Anggotanya Ribut Sampai Nyaris Adu Jotos Saat Sidang, Tanggapan Ketua DPRD Solok Sebut Nama Prabowo
Ruang sidang yang diperuntukan bagi para wakil rakyat justru berubah layaknya arena kericuhan.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
"Ada Perbup keluar, SPT boleh diteken oleh wakil ketua DPRD.
Jadi Perbup itu menjadi rancu sehingga terjadi dualisme pembahasan RPJMD, yang satu di tempat seseorang di Cinangkiak sana dan satu di DPRD," jelasnya.
Dirinya sebagai ketua DPRD, mengingat masa pandemi dan anggaran maka ia menyarankan rapat digelar di DPRD saja.
"Pukul 10.00 WIB saya sudah kirimkan surat, tiba-tiba pukul 12.00 WIB Wakil Ketua mengambil tempat sehingga terjadi dualisme, sehingga terjadilah pertengkaran tersebut," ujar Dodi Hendra.
Baca juga: Salut ke Jenderal Andika, Perwira Polisi Ikuti Seskoad: Tak Ada Iuran, Sekarang Mobil Masih Lengkap
Turut Dihadiri Bupati
Bupati Solok Epyardi Asda turut menghadiri sidang paripurna DPRD yang kemudian berakhir ricuh itu.
Dia yang hadir langsung saat itu mengatakan, karena sudah begitu kondisinya ia sebagai undangan hanya minta peserta rapat untuk tenang.
"Saya sampaikan jangan ribut. Kita dilihat orang, gitu aja."
"Tidak mau mendengarkan kata saya, terserah, itu internalnya mereka," tutur Epyardi Asda, Rabu (18/8/2021).
Melihat kondisi semakin memanas, Epyardi meminta izin untuk ke luar ruangan.
"Kan ada itu saya minta izin. Gimana mau lanjut atau tidak."
"Kata mereka, kami internal dulu, tolong bupati keluar. Oke kita keluar," ujar Epyardi Asda.
Selesai rapat internal, kata Epyardi, dirinya dipanggil lagi.
Ketika rapat diskor ia juga tak mempermasalahkan.
"Sampai kapan diskor saya tidak tahu karena urusan mereka, sekarang saya di ruangan saya," ucap Epyardi Asda.
Epyardi Asda menegaskan dirinya hanya sebagai undangan untuk pembahasan RPJMD.