Beda Gaya Gubernur DKI Sikapi Interpelasi: Ahok Tantang Balik DPRD, Anies Jamu Makan Pimpinan Fraksi
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan pendahulunya Ahok merasakan ancaman hak interpelasi oleh DPRD DKI. Namun mereka berbeda gaya menyikapinya.
Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Yogi Jakarta
Dalam pertemuan itu, Zita menyebut, Anies juga memberikan gambar soal untung ruginya menggelar Formula E pada Juni 2022 mendatang.

"Pak Anies kasih paparan langsung ke kami, pakai data. Jadi silaturahmi dan penjabaran data," ujarnya.
Wakil Ketua DPRD DKI dari Fraksi Gerindra Mohamad Taufik ikut memberikan penjelasan.
Menurut dia, ketujuh fraksi yang ikut dalam pertemuan itu sepakat menolak interpelasi usulan PDIP dan PSI.
"Kesepakatan dari tujuh fraksi dengan anggota 73 anggota DPRD tidak ikut interpelasi," kata Taufik.
Ahok Tantang Balik DPRD DKI Jakarta
Berbeda dengan Anies, mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok malah menantang balik DPRD DKI Jakarta.
Pada tahun 2015 terjadi kisruh antara Pemprov DKI Jakarta dan DPRD DKI Jakarta.
Baca juga: Muncul Spanduk Anies for Presiden 2024, Wagub DKI: Sekarang Eranya Demokrasi
Kisruh tersebut terkait rencana Ahok untuk menggunakan sistem e-budgeting dalam pengelolaan anggaran daerah atau APBD.
Melansir Kompas.com, Ahok menjelaskan bahwa e-budgeting dapat mempermudah kerja Pemprov DKI dalam mengelola APBD.
Lewat e-budgeting dapat mendeteksi program yang dirasa tidak masuk akal. Sehingga dapat dicoret dari draf APBD.

Menurut Ahok, ketegangan dirinya dengan DPRD karena ada anggaran yang diajukan dewan tidak diterima oleh Pemprov DKI.
“Persoalannya memang ada anggaran yang mereka (DPRD) mau masukkan (ke rancangan APBD), tetapi tidak bisa kami terima,” kata Ahok pada 17 Februari 2015," ucap Ahok seperti itu.
Tetapi, DPRD DKI Jakarta tak kunjung merealisasikan interpelasi tersebut.
Ahok bahkan sampai menantang anggota DPRD DKI untuk menindaklanjuti rencana tersebut.