Beda Gaya Gubernur DKI Sikapi Interpelasi: Ahok Tantang Balik DPRD, Anies Jamu Makan Pimpinan Fraksi
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan pendahulunya Ahok merasakan ancaman hak interpelasi oleh DPRD DKI. Namun mereka berbeda gaya menyikapinya.
Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Yogi Jakarta
Ia beralasan dirinya bisa memberi penjelasan tentang e-budgeting.
“Ayo dong anggota DPRD interpelasi, kenapa jadi takut interpelasi ya?" ujar Ahok.
Menurut dia, dengan adanya hak interpelasi anggota dewan bisa bertanya soal e-budgeting.
Baca juga: Bertemu dengan Raffi Ahmad di Pesawat, Adik Ahok Terkesima: Enggak Heran Banyak Penggemarnya
Sementara Pemprov DKI Jakarta bisa menjelaskan untuk menjawab yang disoal dewan.
"Aemua akan melihat yang sebenarnya, enggak usah ngomong ngalor ngidul gitu lho."
"Itu interpelasi sudah saya tunggu-tunggu lho,” ujar Ahok.

Gagal melanjutkan rencana interpelasi, DPRD DKI malah mengajukan wacana impeachment (pemakzulan) Ahok menggunakan hak angket.
Pemakzulan itu atas dasar rendahnya serapan APBD DKI tahun 2014, pendapatan 2014 yang tidak mencapai target.
Serta sikap Pemprov DKI yang mengajukan APBD 2015 ke Kemendagri tanpa melalui pembahasan dengan DPRD DKI.
Hak angket ini sempat disetujui seluruh fraksi di DPRD DKI.
Namun, dalam perjalanannya ternyata satu per satu fraksi mundur dan malah mendukung Ahok pada Pilkada DKI Jakarta tahun 2017.
Anies Bantah Minta Dukungan
Mengenai interpelasi kepada Anies, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria pun angkat bicara.
Baca juga: Puput Nastiti Devi Melahirkan Anak ke-2, Nicholas Sean Pajang Foto Ahok Gendong Bayi: Selamat Pa!
Baca juga: Digusur Ahok Lalu Dibangun Anies Baswedan, Intip Sederet Fasilitas Kampung Susun Akuarium
Ia membantah pertemuan Anies dengan tujuh fraksi DPRD DKI untuk menggalang dukungan menolak interpelasi Formula E.
Menurutnya, interpelasi merupakan hak setiap anggota dewan dan Pemprov DKI tidak bisa mengintervensinya.