Sisi Lain Metropolitan
Peringati 10 Muharram, Warga Cipete Utara Kumpulkan Ratusan Celengan Demi Santuni Anak Yatim
Warga RW 010 Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan bergerak mengadakan kegiatan sosial untuk menyantuni anak yatim piatu di lingkungan mereka.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Dalam memperingati 10 Muharram 1443 H, sejumlah warga RW 010 Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan bergerak mengadakan kegiatan sosial untuk menyantuni anak yatim piatu di lingkungan mereka.
Uang santunan diambil dari hasil ratusan celengan warga yang diisi hampir sebulan penuh.
Di tengah berbagai keterbatasan akibat pandemi Covid-19, semangat warga nyatanya tak ikut padam untuk saling berbagi.
Saat hari sudah petang, sejumlah emak-emak berhijab terlihat kompak duduk di bawah lantai rumah RW 010.
Baca juga: Kisah Warga Cipete Bikin Warung Makan Bagi yang Terdampak PPKM: Per Bungkus Hanya Rp 2 Ribu
Sebagian besar dari mereka duduk bersila. Ada juga yang duduk santai dengan kedua kakinya diluruskan seraya tangannya mengambili uang dari dalam celengan.
Uang itu dikumpulkan ke dalam satu keranjang sedangkan celengan yang telah kosong dipisahkan ke dalam kardus.

Celengan-celengan hasil tabungan warga itu terdiri dari berbagai ukuran dan bentuk.
Di antaranya ada yang dibuat dari botol plastik bekas, tabung chips (keripik kentang) berbentuk lonjong hingga toples kecil bekas permen.
Isinya pun beraneka ragam. Mulai dari uang recehan sampai kertas.
Ketua RW 010, Arief Rachman (27), bercerita nantinya uang yang sudah dikumpulkan akan diberikan kepada anak-anak yatim piatu bertepatan pada tanggal 10 Muharram 1443 atau disebut dengan lebarannya anak yatim.
Baca juga: Orangtua Meninggal karena Covid-19, 7 Anak Yatim Piatu Dapat Bantuan dari Kementerian PPPA
Arief menjelaskan aksi sosial ini bermula ketika warga tak bisa mengadakan kegiatan perayaan 10 Muharram tahun ini lantaran terhalang pandemi Covid-19.
Biasanya, mereka menggelar kegiatan pengajian atau tabligh Akbar sebelum pandemi melanda tanah air.
Terbersit sebuah ide dari Arief bersama ibu-ibu PKK untuk membuat aksi sosial menggantikan kegiatan yang biasa mereka adakan.
Mereka berniat membuat program berbagi kepada anak yatim lewat celengan.