Mata Bocah 6 Tahun Terluka jadi Tumbal Ritual Pasugihan, Orang Tua Hingga Kakek Neneknya Terlibat

Kata Bayu, ibu korban mengaku mendengar bisikan gaib. Lalu, pada malam tertentu, dia disebut kerap melakukan ritual aneh.

Penulis: Abdul Qodir | Editor: Yogi Jakarta
Tribun Pekanbaru
Ilustrasi kekerasan terhadap anak. Seorang bocah perempuan 6 tahun di Gantarang, Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, dilarikan ke rumah sakit terdekat karena menjadi korban penganiayaan keluarganya yang menjalani pesugihan. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Bocah perempuan 6 tahun di Gantarang, Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Mata dan angota tubuh bocah tak berdosa itu terluka akibat penganiayaan oleh anggota keluarganya karena alasan tak masuk di akal.

Orangtua, paman, kakek dan nenek diduga bersama-sama menganiaya hingga berusaha melepas mata bocah perempuan.

Mereka melakukan tindakan di luar nalar setelah mendapat bisikan gaib selesai menjalani serangkaian ritual.

Polisi mengamankan lima orang keluarga bocah tersebut, yakni kedua orangtua, paman, serta kakek dan nenek korban.

Baca juga: Rekayasa Isu Babi Ngepet Sejak Lama, Kini Adam Menyesal Terancam 10 Tahun Bui: Ada Setan Masuk

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Gowa AKP Boby Rachman mengatakan, terduga pelaku mengaku menganiaya korban karena mendapat bisikan gaib.

"Motifnya ini adalah halusinasi di mana tersangka kerap mendapat bisikan gaib yang mengharuskan melakukan kekerasan kepada korban," ujarnya, Jumat (3/9/2021).

Dari lima orang yang diamankan polisi, dua di antaranya dibawa ke Rumah Sakit Dadi Makassar untuk menjalani pemeriksaan mental.

Ilustrasi penganiayaan anak.
Ilustrasi penganiayaan anak. (Tribunnews.com)

“Kejadian ini adalah kasus KDRT (kekerasan dalam rumah tangga) terhadap anak di bawah umur dan sampai saat ini kami telah mengamankan tiga orang," ujar Boby.

"Dua sementara menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Jiwa Dadi Makassar."

"Sebab ada dugaan awal gangguan mental. Namun, kami masih menunggu hasil pemeriksaan kejiwaan rumah sakit,” sambung dia.

Bocah malang itu ditolong paman lainnya, Bayu (34).

Kini si bocah menjalani perawatan intensif di RSUD Syech Yusuf, Sungguminasa, Gowa.

Baca juga: Ayah Penyiksa Anak Kandung di Tangsel Tak Berkutik di Hadapan Aparat, Dipiting Polisi Ke Dalam Mobil

Bayu menceritakan kronologi bagaimana keponakannya mendapat siksaan berat. 

Dia mengatakan kedua orangtua anak ini diduga hilang kesadaran karena menjalani ilmu hitam

"Mungkin orangtua anak ini di luar kesadaran non-medis," ujar Bayu, Sabtu (4/9/2021).

Ilustrasi
Ilustrasi pesugihan. (Net)

"Jadi orang tuanya seperti memiliki ilmu hitam apa begitu," beber dia.

Menurut dia, korban diduga jadi korban pesugihan oleh kerabatnya.

Kata Bayu, ibu korban mengaku mendengar bisikan gaib.

Lalu, pada malam tertentu, dia kerap melakukan ritual aneh.

"Di rumah itu memang mereka sering gelar ritual aneh seperti pesugihan dan mereka kerap berhalusinasi," ungkapnya.

Dia menyebut ada dua orang kakak beradik yang menjadi korban. 

Namun, satu orang korban meninggal dunia karena dicekoki air garam 2 liter. 

Baca juga: Bocah Tewas Jalani Ritual Usir Roh Jahat, Terkuak Tersangka Buka Praktik 5 Tahun Tapi Tanpa Customer

"Informasinya satu korban yakni kakaknya ini meninggal dunia karena dicekoki air garam 2 liter," jelas Bayu. 

"Yang ini pas kami dari kuburan orangtuanya kan masih belum sadar."

"Katanya dia lihat sesuatu di mata anaknya, mereka berusaha mengambil."

ilustrasi pesugihan
ilustrasi pesugihan (Istimewa)

"Mereka berempat (terduga pelaku) menganiaya korban," bebernya.

Dia menambahkan, tak hanya bapaknya tapi ibu dan pamannya ikut menganiaya korban. 

Pembunuhan Anak Kandung

Penganiayaan dilatarbelakangi pengaruh ilmu hitam pernah terjadi di Bantaeng, beberapa waktu lalu.

Aksi Darwis dan keluarganya, membuat warga geger pada Sabtu (9/5/2021) malam.

Berita ini tersebar cepat di antra warga Kampung Katabung, Desa Pattaneteang, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, mengetahui hal tersebut.

Pasalnya, ia dengan tega melukai leher anak kandungnya sendiri, ROS (16) hingga tewas.

Baca juga: Aksi Dukun Cabuli 1 Keluarga Plus Janda, Berawal Ritual Mandi Berujung Sulit Bejalan

Dari informasi yang beredar, satu keluarga terdiri 4 orang laki-laki dan 5 perempuan ini, mengalami kesurupan massal saat menjalani sebuah ritual.

Mereka yang diamankan masing-masing berinisial DG (50), A (50), RD (30), HD (28), ND (21), AD (20), SD (14), AJ (40), RA (24).

Pembunuhan ini membuat geger warga.

Aparat kepolisian di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan tengah melakukan pengamanan di lokasi pembunuhan seorang gadis remaja dengan modus kesurupan massal dan penyanderaan. Minggu, (10/5/2020).
Aparat kepolisian di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan tengah melakukan pengamanan di lokasi pembunuhan seorang gadis remaja dengan modus kesurupan massal dan penyanderaan. Minggu, (10/5/2020). (KOMPAS.COM/ABDUL HAQ YAHYA MAULANA T.)

Tak hanya membunuh anak kandungnya, mereka menyandera warga yang melintas di depan rumah.

Alhasil, 3 orang yang berhasil mereka sandera, yakni Sumang (45), Irfandi (18), dan Enal (25).

Satu orang, yakni Irfandi, tidak mengalami luka saat proses penyanderaan.

Sementara Sumang dan Enal terluka.

Enal mengalami luka sobek di kepala akibat sabetan parang, sedangkan Sumang terluka di telinga.

Aksi penyanderaan ini berhasil ditaklukkan ketika personel Polsek Tompobulu Polres Bantaeng, mendatangi lokasi kejadian.

Proses pengamanan berjalan alot, pasalnya satu keluarga ini ogah menyerahkan diri dan memilih bertahan di dalam rumah.

Baca juga: Petaka Tuduhan Ilmu Hitam, Pasutri Dikeroyok Rekan Kerja Hingga Istri Dikubur Tak Wajar di Hutan

Satu orang di antara mereka mondar-mandir keluar rumah, bak melakukan penjagaan dengan sebilah badik dipinggangnya.

Upaya negosiasi sempat dilakukan polisi namun tak berhasil, sehingga kemudian dilakukan upaya paksa untuk mengamankan pelaku tersebut.

Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap sembilan orang terduga pelaku, pembunuhan dilatarbelakangi oleh harga diri keluarga karena korban dianggap telah membuat malu.(*)

Artikel ini disarikan dari berita Tribun-Timur.com dan Kompas.com dengan judul: Bocah 6 Tahun di Gowa Jadi Korban Ritual, Mata Luka Usai Dianiaya Orangtua; dan "Jeritan Bocah 6 Tahun di Gowa, Matanya Luka Usai Jadi Korban Ritual, 5 Anggota Keluarga Diamankan Polisi"

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved