Duduki Batu Tempat Bertapa Prabu Siliwangi, Kang Dedi Beberkan Mitos Sanggabuana di Tanah Sunda
Dedi Mulyadi menduduki batu yang disebut bekas tempat bertapa Prabu Siliwangi di area Gunung Sanggabuana, Karawang, Jawa Barat.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
Ternyata kan terkoneksi ke Loji (Karawang), Kutamanah, Kuta Tandingan masuk ke Parungbanteng, Bogor ke Taman Buah," beber Kang Dedi.
Salah satu pecinta alam yang ikut rombongan Kang Dedi kemudian menambahkan bahwa di sekitar Sanggabuana memang ada desa yang disebut dulunya tempat menaruh logistik dari sosok Adipati Singaperbangsa.
"Ada Desa Tipar dulu tempat logistik untuk Adipati Singaperbangsa.

Makanya yang bekas prajurit Singaperbangsa itu sering nongol di sini," ujarnya.
Prinsip Ketuhanan Masyarakat Sunda
Dalam kesempatan itu, masih duduk di batu bekas tempat bertapa Prabu Siliwangi, Kang Dedi menjelaskan tentang prinsip ketuhanan dari masyarakat Suku Sunda.
Awalnya Kang Dedi menjelaskan bahwa gunung adalah tempat yang dianggap sakral bagi masyarakat Sunda.
"Orang Sunda itu lambang ketuhannya itu gunung. Segitiga, sama kayak orang Jawa.
Tri Tangtu di Buana.
Baca juga: Dipepet Kang Dedi Saat Berkendara, Mama Muda Tolak Rp 2 Juta untuk Lakukan Ini: Uang Bisa Dicari
Prinsip ketuhanannya itu Papat Kalima Pancer menjadi satu kekuatan. Tanah, air, udara, matahari.
Sama di Bali juga sama, hitam, kuning, putih, merah," papar Kang Dedi.
Borong Petai yang Dipanen di Gunung Sanggabuana
Sebelumnya, saat berjalan di hutan kaki Gunung Sanggabuana, Kang Dedi sempat memborong petai yang sedang dipanen dua pemuda di sana.

Namun bukan tanpa alasan Kang Dedi memborong petai yang baru dipetik dari pohonnya itu.
Kang Dedi meminta petai itu diletakan lagi di sekitar pohonnya seusai memberikan uang kepada warga yang memanen itu.