Pernah Jadi Anak Angkat, Putra 'Cilok' Minta Ashanty Bantu Korban Kebakaran Kampung Pemulung Bintaro
Putra memandang Ashanty orang yang sangat berkecukupan, berbanding terbalik dengan kondisi dirinya dan tetangganya saat ini yang tertimpa musibah.
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, PONDOK AREN - Putra terbayang ibu asuhnya artis Ashanty saat meratapi kebakaran yang menghanguskan 100-an rumah semipermanen di Kampung Pemulung Bintaro.
Rumah Putra satu dari 100 rumah di Kampung Pemulung Bintaro di Jalan Haji Sarmili, Jurang Mangu Timur, Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (25/8/2021).
Bocah 14 tahun itu diangkat anak oleh istri Anang Hermansyah sejak dua tahun lalu, ketika viral di media sosial karena berjualan cilok saat bersekolah.
Putra kerap memanggil Ashanty dengan sebutan Bunda.
Ia tetap menganggap Ashanty berjasa dalam hidupnya, menggantikan sosok ibunya yang telah meninggal.
Baca juga: Rumah Putra Cilok Anak Angkat Asyanti di Kampung Lapak Pemulung Bintaro Terbakar
Putra berharap kehadiran Ashanty untuk membantu pemulihan rumah semipermanen yang didiami sekitar 200 orang di Kampung Pemulung Bintaro.
Bukan unyuk dirinya, melainkan untuk warga kampung pemulung lain yang kehilangan rumah.

"Ya pinginnya sih ngebantu buat ekonomi keluarga sini lagi," Putra berharap saat diwawancarai TribunJakarta.com di lokasi kebakaran.
"Kalau bunda benci sama Putra, jangan mandangnya Putra, mandangnya warga sini," kata Putra di lokasi.
Putra memandang Ashanty sangat berkecukupan, berbanding terbalik dengan kondisi dirinya dan tetangganya saat ini yang tertimpa musibah.
"Banyak yang rusak rumahnya. Kan kasihan juga. Harapannya Bunda Ashanty membantu. Walau sedikit, berharga buat keluarga lapak sini," ungkap Putra.
Putra ingin menghubungi langsung Ashanty, namun ponsel miliknya yang masih kredit tak punya paket data internet.
Baca juga: Sepeda yang Diberikan Deddy Corbuzier Terbakar, Putra Cilok Tersenyum: Sepedanya Hancur Om
"DM saja kali ya, tapi enggak ada paket," kata Putra.

Harta Tinggal Baju di Badan
Putra hanya bisa meratapi rumah hasil jerih payahnya sudah rata.
Saat viral tiga tahun lalu, banyak orang memberikan bantuan materi.
Hingga akhirnya Putra cukup membangun rumah lebih besar dari sebelumnya.
"Rumah itu dari viral waktu itu. Kan banyak bantuan dari Pak Hamim, dari KitaBisa, dari wartawan," kata Putra.
Bocah tiga bersaudara itu juga menunjukkan sepeda pemberiaan saat jadi tamu Hitam Putih yang digawangi Deddy Corbuzier ikut gosong.
"Ini sepeda yang dikasih Om Deddy. Kebakar juga semalam," ujarnya.
Baca juga: Duka di Balik Senyum Putra Cilok Anak Asuh Ashanty dan Kenangan Sepeda Pemberian Deddy Corbuzier
Seluruh bangunan yang terbuat dari kayu dan tripleks itu ludes.
Bahkan, pakaian yang menempel pada tubuh Putra satu-satunya yang tersisa.
Sumber Api Belum Ketahuan

Kebakaran hebat yang melanda kampung pemulung, tempat Putra tinggal berlangsung pada Rabu (25/8/2021) Subuh.
Sekira 100-an rumah semi permanen ludes terbakar dan rata dengan tanah.
Sebanyak 200-an orang yang tinggal di lapak pemulung terdampak.
Mukroni (36), pemilik lapak, mengatakan api muncul sekira pukul 03.00 WIB, tanpa tahu penyebabnya.
"Jam tiga kejadian, orang lagi pada tidur," ujar Mukroni.
Material rumah yang mudah terbakar, membuat api cepat menjalar.
Hampir semua barang bekas yang dikumpulkan para pemulung pun ludes tanpa sisa.

"Langsung pada menyelamatkan diri, sampai loncat ke kali, saya lempar ke kali sudah kaya entog," kata dia.
Sembilan jam lebih proses pemadaman. Itupun api masih muncul dari bara bangunan rumah semi permanen.
Pantauan TribunJakarta.com pukul 12.00 WIB, asap masih mengepul di beberapa bagian.
Bangunan rumah yang tadinya padat, kini seperti tanah lapang.
Hanya musala dan kamar mandi umum terbuat dari bata dan semen yang bertahan berdiri.
"Penyebabnya, kita belum diketahui," ujar Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Tangsel, Uci Sanusi.
Menurut Uci, bangunan di kampung pemulung tidak terdata karena hanya bedeng-bedeng sederhana.
"Dari Pleton Charlie menerjunkan 10 unit dengan 50 orang anggota," ucap dia.