Ngaku Akur dengan Ibu dan Anak yang Tewas di Subang, Bini Muda Pernah Chat WA Tak Pantas ke Korban
Kasus kematian ibu dan anak di Subang, Jawa Barat memasuki babak baru. Polisi memeriksa istri muda dari suami korban, M selama 10 jam
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM, SUBANG - Kasus kematian ibu dan anak di Subang, Jawa Barat memasuki babak baru.
Polisi memeriksa istri muda dari suami korban, M selama 10 jam dengan didampingi pengacara.
Pemeriksaan dilakukan penyidik Satreskrim Polres Subang pada Senin (23/8/2021).
TONTON JUGA
Diketahui sebelumnnya, ibu dan anak bernama Tuti Suhartini (55) dan anak gadisnya, Amalia Mustika Ratu (23) ditemukan tewas di dlaam bagasi mobil Alphard, Rabu (18/8/2021).
Suami korban, Yosef sedang berada bersama istri muda, M di malam ketika istri dan anaknya dibunuh.
Pengacara M, Robert Marpaung menjelaskan ia mendampingi M saat diperiksa mulai pukul 11.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB.
Menurut dia, penyidik mempertanyakan seputar keberadaan M di hari terbunuhnya Tuti dan putrinya.
"Dari yang disampaikan ibu M, beliau saat hari kejadian sedang di rumah, didukung dengan beberapa bukti. Saat hari kejadian tidak ke mana-mana," beber Robert.
Baca juga: Terungkap Teror dan Kaitan Istri Muda di Kasus Kematian Ibu & Anak di Subang, Ponsel Suami Diperiksa
Selain M, kedua anaknya juga turut dimintai keterangan sebagai saksi oleh polisi.
Robert bercerita, hubungan M dan Tuti, sebagai istri tua Yosef, selama ini tampak harmonis.
"Masalah secara rumah tangga keduanya, tidak ada masalah. Karena pernikahaan M dengan Yosef sudah lama, sudah bertahun-tahun. Baik-baik saja," ucap dia.
M dan kedua anaknya sangat terkejut atas kematian Tuti dan Amalia dengan luka mengenaskan akibat hantaman benda tumpul oleh pelaku.
"Ibu M masih shock hingga kemarin. Ya enggak menyangka nasib ibu Tuti dan anaknya bisa sampai seperti ini," kata Robert.
Dibilang Harmonis Tapi Korban Terima Teror
Meski diklaim hubungannya harmonis, fakta lain justru dibongkar keluarga korban terkait hubungan M dengan Tuti.
Lilis Sulastri (56), kakak korban mengatakan hubungan Tuti dengan suaminya, Yosef, yang sudah sejak lama tidak harmonis.
"Memang enggak harmonis sama sekali adik saya sama Yosep. Malah dari Amalia masih kecil juga sudah enggak harmonis," ucap Lilis di rumahnya, Dusun Jalan Cagak, Selasa (24/8/2021).
Sebenarnya Yosef, kata Lilis, jarang berada di rumah yang ditempati Tuti dan Amalia. Ia menilai adik iparnya itu kayak sibuk sendiri.
Baca juga: Perkara Cerai Mendominasi di Pengadilan Agama Jakarta Timur: Lebih Banyak Istri yang Gugat Suami
Lilis merasa seperti baru kemarin melihat adiknya. Tapi, takdir berkata lain di mana adiknya dan keponakannya lebih dulu meninggal dengan cara dibunuh.
"Sampai sekarang kayak percaya enggak percaya, adik bersama keponakan saya meninggal. Soalnya kayak baru kemarin melihat mereka masih sehat-sehat aja," kata Lilis menahan tangis.
Lilis pun blak-blakan soal hubungan Tuti dengan istri muda Yosef. Belakangan terungkap, jika Tuti kerap mendapat teror dari M melalui pesan WhatsApp.

