Emak-emak Sibuk Selfie Dekat Rel Kereta, Satu Tewas Tersambar karena Tak Sadar Ada yang Lewat

Acara kelompok ibu-ibu yang sedang berswafoto atau Selfie di sekitar rel kereta api di Kota Bandung, Jawa Barat berakhir tragis.

Editor: Wahyu Aji
Tangkap layar Twitter @infojawabarat
Detik-detik emak-emak tersambar kereta api di Maleer, Bandung, Minggu (5/9/2021) 

Laporan wartawan TribunJabar.id, Cipta Permana.

TRIBUNJAKARTA.COM, BANDUNG - Acara kelompok ibu-ibu yang sedang berswafoto atau selfie di sekitar rel kereta api di Kota Bandung, Jawa Barat berakhir tragis.

Salah satu wanita yang ikut dalam kelompok tersebut tewas tersambar kereta yang melaju.

Peristiwa tersebut terekam dalam sebuah video berdurasi 50 detik yang posting di beberapa media sosial, Minggu (5/9/2021).

Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunJabar.id, peristiwa naas tersebut terjadi di wilayah Jembatan Opat, Kelurahan Maleer, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung.

Salah satu akun media sosial Instagram, yaitu @bdg.info dalam narasinya menjelaskan bahwa terdapat sekelompok ibu-ibu yang berada di jalur perlintasan kereta api, diduga sedang melakukan swafoto di atas jembatan.

Namun saat hendak menyeberang perlintasan, salah seorang perempuan tertemper oleh bagian depan kereta api.

Jerit histeris dari seorang perempuan yang diduga berasal dari perekam video pun terdengar jelas mewarnai peristiwa tersebut, disertai tampilan dari gerbong kereta yang terhenti.

Baca juga: Mas Anies Pamer Jakarta Pertahankan 4 Tahun Peringkat Satu Jadi Provinsi Paling Demokratis

Saat dikonfirmasi, Manager Humas PT. Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 2 Bandung, Kuswardoyo membenarkan bahwa peristiwa naas tersebut terjadi sekitar pukul 08.12 WIB hari ini.

Di mana kereta api KRD lokal Bandung Raya tertemper orang di petak jalan antara Cikudapateuh - Kiaracondong.

"Betul, tadi pagi, sekitar pukul 08.12an kereta api KRD lokal Bandung Raya tertemper orang di petak jalan antara Cikudapateuh - Kiaracondong," ujarnya saat dihubungi melalui pesan singkat WhatsApp, Minggu (5/9/2021).

Menurutnya, banyak warga yang melakukan aktivitas di sekitaran lintasan kereta api.

Akibatnya peristiwa kecelakaan pun tidak dapat terhindarkan.

"Masih banyak masyarakat yang melakukan aktivitasnya di titik-titik tersebut. Hal ini sangat berbahaya, bukan hanya bagi keselamatan perjalanan kereta api, namun juga bagi warga masyarakat yang melakukan kegiatan di lokasi terlarang tersebut," ucapnya.

Bahkan, menurutnya berdasarkan data kasus kecelakaan di jalur perlintasan kereta api wilayah Daop 2 Bandung hingga April 2021, dari 20 kejadian di antaranya, 12 kali kereta api tertemper orang di petak jalan, satu kali di perlintasan, empat kali palang pintu perlintasan ditabrak kendaraan, dan tiga kali kendaraan menghalangi laju kereta api di petak jalan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved