Mural Jokowi 404: Not Found, Fadli Zon Ingatkan Presiden Bukan Lambang Negara: Katanya Demokrasi

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon ikut mengkritisi mural bergambar Presiden Joko Widodo. Mural itu kini telah dihapus aparat.

Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Yogi Jakarta
Tribunnews.com/Herudin
Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon ikut mengkritisi mural bergambar Presiden Joko Widodo yang kini menjadi sorotan publik. 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon ikut mengkritisi mural bergambar Presiden Joko Widodo yang kini menjadi sorotan publik.

Mural tersebut bertuliskan ' Jokowi 404: Not Found ' yang berlokasi di Batuceper, Tangerang.

Polisi pun menyelidiki kasus tersebut serta memburu pembuat mural.

Polisi mengungkapkan hal tersebut didasari oleh pengertian bahwa presiden adalah lambang negara yang harus dihormati.

"Tetap diselidiki itu perbuatan siapa. Karena bagaimanapun itu kan lambang negara, harus dihormati," kata Kasubbag Humas Polres Tangerang Kota, Kompol Abdul Rachim, saat dihubungi wartawan, Jumat (13/8/2021) kemarin.

Baca juga: Lurah Batujaya Tak Mendapat Keluhan Warga Soal Adanya Mural Jokowi 404: Not Found

Anggota DPR Fadli Zon pun melalui akun twitter meminta semua pihak tak usah berlebihan menanggapi mural ataupun lukisan, poster, meme dan ekspresi seni lainnya.

Ia mengingatkan respon berlebihan akan mereduksi hak rakyat untuk menyatakan sikap, pendapat atau kemerdekaan berekspresi.

"Lagi pula, Presiden bukan lambang negara. Katanya demokrasi," ujar Fadli Zon dikutip TribunJakarta.com dari akun twitter terverifikasi, Minggu (15/8/2021).

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon ikut mengkritisi mural bergambar Presiden Joko Widodo yang kini menjadi sorotan publik.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon ikut mengkritisi mural bergambar Presiden Joko Widodo yang kini menjadi sorotan publik. (tangkapan layar twitter Fadli Zon)

Sementara itu, pakar telematika Roy Suryo menjelaskan latar belakan istilah 404: Not Found.

Dalam cuitan akun Twitter pribadinya, @KRMTRoySuryo2, Mantan Menpora itu menjelaskan 404: Not Found ini berawal dari Conseil Européen pour la Recherche Nucléaire (CERN).

Diketahui CERN adalah sebuah organisasi Eropa yang digunakan untuk melakukan riset nuklir.

Roy menuturkan dulunya dalam CERN terdapat Ruang 404.

Baca juga: Sosiolog Sebut Penghapusan Mural Jokowi 404 Not Found di Tangerang Bentuk Pembungkaman dan Represi

Namun nyatanya ruangan tersebut tidak pernah ada, bahkan pernah juga dikait-kaitkan dengan pesawat.

Sehingga kemudian munculah sebuah mitos jika sebuah file tidak ditemukan setelah dicari-cari terus menerus, maka akan ditulis menjadi 404: File Not Found.

"Lagi trending "404: Not Found. Sejarahnya CERN (Conseil Européen pour la Recherche Nucléaire) konon ada Ruang "404". Namun sebenarnya Ruang ini Tdk pernah Ada, bahkan dikait2kan dgn Pesawat. Jadilah mitos kalau File dicari2 tdk ketemu, maka ditulis "404: File Not Found. AMBYAR!" tulis Roy Suryo dalam akun Twitter pribadinya @KRMTRoySuryo2, Sabtu (14/8/2021).

Respon Lurah Batujaya

Mural Presiden Jokowi bertuliskan 404:Not Found di Batuceper, Kota Tangerang, Banten.
Mural Presiden Jokowi bertuliskan 404:Not Found di Batuceper, Kota Tangerang, Banten. (ISTIMEWA)

Lurah Batujaya, Jamaludin mengungkapkan awal penemuan mural Jokowi 404: Not Found di wilayahnya.

Jamaludin mendapat laporan dari warganya bahwa ada mural bergambar Presiden Jokowi pada Kamis (12/8/2021), sekira pukul 10.30 WIB.

Jamaludin lalu mendatangi mural tersebut di Jalan Pembangunan 1, Batujaya, Batuceper, Kota Tangerang.

Kemudian ia melaporkannya kepada Camat Batuceper saat itu juga.

"Kita ada yang melaporkan, warga. Kita enggak tahu kapan itu dibuatnya, sekitar jam 10.30 WIB Kamis katanya ada gambar itu, kita lihat," kata Jamaludin melalui sambungan telepon, Sabtu (14/8/2021).

Baca juga: Polisi Buru Pembuat Mural Jokowi 404 Not Found di Batuceper Tangerang

Setelah dilaporkan, mural itu dihapus oleh pihak Kecamatan, kepolisian dan TNI.

Jamaludin menolak menjawab tentang penyebab penghapusan mural yang dilakukan dengan meniban mural menggunakan cat hitam itu.

"Jangan tanya saya soal penghapusan, saya hanya melaporkan ke tiga pilar," ujarnya.

Jamaludin mengaku tidak ada aduan masyarakat yang resah atas mural itu.

"Kurang tahu saya kalau masalah itunya," pungkas Jamaludin.

Sedangkan Kasubag Humas Polres Metro Tangerang Kota, Kompol Abdul Rachim, mengatakan pihaknya memburu seniman mural itu.

"Tetap diselidiki itu perbuatan siapa. Karena bagaimanapun itu kan lambang negara, harus dihormati," kata Rachim, Jumat (13/8/2021).

Baca juga: Bentuk Dukungan untuk Palestina, Ikatan Remaja Nurul Iman Lukis Mural di Tembok Berlin Pamulang

Penyelidikan terhadap sosok seniman mural itu dilakukan lantaran karyanya dianggap melecehkan lambang negara dan tidak berjiwa nasionalis.

"Presiden itu Panglima Tertinggi TNI-Polri, itu lambang negara. Kalau kita sebagai orang Indonesia mau pimpinan negara digituin. Jangan dari sisi yang lain kalau orang punya jiwa nasionalis," terang Rachim.

Diketahui, mural dengan tampilan sketsa wajah Presiden Jokowi dengan tulisan di mata '404: Not Found' dibuat di Batuceper, Kota Tangerang, Banten.

Mural tersebut diketahui dibuat seseorang di terowongan inspeksi Tol Kunciran-Bandara Soekarno Hatta.

Hingga kini, kepolisian dari Polres Metro Tangerang Kota belum mengetahui siapa pembuat mural itu.

Sejumlah saksi sudah dimintai keterangan dan warga sekitar menyebut bahwa mural itu sudah ada sejak beberapa hari lalu.

"Sudah tiga atau empat hari lalu, ya. Jadi Kapolsek, dari pihak Kecamatan, terus Koramil sudah menghapus itu dengan mengecat warna hitam," tutur Rachim.

Setelah viral, mural itu sudah dihapus polisi dan jajaran aparat terkait. Mural Jokowi 404 Not Found kini ditutup dengan cat warna hitam. (Tribunnews.com/TribunJakarta.com)

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved