Lompat dari Lantai Dua Saat Kebakaran, Pegawai Gudang Kayu di Cipayung Terluka
Syahrul mengalami luka terkilir di bagian kaki akibat menyelamatkan diri saat kebakaran terjadi
Penulis: Bima Putra | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, CIPAYUNG - Kebakaran gudang kayu merangkap pabrik mebel di Jalan Basuki, RT 07/RW 06, Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur mengakibatkan satu pegawai terluka.
Syahrul, satu pegawai mengatakan seorang rekannya mengalami luka terkilir di bagian kaki akibat menyelamatkan diri saat kebakaran terjadi Rabu (1/9/2021) sekira pukul 13.00 WIB.
"Dia melompat menyelamatkan diri dari lantai dua, makannya luka. Memang pas kejadian itu pertama muncul dari lantai dua," kata Syarat di Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (1/9/2021).
Baca juga: Dukcapil Jakarta Timur Serahkan Dokumen Pengganti Korban Kebakaran di Kampung Pulo
Korban terpaksa melompat karena cepatnya perambatan api pada material produk mebel membuat akses turun ke lantai satu tertutup, sementara kobaran api kian membesar.
Beruntung setelah melompat dari lantai dua yang berketinggian sekitar dua meter korban dievakuasi ke lokasi aman dan langsung mendapat penanganan dari relawan medis.
Baca juga: Kebakaran di Cipete Utara Hanguskan 20 Kontrakan, 1 Orang Mengalami Luka Bakar
"Kalau penyebab kebakaran apa saya enggak tahu. Tahunnya tiba-tiba muncul api besar saja dari lantai dua. Di lantai dua itu isinya barang-barang produksi seperti sofa begitu," ujarnya.
Kasi Ops Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur, Gatot Sulaeman menuturkan proses pemadaman terkendala sempitnya akses jalan menuju lokasi.
Baca juga: Korban Kebakaran Kampung Pemulung Bintaro Butuh MCK dan Air Bersih
Beruntung 16 unit mobil pompa berikut 80 personel Damkar Jakarta Timur yang dikerahkan berhasil mencegah amuk si jago merah merembet ke bangunan rumah warga di sekitar lokasi.
"Kita mulai pemadaman pukul 13.13 WIB, selesai pukul 15.10 WIB. Dari hasil pemeriksaan sementara kebakaran diduga akibat korsleting. Untuk kerugian materil diperkirakan Rp 700 juta," tutur Gatot.