Gigihnya Perjuangan Anak Tukang Bakso Demi Masuk TNI, 6 Kali Gagal Akhirnya Berhasil Jadi Tentara
Kegigihan ditunjukkan seorang anak tukang bakso demi menggapai impiannya menjadi seorang prajurit TNI.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Kegigihan ditunjukkan seorang anak tukang bakso demi menggapai impiannya menjadi prajurit TNI.
Meski gagal enam kali percobaan, dia tak menyurutkan tekad hingga akhirnya bisa menjadi anggota TNI Angkatan Darat.
Perjuangan itu diperlihatkan oleh Serda Dodi Wardiono yang kini bertugas di Dinas Penerangan Angkatan Darat (Dispenad).
Dodi menceritakan perjuangannya sungguh tak mudah hingga akhirnya bisa menjadi seorang tentara.
"Setiap ada pembukaan saya daftar. Sampai tujuh kalilah saya daftar," ucap Dodi dilansir TribunJakarta.com dari akun Youtube TNI AD, Selasa (24/8/2021).
Baca juga: Pernah Beragam Kerja Serabutan Demi Bantu Keluarga, Pria Ini Buat Ibu Terharu Saat Lolos Tes Polisi
"Tapi enggak cuma Angkatan Darat doang, akhirnya yang ketujuh baru lolos," ia menambahkan.
Sejak kecil Dodi bercita-cita menjadi seorang TNI.
Alasan utamanya, dia ingin mengangkat derajat hidup keluarganya.

Dodi bukan dari keluarga tentara. Keluarga hidup sangat sederhana.
Ayahnya, Juminto, berasal dari Wonogiri, Jawa Tengah, bertransmigrasi ke Kalimantan pada era Orde Baru, tepatnya pada 1987 silam.
Di perantauan, Juminto berjualan bakso demi menghidupi keluarga.
Awalnya, Juminto berjualan keliling hingga akhirnya menyewa tempat untuk membuka warung bakso.
"Orangtua ekonomi rata-rata. Di situ saya niatin mau masuk Aangkatan Darat agar bisa meningkatkan taraf hidup keluarga," ujar Dodi.
Baca juga: Kisah Perjuangan Anak Tukang Cukur Lolos Akmil, Setiap Hari Digembleng Sang Ayah Demi Jadi Taruna
Dirinya hanya bermodalkan kerja keras dan doa dari orangtua ketika mengikuti tes TNI AD.
"Saya kan modal nekat aja dengan niat. Saya bilang ke orangtua biar saya jalan sendiri."
"Cukup dengan doa dan usaha. Alhamdulilah terkabul berkat doa orangtua," kata dia.

Sejak lulus pendidikan bintara TNI AD pada tahun 2016 silam, Dodi langsung berdinas di Mabesad.
Dia pun mengaku senang bisa mengabdi pada institusi dan NKRI.
"Paling berkesan selain bisa belajar foto, kamera, yakni pengalaman, bisa keluar daerah."
"Enggak semua prajurit bisa bisa keliling wilayah," cerita dia.
Orangtua Bangga
Keberhasilan Serda Dodi Wardiono menjadi tentara membuat sang ayah, Juminto begitu bangga.
Selain sang bisa mewujudkan cita-cita masa kecilnya, Dodi mematahkan anggapan orang selama ini.
Seperto diketahui, banyak yang bilang menjadi tentara harus mengeluarkan biaya besar.
Baca juga: Cerita Tukang Cukur Anaknya Sukses Masuk Akmil, Awalnya Sempat Tak Sangka: Serius Mau Jadi Tentara?
"Katanya masuk tentara perlu biaya besar, saya gamampu bayar. Ternyata itu bohong, ternyata jadi tentara enggak pakai biaya," kata Juminto mengenai kesuksesan sang anak.
Juminto menuturkan, sang anak hanya bisa pulang mudik dua kali dalam setahun.
Kendati harus berpisah jauh dengan sang anak yang berdinas di Jakarta, Juminto tak pernah lupa mendoakan untuk kehidupan buah hatinya.

"Saya tukang bakso, anak saya jadi (TNI AD). Saya bangga sekali," tuturnya.
Jika pulang ke kampung halaman, Dodi masih menyempatkan diri membantu orangtuanya berjualan bakso.
"Sampai sekarang masih bantu (dagang bakso), ngapain malu kan emang dari dasarnya dagang bakso."
"Dari dagang bakso ini bisa jadi tentara kan alhamdulilah," kata Dodi.
Anak Tukang Cukur Lolos Masuk Akmil
Kisah inspiratif juga datang dari seorang anak tukang cukur yang berhasil lolos menjadi taruna Akademi Militer (Akmil).
Meski berlatarbelakang keluarga sederhana tak menghalami mimpi Yanwar Jumowo untuk mewujudkan mimpinya sebagai anggota TNI Angkatan Darat.
Baca juga: Tukang Cukur di Mabes AD, Tarman Bangga Anak Sukses Masuk Akmil: Sering Dibilangi Ini Oleh Komandan
Bahkan, kini dirinya berstatus sebagai taruna Akmil yang kelak akan menjadi seorang perwira TNI AD.
Saat ini, Yanmar Jumowo berada di tingkat dua pendidikan Akmil dengan menyandang status sebagai Sersan Taruna.
Sedikit kisah perjuangan Yanwar Jumowo diposting di akun YouTube TNI AD.

Yanwar Jumowo mengaku terinspirasi ingin menjadi seorang prajurit TNI ketika dirinya diajak sang ayah melihat pameran Alat Utama Sistem Senjata di Monas.
Kala itu, dia melihat anggota TNI sebagai sosok yang gagah dan pemberani.
"Saat itu saya bilang, ayah aku ingin jadi seperti itu (TNI)," tutur Yanwa Jumowo seperti TribunJakarta.com lansir dari Youtube TNI AD, Sabtu (14/8/2021).
"Kemudian saya menuju ke tentara yang sedang menaiki tank," bebernya.
Ayah Tak Pernah Mimpi
Ayah Yanmar Jumowo, Tarman, hanyalah tukang cukur bertahun-tahun di Markas Besar TNI Angkatan Darat.
Selama itu tak sekalipun mimpi anaknya kelak bisa menjadi anggota TNI, apalagi masuk Akmil.
Baca juga: Anak Tukang Cukur Lolos Masuk Akmil, Awalnya Kaget dengan Kehidupan Taruna: di sini Tak Bisa Santai
Tarman mengaku kaget ketika sang anak mengatakan mau menjadi anggota TNI.
"Pas dia mau jadi tentara, saya juga kaget. Soalnya dari kecil dia enggak pernah bilang cita-cita," ujar Tarman.
Kala itu, Tarman menanyakan kembali keseriusan anak pertamanya dari dua bersaudara itu.

Nyatanya, Yanwar Jumowo sudah memantapkan diri ingin berkarier di TNI.
Hal itu membuat Tarman menggembleng sendiri sang anak demi bisa mewujudkan impiannya.
"Ya sudah, saya suruh lari. Kebetulan saya hobi lari," ujar Tarman.
Saat duduk di bangku SMA, hampir setiap akhir pekan Yanwar Jumowo digembleng latihan fisik oleh sang ayah.
Itu semua demi mewujudkan keinginan Yanwar Jumowo menjadi anggota TNI. Lebih banyaknya ia berlatih berlari dan sesekali renang.
Beruntungnya, segala upaya dan kerja keras Yanwar Jumowo membuahkan hasil.
Di kesempatan pertamanya mendaftar taruna Akmil, Yanwar Jumowo dinyatakan lolos.