Polisi Periksa Dua Saksi Soal Mural Mirip Jokowi 404: Not Found di Kota Tangerang
Pihak kepolisian telah memeriksa saksi-saksi soal mural di Kota Tangerang yang mirip Presiden Joko Widodo bertuliskan 404: Not Found.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Pihak kepolisian telah memeriksa saksi-saksi soal mural di Kota Tangerang yang mirip Presiden Joko Widodo bertuliskan 404: Not Found.
Diketahui, beberapa hari lalu ramai diberitakan ada sebuah mural diduga muka Jokowi yang matanya dituliskan 404: not found di dekat Bandara Soekarno-Hatta.
Mural tersebut berada di sebelah persis Kantor Kelurahan Batu Jaya, Kecamatan Batuceper Kota Tangerang disebuah kolong tol.
Kapolsek Batuceper, AKP David Purba mengatakan, pihaknya telah memeriksa dua saksi soal mural viral.
"Sekarang ada dua saksi, belum ada pelaku," singkat David saat dihubungi, Minggu (15/8/2021).
Tidak bicara panjang lebar saat ditanya asal muasal mural itu, David mengatakan kalau sedang melakukan penyelidikan.
"Tunggu, lagi proses pencarian dan penyelidikan," sambung dia.
Baca juga: Mural Mirip Jokowi Bertuliskan 404: Not Found di Tangerang Sudah Ada Sejak Setahun Lalu
S, seorang pedagang minuman keliling yang sering mangkal di sana mengatakan saat pertama kali mural itu viral, polisi berkali-kali menyambangi lokasi.
Tak sekali, dua kali, menurut S petugas kepolisian bahkan bisa sampai empat kali datang ke lokasi untuk mencari informasi informasi.
"Waktu hari Kamis (12/8/2021), itu pagi, siang, sore, sampai malam itu polisi ganti-gantian dateng ke sini. Nanya doang itu soal tulisan di tembok. Lah saya mah kagak ngerti ya itu apaan," kata S di lokasi kepada TribunJakarta.com, Minggu (15/8/2021).
Alhasil, dagangannya pun sepi karena pelanggannya enggan mendekat karena banyak polisi.

Hal tersebut ternyata tidak hanya terjadi di hari itu, hari Jumat (14/8/2021) banyak juga polisi yang tetap datang walau mural sudah dihapus.
"Hari Jumat itu tiga kali, sama nanya juga informasi-informasi soal lukisan itu. Awalnya memant saya enggak tahu siapa yang gambar. Sejak Kamis pokoknya ramai polisi dateng," papar S.
Ternyata, mural yang mirip muka Presiden Jokowi itu sudah ada sejak setahun lalu.
Tapi ia juga bingung kenapa baru ramai sekarang dan tidak tahu asal-usul mural yang sampai jadi trending topic nomor 1 di Twitter.
"Ini mah sudah setahun lukisannya, keliatan kan catnya sebenernya udah kusem. Nah ini cat item masih baru, baru tiga hari," kata S.
Dari pantauan TribunJakarta.com di lokasi pada Minggu (15/8/2021) siang, mural tersebut sudah hilang total.
Bukan hanya muka Jokowi, tapi semua mural dari ujung ke ujung kolong jembatan itu ditimpa dengan cat berwarna hitam pekat.
Baca juga: Mural Jokowi 404: Not Found Dihapus, Begini Penjelasan Lurah Batujaya
"Ini saya baru hari lagi mangkal di sini, saya mah gk selalu di sini. Tapi terakhir saya mangkal di sini sih masih ada lukisannya," kata S seorang pedagang es keliling di lokasi dekat mural.
Menurutnya, bukan hanya mural yang ada dugaan muka Jokowi yang dihapus dengan hanya ditimpa cat.
Tapi, kata S, mural yang ada di seberangnya juga ikut ditimpa dengan cat biru total.
S menjelaskan kalau mural di seberangnya itu dicat ulang berwarna biru oleh petugas Satpol PP Kota Tangerang.
"Ini saya ada videonya nih baru hari ini dicat biru sama Satpol PP. Baru hari ini banget, saya mah enggak tahu itu tulisan maksudnya apa," kata S.
Sementara, Lurah Batujaya Jamaludin mengatakan, mural tersebut telah dihapus pihak Ketentraman dan Ketertiban Kecamatan Batuceper pada pagi tadi.
"Betul muralnya di Jalan pembangunan 1. Kalau muralnya yang sebelah ada. Yang tengah mirip RI 1 dihapus," kata Jamaludin saat dikonfirmasi.
Jamaludin mengaku tak mengetahui asal muasal keberadaan maupun pembuat mural tersebut.
"Waduh nggak tahu kalau dibuatnya. Saya saja baru tahu tadi ada info, mungkin kan karena (muralnya) di pinggir gitu nggak memperhatikan," ujat Jamaludin.
Selain itu, ia juga tidak mengetahui pesan yang ingin disampaikan pemural dalam gambar yang telah diblok tersebut.
"Cuma saya nggak tahu 404 apa gitu," katanya.
Jamaludin menambahkan, mural dihapus karena dinilai melanggar kebersihan dan keindahan lingkungan.
"Itu mungkin pikiran saya melanggar K3, kebersihan, keindahan. Mudah-mudahan sih nggak ada lagi," pungkasnya.