Otak Pencurian Uang Modus Padamkan Listrik Mesin ATM di Depok Masih Buron
Polisi tengah memburu keberadaan satu dari tiga kawanan pencuri uang di mesin anjungan tunai mandiri (ATM) berinisial R yang berhasil melarikan diri.
Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma
TRIBUNJAKARTA.COM, PANCORAN MAS – Polisi tengah memburu keberadaan satu dari tiga kawanan pencuri uang di mesin anjungan tunai mandiri (ATM) berinisial R yang berhasil melarikan diri.
Untuk informasi, kawanan pencuri yang berjumlah tiga orang ini menyasar mesin ATM yang ada di SPBU Jalan Gas Alam, Cimanggis, Kota Depok.
Modus yang digunakan komplotan kriminal ini pun tergolong jarang ditemukan. Mereka memadamkan listrik mesin ATM yang tengah mengeluarkan uang, dan mengganjal lubangnya menggunakan obeng.
Setelah itu, pelaku pun mencungkil satu persatu uang tunai yang ada di dalam mesin tersebut.
Kapolres Metro Depok, Kombes Pol Imran Edwin Siregar, mengatakan, hasil pemeriksaan dua pelaku yang berhasil diamankan berinisial TO dan YO, mereka menyebut bahwa pelaku R yang berhasil kabur itulah otak dari aksi kejahatannya.
“Pengakuannya cara itu (memadamkan listrik dan mengganjal mesin ATM) didapat dari inisial R yang kabur, ujar Kapolres Metro depok, Kombes Pol Imran Edwin Siregar, didampingi Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP Yogen Heroes, dan Kapolsek Cimanggis, Kompol Ibrahim Sadjab, saat merilis ungkap kasusnya di Polrestro Depok, Rabu (25/8/2021).
Baca juga: Tujuh Kali Beraksi, Kawanan Pencuri Modus Padamkan Listrik Mesin ATM Ini Keok di Depok
Dari rentetan aksi kriminalnya, kawanan pelaku ini berhasil menggasak uang tunai kurang lebih sebesar Rp 18 juta.
“Sekitar Rp 18 juta, sekali aksi ini mereka bisa memperoleh Rp 2 juta hingga Rp 2,5 juta,” jelasnya.

Sebelumnya juga diberitakan, para pelaku memiliki peran yang berbeda-beda ketika melancarkan aksinya.
“Jadi modus dari pelaku, satu pelaku mengambil uangnya sendiri di ATM, kemudian pelaku kedua berperan sebagai penutup jalan pintu masuk, dan yang ketiga mematikan listrik,” bebernya.
“Jadi misalnya ATM dimasukin ditekan mau diambil duit Rp 200 ribu, begitu proses penghitungan itu ketika uang mau keluar, satu pelaku memberikan kode untuk mematikan listrik,” pungkasnya.