Muncul Coretan 'Allah Bersama Orang Pusing' di Tembok SMP PGRI 336 Tangsel, Kepsek:Bentuk Kekecewaan
Aksi vandalisme berupa coretan cat semprot di tembok SMKN 336 Pondok Betung, Pondok Aren, Tangsel, sepertinya mewakili banyak orang
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, PONDOK AREN - Aksi vandalisme berupa coretan cat semprot di tembok SMKN 336 Pondok Betung, Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel), sepertinya mewakili banyak orang.
Pada tombok belakang sekolah yang berada dekat kantor Kelurahan Pondok Betung itu terdapat tulisan "Allah Bersama Orang2 Pusing".
Alih-alih marah dengan adanya coretan tersebut, Kepala SMP PGRI 336, Anang Dahniar, justru tidak ambil pusing.
Bahkan ia bisa memahami maksud coretan yang menurutnya merepresentasi kondisi terkini.
"Ya bentuk kekecewaan kayaknya dengan keadaan seperti ini. Ya memang kalau enggak kuat iman banyak orang yang pusing."
"Karena situasi, ya kondisinya begini, sangat-sangat kacau, sosial, budaya, ekonomi, terasa banget lah," ujar Anang di sekolah, Kamis (2/9/2021).
Menurut Anang, hampir dua tahun pandemi Covid-19 melanda, kesulitan menerpa banyak sektor kehidupan.
Baca juga: Viral Aksi Vandalisme di Tembok SMP PGRI 336 Tangsel: Allah Bersama Orang2 Pusing
Bahkan dari sisi sekolahpun ikut terimbas.
Menurutnya, jika tidak dibarengi dengan kepercayaan akan Tuhan, maka seperti coretan di tembok, orang menjadi pusing.
"Kita sebagai orang sekolah ya banyak banget akibat dari pandemi ke sekolah, banyak banget," ujarnya.
Di sisi lain, Anang menyatakan, coretan itu merupakan aksi vandalisme, karena sudah mengotori tembok sekolah.
Baca juga: Perpanjangan PPKM Level 3 di Tangsel, Walikota Berharap Kasus Covid Teratasi dengan Baik
"Iyalah sudah pasti itu, semacam itu (vandalisme)," jelasnya.
Pihaknya dalam waktu dekat akan menghapus coretan pilox hitam itu.
Namun bukan karena aksi vandalisme, melainkan tembok memang akan dicat dalam rangka peremajaan muka sekolah.
"Pasti (dihapus) karena itu sudah saya rencanakan tembok itu dirapihkan."
"Memang sebelumnya sudah ada rencana membersihkan itu, cuma menunggu perbaikan drainase di bawahnya," ujar Anang.
Sementara, Yasir (51), penjual rujak yang kerap mangkal di dekat SMP PGRI 336 itu, memuji coretan di tembok.
Baca juga: Pemkot Tangsel Sebut Sekolah Tatap Muka Mendesak, Orang Tuan Ingin Anak Belajar di Kelas
"Bagus kata-katanya itu," ujar Yasir.
Bahkan menurut Yasir, dirinya merasa terwakilkan dengan coretan empat kata itu.
"Kata-katanya ngena," kata Yasir.
Seperti diketahui, coretan atau mural di tembok tengah ramai menjadi media menyuarakan pendapat dan kritik terhadap pemerintah.
Di banyak tempat, mural bernada kritis dihapus oleh aparat pemerintah dengah alasan mengganggu ketertiban umum.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/coretan-tembok.jpg)