Wakil Wali Kota Sebut Persiapan Pembukaan Mal di Bekasi Sudah Dilakukan
Terkait teknis, Tri belum dapat menyebutkan secara rinci. Tapi yang pasti, kapasitas mal hanya boleh 25 persen
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI SELATAN - Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono mengatakan, sejauh ini persiapan pembukaan mal tengah dilakukan meski keputusan masih menunggu kebijakan presiden.
Pemerintah Kota Bekasi lanjut dia, telah meminta Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Bekasi untuk menyiapkan diri di masing-masing pusat perbelanjaan.
"APPBI Kota Bekasi kami minta mereka mempersiapkan diri agar sama seperti Jakarta," kata Tri saat dikonfirmasi, Minggu (15/8/2021).
Seperti yang diketahui, Jakarta di perpanjangan PPKM Level 4 hingga 16 Agustus 2021 telah diperbolehkan membuka operasional mal secara terbatas.
Persiapan yang dilakukan kata Tri, meliputi peraturan pembatasan kapasitas mal, alur masuk dan keluar pengunjung serta peraturan lain untuk menunjang protokol kesehatan.
"Sampai saat ini, APPBI masih mempersiapkan diri. Karena kan beberapa tenant (penyewa) juga harus diberitahu juga," jelas dia.
Baca juga: Soal Pembukaan Mal di Bekasi, Wakil Wali Kota: Tunggu Keputusan Presiden
Baca juga: Pekan Depan Kuasa Hukum Ajukan Asesmen Rehabilitasi Narkoba Untuk Derry Neo
Baca juga: Sambil Menangis, Istri Derry Neo Minta Suaminya Direhabilitasi: Dia Tulang Punggung Keluarga
Terkait teknis, Tri belum dapat menyebutkan secara rinci. Tapi yang pasti, kapasitas mal hanya boleh 25 persen serta pengunjung anak dan lansia tidak diperbolehkan.
"Ya itu tadi, bagaimana kita melihat orang yang datang nanti dalam kondisi yang sehat. Sehat dalam arti secara antibodi dia sudah terlindungi, kemudian juga sehat pada saat dia mau masuk (mal) kan tetap dicek pemeriksaan suhh tubuh dan sebagainya," paparnya.
Pembukaan mal lanjut dia penting dilakukan, agar memicu pertumbuhan ekonomi setelah tertahan pandemi Covid-19.
"Bagi saya yang terpenting ada bagaimana ekonomi ini perlahan bisa tumbuh. Kedua bagaimana memunculkan sikap kepercayaan kepada publik, bukan hanya wilayah atau nasional, tapi juga dunia, bahwa Indonesia sebenarnya sudah bisa mengendalikan pandemi Covid-19," tegasnya.