"Dulu sering banget diteror sama istri muda suami adik saya. Sering dapat pesan WA yang enggak pantaslah," kata Lilis.
Ia tak tahu betul permasalahan adiknya, termasuk apa tujuan istri Yosef yang dianggap menerornya terus-menerus.
"Mungkin sirik kayaknya. Saya sebelumnya sudah sering minta adik saya ganti nomor hape supaya enggak ada teror lagi kayak gitu. Tapi masih saja ada," ucap Lilis.
Kronologi Penemuan Jasad di Bagasi
Diberitakan sebelumnya, saat pulang dari rumah istri mudanya, Yosef menemukan kondisi rumah yang didiami Tuti dan anaknya di Dusun Ciseuti, Jalan Cagak, Subang, berantakan.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Erdi Adrimulan Chaniago mengatakan, Yosef pulang dari rumah istri muda dan menemukan istri tuanya sudah meninggal.
Baca juga: Tangis Remaja Demi Bisa Berjalan, Sepekan Dikubur Separuh Badan Hingga Nginap 2 Bulan di Rumah Dukun
"Pada malam hari saudara Y berada di istri mudanya," ujar Kombes Erdi Adrimulan Chaniago tempo hari seperti dilansir Tribun Jabar.
Yosef melihat kondisi kamar dan kamar mandi sudah berantakan.
"Di dalam bak terdapat baju pakaian dan sampah disertai darah berceceran. Karena melihat hal tersebut, (Y) panik lalu melapor ke Polsek Jalan Cagak."

"Selanjutnya sepulang laporan dari Polsek melihat mayat sudah di dalam mobil," katanya.
Dari hasil autopsi, olah tempat kejadian perkara, dan pemeriksaan 20 saksi, ada sosok Mr X dicurigai karena ada noktah darah di bajunya.
"Di baju salah satu saksi ada percikan darah. Dari saksi-saksi yang diperiksa, kami masih tunggu. Hasilnya kami analisis apakah ada keterkaitan," ucap Kapolres Subang AKBP Sumarni, Kamis (19/8/2021).
Ia masih menutup rapat siapa saksi tersebut karena masih dicari keterkaitannya dengan yang lain. Termasuk dengan barang bakti di tempat kejadian.
"Sudah ada titik terang," ucap mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini.
Baca juga: Bocah SD Ngeluh Nyeri di Bagian Ini Usai Dianiaya 2 Oknum TNI, KSAD Andika Perkasa Turun Tangan
Selain itu ada jejak kaki berbeda di lokasi pembunuhan. Menurut polisi, patut diduga kuat pelaku lebih dari satu orang.
Gagang pintu sebagai akses masuk keluar tidak rusak, tidak ada tanda dicongkel. Satu-satunya barang yang hilang hanya ponsel.
Polisi tidak mau gegabah dan terus menyelidiki kasus ini hingga terang benderang, termasuk memeriksa Yosef dan istri mudanya, M.
Ia mengakui diminta mendampingi M dalam kasus ini. Sebagai warga negara, M berhak mendapat pendampingan hukum.
"Di sisi lain supaya penanganan kasus ini sesuai koridor hukum, apalagi ibu M orang awam hukum dan pasal yang diterapkan juga tentang 338 dan 340," ucap dia.
Tak hanya M, Yosef pun menggunakan jasa pengacara Rohman Hidayat. Rohman mengaku dekat dengan kakak Yosef, sehingga diminta mengawal kasus ini.
Hingga saat ini, sambung Rohman, Yosef masih berstatus saksi dan sudah tiga kali menjalani pemeriksaan dan terakhir pada Senin (23/8/2021).
Ponsel Yosef Diperiksa
Setali tiga uang dengan Robert, Rohman mengakui polisi menerapkan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana di kasus ini.
Penerapan dua pasal di atas, kata Rohman, konsekuensi hukumnya besar. Sehingga keluarga meminta dirinya mendampingi Yosef agar penanganannya sesuai aturan.
Baca juga: Istri Muda Disebut Sering Teror Korban Pembunuhan di Subang, Kuasa Hukum Ucap Sebaliknya; Harmonis
"Saya harus mendampingi Pak Yosef supaya penanganannya sesuai prosedur, agar tidak keliru menetapkan tersangka, misalnya," ucap dia.
Kata dia, polisi menemukan sejumlah untuk menemukan pelaku. Selain bukti, polisi masih menunggu hasil tes DNA dan olah tempat kejadian perkara dari Inafis.
"Kasus ini banyak blank spotnya. Seperti CCTV di satu tempat utama ternyata mati. Untuk mengungkap pelaku kasus ini dibutuhkan penelitian ilmiah," kata lagi.

Ia memastikan kliennya kooperatif dengan penyidik Polres Subang. Seperti menyerahkan ponselnya untuk diperiksa oleh polisi.
"Ponselnya diambil polisi untuk mendukung proses penyelidikan kasus ini. Pak Yosef sangat kooperatif, dia merasa sangat terpukul atas kematian Ibu Tuti dan Amalia Mustika Ratu," ucapnya.
Artikel ini disarikan dari artikel Sosok M Istri Muda Yosef Diperiksa Soal Kematian Ibu-Anak di Subang; dan Tuti Ternyata Sering Mendapatkan Teror dari Madunya