Makam Syuhada yang menandai area pemakaman bagi jenazah Muslim di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (13/8/2021). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, CILINCING - Pemakaman khusus jenazah Covid-19 di TPU Rorotan ditandai dengan plakat batu untuk blok Muslim dan blok Nasrani.

Plakat tersebut terpasang permanen di tengah TPU Rorotan, tepatnya di tepi jalan yang memisahkan kedua blok.

Pengamatan TribunJakarta.com, Jumat (13/8/2021), blok pemakaman khusus Muslim ditandai dengan plakat batu bertuliskan Blok Makam Syuhada.

Di atas plakat Blok Makam Syuhada disertai penjelasan berbunyi, "Blok Makam Bagi yang Wafat Selama Pandemi Covid-19 Sejak Maret 2021."

Batu penanda tersebut bernuansa hitam-putih.

Baca juga: Ini Sederet Doa yang Sebaiknya Dibaca saat Mendengar Kabar Kematian atau Musibah, Sudah Tahu?

Latar belakangnya hitam, sementara tulisannya berwarna putih.

Di sisi lain, area pemakaman Nasrani ditandai dengan Blok Makam Santo Yosef-Arimatea.

Plakat batu bertuliskan Blok Santo Yosef-Arimatea yang menandai area pemakaman bagi jenazah umat Nasrani di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (13/8/2021).
Plakat batu bertuliskan Blok Santo Yosef-Arimatea yang menandai area pemakaman bagi jenazah umat Nasrani di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (13/8/2021). (TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino)

Di belakang masing-masing plakat batu terhampar ratusan makam jenazah Covid-19 dengan nisan kayu yang berbentuk salib.

Sama seperti di blok Muslim, plakat di blok Nasrani juga bernuansa hitam-putih.

Peziarah sempat melihat-lihat plakat batu yang baru-baru ini dipasangan.

"Saya waktu pemakaman kerabat pas tanggal 28 Juli lalu belum ada ya. Ini baru lihat," kata Irfan (43), peziarah yang memerhatikan plakat batu Blok Makam Syuhada, Jumat (13/8/2021) di lokasi.

Baca juga: Cerita Anies Baswedan Saat Kunjungi TPU Rorotan: Hitungan Hari, Hamparan Tanah Lapang Jadi Kuburan

Arti Penamaan

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan di balik penamaan Blok Syuhada bagi jenazah Muslim dan Blok Santo Yosef-Arimatea bagi umat Nasrani.

Anies menjelaskan itu panjang lebar dalam unggahan Instagram pribadinya @aniesbaswedan pada Kamis (12/8/2021).

"Dalam setiap percakapan dengan warga yang mengantarkan anggota keluarga untuk dikuburkan, selalu saya sampaikan pesan penguat," ucap Anies.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat mengunjungi TPU Rorotan, Jakarta Utara.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat mengunjungi TPU Rorotan, Jakarta Utara. (Tangkapan layar dari instagram Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan)

"Takziyah itu sesungguhnya memang bermakna menguatkan, menghibur. Sering kami utarakan bahwa yang baru dikuburkan itu Syahid. Insya Allah dimuliakan dan berada di tempat mulia di sisi Allah SWT," sambung Anies. 

Dari percakapan-percakapan itulah, lanjut Anies, blok pemakaman untuk warga yang meninggal karena Covid-19 diberikan nama dengan pesan kemuliaan.

Bukan diasosiasikan sebagai korban Covid-19 dan bukan sekadar diberi nomor blok.

"Blok pemakaman itu kemudian dinamai, dengan nama yang memiliki arti dan arti yang memilki pesan, yaitu Blok Makam Syuhada," katanya.

"Bagi warga beragama Kristen dan Katolik, kami konsultasikan dengan FKUB yang mewakili unsur Kristen dan Katolik. Mereka menyampaikan nama: Santo Yosef (dari) Arimatea."

"Kini blok makam itu terpampang jelas. Biarkan sanak saudara, anak-cucu yang di masa depan datang untuk berziarah akan menemui nama-nama mulia di tempat peristirahatan terakhir nenek-kakek dan leluhurnya. Barisan makam yang terjadi selama masa pandemi kali ini," jelasnya.

Pembuatan Waduk

Selain penambahan plakat batu di area makam, wadah penampungan air juga tengah dibangun di TPU Rorotan.

Baca juga: Covid-19 Melandai, Mas Anies Izinkan Masyarakat Salat Jumat Berjemaah

Waduk dan kolam retensi tengah dibangun oleh jajaran Satuan Pelaksana Sumber Daya Air Kecamatan Cilincing di kawasan itu.

Dua penampungan air dibuat di area TPU khusus Covid-19 tersebut untuk mengantisipasi terjadinya genangan memasuki musim hujan.

Pasien Covid-19 yang sedang dirawat di Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat, ikut mengantarkan ayahnya yang meninggal dunia karena Covid-19, untuk dimakamkan di TPU Rorotan, dari mobil ambulans, Rabu (21/7/2021).
Pasien Covid-19 yang sedang dirawat di Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat, ikut mengantarkan ayahnya yang meninggal dunia karena Covid-19, untuk dimakamkan di TPU Rorotan, dari mobil ambulans, Rabu (21/7/2021). (Tribunnews/Ferryal Immanuel)

Kasatpel Sumber Daya Air Kecamatan Cilincing Tjahyono Budi Setiawan mengatakan, pembangunan waduk serta kolam retensi ini sekaligus menambah fasilitas di sekitar area TPU Rorotan.

"Pembuatan Waduk Makam Covid-19 Rorotan ini dilakukan sebagai antisipasi terjadinya genangan di wilayah makam saat musim hujan," kata Tjahyono, Kamis (5/8/2021) lalu.

Sebelumnya, fasilitas yang sudah diselesaikan, yakni jalan masuk serta lokasi parkir disediakan di TPU Rorotan.

Sebagai persiapan musim hujan, Pemprov DKI Jakarta menambah drainase berikut waduk dan kolam retensi yang posisinya di sudut kanan dan kiri area makam.

"Dari total 25 hektare luas makam, pada sisi kanan jalan utama akan dibuat waduk seluas 2 hektare. Untuk sisi kiri akan dibuat kolam retensi seluas 1,5 hektar," ucap Tjahyono.

Adapun denah atau rencana dari pembangunan kedua lokasi penampungan air pada tersebut sudah selesai dibuat.

Sementara proses pembangunannya sudah berjalan selama sepekan terakhir.

"Proses pengerukan tanah lokasi-lokasi tersebut baru berjalan satu minggu," tutup Tjahyono.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved