Viral Aksi Vandalisme di Tembok SMP PGRI 336 Tangsel:  "Allah Bersama Orang2 Pusing"

Coretan cat semprot bertuliskan "Allah Bersama Orang2 Pusing" viral di media sosial. Salah satunya diunggah akun @liputan.cipadu.

Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta/Jaisy Rahman Tohir
Coretan di tembok SMP PGRI 336, Pondok Betung, Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel), pada Kamis (2/9/2021). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir 

TRIBUNJAKARTA.COM, PONDOK AREN - Sebuah coretan cat semprot bertuliskan "Allah Bersama Orang2 Pusing" viral di media sosial. Salah satunya diunggah akun @liputan.cipadu.

Tribunjakarta.com menyambangi langsung lokasi coretan vandalisme itu yang berada di tembok SMP PGRI 336, Pondok Betung, Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel), pada Kamis (2/9/2021).

Coretan tersebut terlihat jelas berwarna hitam, dan lebih tebal jika dibandingkan dengan coretan lain di tembok sekolah itu.

Kepala SMP PGRI 336 Pondok Betung, Anang Dahniar (56), mengatakan, baru menyadari adanya coretan di sekolah yang ia pimpinan.

Baca juga: Petugas Satpol PP Belum Temukan Mural Bernada Kritikan di Bekasi

Anang menduga coretan itu dibuat belum lama, karena kondisi catnya berbeda dengan coretan lainnya. Namun ia belum bisa memastikan kapan coretan itu dibuat. 

"Karena saya jarang lewat tembok itu," kata Anang di lokasi.

Mural sosok Jokowi di sebuah tembok di Jalan Kebagusan Raya, Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Selasa (31/8/2021) siang. Mural tersebut menyindir wacana Jokowi untuk maju menjadi presiden tiga periode.
Mural sosok Jokowi di sebuah tembok di Jalan Kebagusan Raya, Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Selasa (31/8/2021) siang. Mural tersebut menyindir wacana Jokowi untuk maju menjadi presiden tiga periode. (KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO)

Anang menyatakan, coretan itu merupakan aksi vandalisme, karena sudah mengotori tembok sekolah. 

"Iyalah sudah pasti itu, semacam itu (vandalisme)," jelasnya.

Anang tidak terlalu ambil pusing, karena dalam waktu dekat ia akan menghapusnya

Baca juga: Menyoal Mural Kritikan di Depok, Ini Penjelasan Satpol PP

"Pasti (dihapus) karena itu sudah saya rencanakan tembok itu dirapihkan. Memang sebelumnya sudah ada rencana membersihkan itu, cuma menunggu perbaikan drainase di bawahnya," ujar Anang.

Sementara, Yasir (51), penjual rujak yang kerap mangkal di dekat SMP PGRI itu, memuji coretan di tembok.

"Bagus kata-katanya itu," ujar Yasir.

Bahkan menurut Yasir, dirinya merasa terwakilkan dengan coretan empat kata itu.

"Kata-katanya ngena," kata Yasir.

Baca juga: Mural Tuhan Aku Lapar Muncul di Kota Depok, Petugas Buru-buru Menghapus

Seperti diketahui, coretan atau mural di tembok tengah ramai menjadi media menyuarakan pendapat dan kritik terhadap pemerintah. 

Di banyak tempat, mural bernada kritis dihapus oleh aparat pemerintah dengah alasan mengganggu ketertiban umum.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved