Formula E
Terungkap 2 Alasan PDIP Ngotot Interpelasi Anies, Gembong: Hanya Minta Tanya dan Dijawab, Itu Saja
Fraksi PDI Perjuangan dan PSI DPRD DKI Jakarta tetap ngotot mengajukan hak interpelasi terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Apa alasannya?
Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Fraksi PDI Perjuangan dan PSI DPRD DKI Jakarta tetap ngotot mengajukan hak interpelasi terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Hak interpelasi itu terkait gelaran Formula E.
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono mengungkapkan dua hal yang melatarbelakangi rencana hak interpelasi itu.
Pertama, Gembong mengatakan pihaknya bertanya mengenai skala prioritas Anies Baswedan mengenai pembangunan di DKI Jakarta.
Sementara kedua, Gembong menuturkan adanya rekomendasi BPK terkait gelaran Formula E pada 2022 yang berpotensi berdampak pada keuangan daerah.
"Itulah dua hal yang melatabelakangi kami untuk meminta keterangan dari Pak Anies. Sifatnya hanya minta tanya dan dijawab selesai, itu aja. Enggak lebih dari itu," kata Gembong dikutip dari tayangan Apa Kabar Indonesia Malam pada 2 September 2021.
Baca juga: Gemerlap JPO Lenteng Agung, Anies Baswedan Bagikan Momen Saat Nikmati Pengalaman Unik Warga
Ia menilai pada tahun 2022 seharusnya Pemprov DKI Jakarta memfokuskan perhatian untuk pemulihan Covid-19.
"Pemulihan segala lini. Pemulihan ekonomi dan lain sebagainya yang kita harapkan Pak Anies, fokus," tuturnya.
Namun, kata Gembong, Anies malah memasukkan Formula E ke dalam Pergub.

Hal itulah yang membuat Fraksi PDI Perjuangan.
"Kenapa sih Pak Anies begitu ngotot Formula E pada 2022 di saat kondisi masyarakat kita belum memungkinkan gelaran balapan Formula. Sebenarnya itu saja," imbuhnya.
Sementara itu, Pengamat politik Adi Prayitno menyebutkan hak interpelasi terhadap Anies Baswedan memiliki nuansa cukup politis.
Baca juga: Rencana Hak Interpelasi Formula E, Pengamat Politik Ibaratkan Tembak Pak Anies Pakai Rudal
Publik, kata Adi, bakal bertanya latar belakang polemik Formula E.
"Soal substansi. Tentu ini enggak bakal ketemu antara yang pengusul interpelasi dengan mereka yang menolak, sampai kiamat sampai lebaran kuda enggak mungkin ketemu," kata Adi dikutip dari tayangan Apa Kabar Indonesia Malam yang tayang pada 2 September 2021.
Adi mengatakan rencana hak interpelasi saat ini naik level menjadi persoalan politik. Ia melihat bangunan opini yang dibangun tidak serempak.
Baca juga: Launching Tim Persija Jakarta, Pesan Anies Buat Macan Kemayoran: Tetap Semangat, Tetap Ngotot