Skandal Oknum KPI Pusat
Seorang Pegawai Jadi Korban Dugaan Pelecehan Seksual, Ketua KPI: Kami Berikan Pendampingan
Ketua KPI Pusat, Agung Suprio, mengatakan siap mendampingi pegawainya yang menjadi korban pelecehan seksual.
Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Ketua KPI Pusat, Agung Suprio, mengatakan siap mendampingi pegawainya yang menjadi korban pelecehan seksual.
Berdasarkan laporan korban, ada delapan terduga pelaku yang juga satu lingkungan kerja di Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat.
Agung mengatakan, pihaknya masih memeriksa secara internal.
"Ini baru pemeriksaan keterangan dahulu, prosesnya tidak bisa langsung selesai," kata Agung, saat dikonfirmasi, Kamis (2/9/2021).
"Kami juga harus berkoordinasi dengan pihak kepolisian. Iya, kami mendampingi korban datangi ke kepolisian," lanjutnya.
Namun, Agung tak menyebut kantor polisi mana yang menjadi tempat laporannya.
"Intinya hari ini kami memanggil (para terduga pelaku). Kalau ke kepolisian, semalem kami dampingi korban," ujarnya.
Agung mengatakan, tujuh pegawainya yang terduga sebagai pelaku pelecehan seksual sedang diperiksa secara internal.
"Iya memang (sedang diperiksa)," kata Agung.
Baca juga: Pengakuan Pegawai KPI Diduga Korban Pelecehan Seksual, Dikeroyok 5 Orang di Ruang Kerja
Dia menjelaskan, pemeriksaan ini dilakukan setelah informasi dugaan pelecehan seksual oleh pegawai Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat viral di media.
"Iya langsung (diperiksa). Memang ada pekerja KPI, kan kami tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah," tutur Agung.
Karena itu, Agung menjelaskan, para terduga pelaku dimintai keterangan secara internal terlebih dulu.
"Makanya kami panggil, klarifikasi, dan meminta keterangan betul apa tidak dituduhkan seperti itu," jelas Agung.
Sebelumnya, pesan berantai perihal korban pelecehan seksual oleh oknum pegawai Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat menghebohkan publik.
Baca juga: Pegawai KPI Minta Tolong Jokowi Karena 8 Tahun Jadi Korban Pelecehan, Korban: Saya Tidak Kuat