Senat Soll, Pecatan TNI jadi Pentolan KKB Tertangkap, Berikut Sederet Kejahatannya dalam 3 Tahun
Senat Soll yang terakhir berpangkat Prada dipecat dari dinas militer lantaran melakukan desersi dan tak berdinas lebih dari 30 hari berturut-turut.
Penulis: Abdul Qodir | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Tim gabungan Satgas Ops Nemangkawi dan Polres Yahukimo yang dipimpin Kapolres Yahukimo, AKBP Deni Hendriana, berhasil menangkap satu tokoh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Senat Soll (25).
Senat Soll merupakan mantan anggota TNI yang melakukan disersi sejak 2018 dan memilih bergabung dengan KKB.
"Senat Soll ditangkap di Jalan Samaru, Distrik Dekai, sekitar jam 05.00 WIT," ujar Direskrimum Polda Papua, Kombes Faisal Ramadhani, di Jayapura, Kamis.
Senat Soll sempat melakukan perlawanan saat ditangkap tim gabungan.
Saat ditangkap, Senat Soll berusaha menyerang aparat dengan menggunakan sebuah kapak sehingga aparat harus melumpuhkannya.
"Senat Soll tertembak di kaki kanan dan sekarang tengah dirawat di RSUD Yahukimo," kata Faisal.
Baca juga: Empat Prajurit TNI Tewas Diserang Senjata Tajam di Posramil Papua Barat, Pelaku Berjumlah 50 Orang
Menurut dia, Senat Soll akan segera diterbangkan ke Jayapura untuk dirawat di RS Bhayangkara Jayapura.
Posisi Senat Soll dalam KKB Yahukimo, terang Faisal, merupakan salah satu dari tiga orang yang ditokohkan.
Dua orang lainnya adalah Tenius Gwijangge dan Temianus Magayang. Sedangkan untuk peran Senat Soll dalam kelompok tersebut belum diketahui.
"Kita akan dalami perannya di kelompok tersebut," kata Faisal.
Baca juga: Serahkan Diri, Terkuak Peran 3 KKB Anak Buah Lekagak Telenggen: Pantau Aparat Hingga Cari Duit
Senal Soll diketahui merupakan mantan anggota TNI yang membelot dan bergabung dengan KKB di Papua.
Senat Soll yang terakhir berpangkat Prada dipecat dari dinas militer lantaran melakukan desersi dan tak berdinas lebih dari 30 hari berturut-turut.
Senat Soll merupakan salah satu dari tiga tokoh KKB di Yahukimo. Dua orang lainnya adalah Tenius Gwijangge dan Temianus Magayang.
Baca juga: Pemerintah Nyatakan KKB Papua Sebagai Organisasi Teroris, Ini Penjelasan Mahfud MD
Nama Senat Soll mulai menjadi sorotan setelah dia menjadi tersangka pembunuhan staf KPUD Yahukimo, Hendry Jovinski, di Distrik Dekai, pada 11 Agustus 2020.
Namun ternyata selain kasus itu, Senat Soll tercatat melakukan serangkaian kejahatan.
"Ada 12 laporan polisi terkait Senat Soll, tapi ia hanya dimasukan dalam empat DPO (daftar pencarian orang)," ujar Direskrimum Polda Papua, Kombes Faisal Ramadhani di Jayapura, Kamis (2/9/2021).
Menjual amunisi
Kasus pertama Senat Soll terjadi saat dia masih aktif menjadi anggota TNI pada 2018.
Pada 10 September 2018, aparat keamanan menangkap Ruben Wakla di Bandara Moses Kilangin karena diketahui membawa 165 butir amunisi.
Baca juga: TNI Kontak Tembak di Intan Jaya, Kelompok Separatis Bersenjata Tewas Diduga Kelompok Undianus Kogoya
Setelah didalami, Ruben Wakla membeli amunisi tersebut dari Senat Soll yang kemudian melarikan diri dan melakukan desersi.
"Senat Soll dari Timika lari ke Yahukimo, dia memang orang asli Yahukimo," kata Faisal.
Pembakaran ATM
Setelah desersi, Senat Soll kemudian melakukan aksi pada 1 Desember 2019. Saat itu ia membakar ATM BRI di Distrik Dekai.
Baca juga: Densus 88 Tangkap 37 Orang Terduga Teroris di 10 Provinsi
Wajah Senat Soll diketahui karena aksinya terekam CCTV yang ada di dalam ruang ATM tersebut.
Atas aksinya, ia pun dimasukan ke dalam daftar pencarian orang (DPO) Polres Yahukimo.
Serangkaian pembunuhan, termasuk Staf KPUD Yahukimo
Kejahatan ketiga Senat Soll dilakukan pada 11 Agustus 2020. Ia bersama Temianus Magayang membunuh staf KPUD Yahukimo, Hendry Jovinski di Jembatan Kali Brazza, Distrik Dekai.
Kasus tersebut kemudian menjadi perhatian banyak pihak karena dilakukan menjelang pelaksanaan Pilkada Yalimo.
Tidak lama, Senat Soll kembali melakukan pembunuhan, tepatnya pada 20 Agustus 2020.
Baca juga: Akhir Kisah Terduga Teroris Kabur dari Kantor Polisi: Takut Ketahuan Kalau Keluar Potong Rambut
Saat itu, Senat Soll bersama beberapa rekannya membunuh Muhammad Toyib di jalan bandara, Distrik Dekai.
Enam hari berselang, Senat Soll kembali terlibat aksi pembunuhan Yausan di jalan Gunung, Distrik Dekai.
Setelah kejadian tersebut, Polda Papua mengirimkan penguatan pasukan ke Yahukimo sehingga aksi-aksi Senat Soll terhenti.
Tewaskan dua anggota TNI dan rebut senjata
Kemudian pada 18 Mei 2021, Senat Soll dan kelompoknya melakukan aksi.
Baca juga: Bocah SD Ngeluh Nyeri di Bagian Ini Usai Dianiaya 2 Oknum TNI, KSAD Andika Perkasa Turun Tangan
Kali ini korbannya adalah dua anggota TNI di Ujung Bandara Dekai.
Selain membunuh, mereka juga merampas dua puncuk senjata api jenis SS2 yang dibawa kedua korban.
Serang pengendara motor dan tukang bangunan
Pada 4 Juni 2021, Senat Soll terlibat aksi penembakan pengendara motor di Jalan Longpon, Distrik Dekai.
Baca juga: Ketika Putra Kepala Suku Asal Papua Mengajar Anak Suku Dayak di Perbatasan: NKRI Harga Mati
Aksi sadis Senat Soll kembali dilakukan pada 24 Juni 2021 di Kampung Bingky, Distrik Seradala.
Empat tukang bangunan menjadi korban pembunuhan dan satu orang kepala suku setempat mengalami luka tembak.
Pembakaran alat berat
Kemudian, Senat Soll melakukan aksi pembakaran terhadap alat berat di kali-I, Distrik Seredala pada 25 Juni 2021.
Tembak polisi
Senat Soll kembali berulah pada 9 Juli 2021.
Kala itu ia terlibat aksi penembakan terhadap petugas Polri di Area Kali El, Distrik Dekai yang mengakibatkan satu personel Polri mengalami luka tembak.
Tewaskan dua pekerja
Terakhir, Senat Soll diyakini terlibat aksi pembunuhan dua pekerja PT Indo Papua di Jembatan Kali Brazza, Distrik Dekai, pada 22 Agustus 2021. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul 12 Dosa Besar Senat Soll, Pecatan TNI yang Jadi Tokoh KKB, Ini Sosoknya