Prajurit TNI Diduga Terjun dari Jembatan Suramadu, Tinggalkan Surat Wasiat: Maafkan Papa, Sayang

Prajurit TNI diduga terjun dari Jembatan Suramadu pada Senin (6/9/2021). Ia meninggalkan surat wasiat kepada anak dan istri.

Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Yogi Jakarta
Surya/Ahmad Zaimul Haq
Jembatan Suramadu. Sepeda motor Honda Beat menjadi perhatian karena ditinggal pemiliknya di Jembatan Suramadu pada Senin (6/9/2021). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Sepeda motor Honda Beat menjadi perhatian karena ditinggal pemiliknya di Jembatan Suramadu pada Senin (6/9/2021).

Pemilik motor merupakan Prajurit TNI berinisial W (53) yang diduga terjun dari Jembatan Suramadu.

Sedangkan sepeda motor milik korban bernopol L 5625 FE ditinggal dalam kondisi lampu masih menyala.

Sebuah motor Honda Beat warna hitam ditinggal pemiliknya di tengah Jembatan Suramadu arah Madura, Senin (6/9/2021) malam.

Motor dengan plat nomor L 5625 FE, itu ditinggal dalam kondisi lampu dan reting kiri menyala.

Baca juga: VIRAL Prada Candra Meninggal Tak Wajar, 6 Anggota Yonif Raider 715 Manado Diproses Hukum

Tulis Surat Wasiat

Petugas saat mengamankan motor misterius di Jembatan Suramadu
Petugas saat mengamankan motor misterius di Jembatan Suramadu (istimewa via Surya)

Korban ternyata meninggalkan surat wasiat sebelum terjun dari Jembatan Suramadu.

Surat wasiat tersebut ditemukan petugas di jok sepeda motor.

Isi surat tersebut ditulis W untuk istri dan anak sebelum mengakhiri hidup

Baca juga: Tragedi Terlilit Pinjol, Kronologi Pria Meninggal Tak Wajar Tinggalkan Surat Berisi Catatan Utang

W meminta maaf kepada istri dan keempat anaknya serta berharap mereka tumbuh dengan baik

Berikut penggalan surat wasiat W :

Buat mama dan anak-anakku

Maafkan Papa, selama mendampingimu belum bisa membuat Mama bahagia.

Terima kasih sudah memberikan anak-anak yang hebat

Jadilah ibu yang baik bagi anak-anak kita.

Papa telah gagal jadi imammu.

Papa bukan imam yang baik Aku titip ke-4 anakku, anak-anak kita.

Semua ini papa putuskan karena papa tak pantas mendampingimu dan membesarkan anak-anak kita.

(Rumah kita tak pantas untukku)

Untuk anak-anakku, maafkan Papa ya sayang.

Kalian harus jadi orang-orang hebat meski tanpa papa di tengah-tengah kalian

Selamat tinggal semuanya.

Terpisah, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKP Giadi Nugraha belum dapat memastikan kejadian yang diduga bunuh diri tersebut.

"Masih kami cek, infromasinya begitu (bunuh diri). Ini masih kami cek dulu," singkatnya dikutip dari SURYA.co.id.

Baca juga: Jelang Lulus, Mahasiswa S2 Meninggal Tak Wajar Tulis Surat Berbahasa Inggris untuk Keluarga

Saat ini, motor korban dan barang miliknya tengah diamankan ke pos polisi Suramadu.

Hasil temuan kepolisian, korban merupakan anggota TNI AL yang ditugaskan di kesatuan Rumasakit Angkatan Laut Dr Ramelan Surabaya.

AKP Giadi Nugraha masih berkoordinasi dengan pihak POM AL untuk melakukan penyelidikan atas kasus bunuh diri tersebut.

"Kami koordinasi dengan Pom AL dulu. Sementara jasad korban sudah ditemukan dan dievakuasi ke Rumah Sakit," imbuhnya.

Jasad Korban Ditemukan

Proses evakuasi Prajurit TNI yang terjun dari Jembatan Suramadu, Selasa (7/9/2021).
Proses evakuasi Prajurit TNI yang terjun dari Jembatan Suramadu, Selasa (7/9/2021). (surya/firman rachmanudin)

Tim SAR Gabungan menemukan korban W dalam kondisi tak bernyawa di perairan sekitar Jembatan Suramadu pada Selasa (7/9/2021) pukul 09.15 WIB.

Jenazah W terapung di posisi koordinat 7° 11.068’ S 112° 46.505’ E.

Awalnya, W yang mengendarai sepeda motor terjun dari Jembatan Suramadu pada Senin (6/9/2021) malam hari sekitar pukul 20.00 WIB.

Baca juga: Penjaga Sekolah di Bekasi Meninggal Tak Wajar, Telepon Terus Berdering Bahas Utang Tak Terbayar

Kepala Kantor SAR Surabaya Hari Adi Purnomo menuturkan W meninggalkan sepeda motor termasuk surat wasiat sebelum terjun dari Jembatan Suramadu.

"Selain motor juga ditemukan sepatu, helm, kunci, kartu identitas dan sebuah surat wasiat," kata Kepala Kantor SAR Surabaya Hari Adi Purnomo dikonfirmasi, Selasa (7/9/2021) siang.

Dalam pencarian untuk menemukan jasad Widodo, Tim SAR mengerahkan satu tim operasi yang beranggotakan lima orang personel ABK.

Mereka menyisir dengan menggunakan satu unit RIB, didukung dengan sejumlah peralatan pertolongan dan dibantu oleh semua pihak terkait di wilayah Pelabuhan Tanjung Perak.

Selanjutnya, jenazah korban yang telah ditemukan dibawa ke Dermaga Distrik Navigasi Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya

Baca juga: Kisah Tragis Rumah Tangga, Sang Istri Meninggal Tak Wajar Setelah Ikuti Pernikahan Massal

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling

Peristiwa Lain

Pria Ditemukan Tewas Mengambang di Bawah Jembatan Suramadu

Petugas dibantu warga mengevakuasi jenazah Glen Mangatur Silalahi (50) dari pesisir Basis Pangkalan Angkatan Laut Batuporon, Kecamatan Kamal untuk dibawa ke RSUD Syamrabu Bangkalan, Minggu (27/6/2021) .
Petugas dibantu warga mengevakuasi jenazah Glen Mangatur Silalahi (50) dari pesisir Basis Pangkalan Angkatan Laut Batuporon, Kecamatan Kamal untuk dibawa ke RSUD Syamrabu Bangkalan, Minggu (27/6/2021) . (surya.co.id/ahmad faisol)

Glen Mangatur Silalahi (50), warga Jalan Mulia, Kampung Sugutamu No 28 RT 08/RW 002 Kelurahan Bajtijaya, Kecamatan Sukma Jaya, Kota Depok, Jawa Barat ditemukan tewas mengambang di Selat Madura, di bawah Jembatan Suramadu, Minggu (27/6/2021) siang.

Identitas lengkap Glen baru diketahui setelah jenazahnya tiba di Kamar Mayat RSUD Syamrabu Bangkalan. Itu setelah petugas menemukan KTP di dalam dompet yang berada di dalam tas punggung berwarna ungu.

Dalam dompet berwarna hitam itu juga berisikan uang tunai Rp 22.000, kartu ATM BCA dan BRI, SIM B1, SIM C, SIM A, Kartu NPWP, dan Kartu JPN atas nama Glen. Bahkan, ada sebuah batu paving dan ponsel merek Samsung di dalam tasnya.

Baca juga: Polisi Segera Bertindak Cegah Warga yang Mencoba Bunuh Diri Saat Isolasi Mandiri

Saat terapung, Glen mengenakan celana panjang berwarna cokelat, ikat pinggang berwarna hitam, dan memakai kaos berkerah lengan pendek warna abu-abu.

Keberadaannya menjadi perhatian para pengendanra roda dua saat melintasi Jembatan Suramadu. Beberapa pengendara kemudian melalui perangkat video di smart phone dan membagikannya ke media sosial.

Baca juga: Kronologi Wanita Ditabrak Kereta di Senen, Berjalan Sendiri dan dugaan bunuh diri

Kepala Satpolair Polres Bangkalan, AKP Arif Djunaidi mengungkapkan, pihaknya bersama anggota Koramil dan tiga tenaga kesehatan Puskesmas Sukolilo menuju lokasi begitu menerima laporan masyarakat atas keberadaan sosok mayat mengapung di bawah Jembatan Suramadu.

“Kami menerima lapiran pada pukul 11.30 WIB. Mayat terapung sekitar 300 meter dari bibir perairan Kecamatan Labang. Pada pukul 13.00 WIB, arus air membawanya ke pantai di kawasan Basis Batuporon,” ungkap Arif.

Setelah dimasukkan ke kantong mayat, jenazah Glen dibawa ke RSUD Syamrabu Bangkalan untuk dilakukan Visum Et Repertum.

Untuk kepentingan penyelidikan ataupun penyidikan, Arif melimpahkanya ke Satuan Reskrim Polres Bangkalan.

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Pria Asal Depok Jabar Ditemukan Tewas di Bawah Jembatan Suramadu, Ada Batu Paving di Tas Korban, dan Surat Wasiat Menyentuh Untuk Istri dan Anak, Anggota TNI Terjun dari Jembatan Suramadu,  .

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved