KDM Pakai Sepatu di Atas Kursi, Tiba-tiba Langsung Turun Saat Penghuni Rumahnya Duduk di Lantai
Anggota DPR RI, Dedi Mulyadi yang sedang memakai sepatu di atas kursi, tiba-tiba langsung turun saat penghuni rumahnya justru duduk di lantai.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Anggota DPR RI, Dedi Mulyadi yang sedang memakai sepatu di atas kursi, tiba-tiba langsung turun saat penghuni rumahnya justru duduk di lantai.
Momen itu terekam di akun Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel saat mantan Bupati Purwakarta, Jawa Barat itu sedang mendatangi rumah pengemis yang pura-pura cacat.
Meskipun yang dihadapannya adalah pengemis pura-pura cacat, etika Kang Dedi Mulyadi alias KDM patut diacungi jempol lantaran dia tak mau duduk di kursi sementara penghuni rumahnya duduk di lantai.
Padahal Kang Dedi duduk di kursi yang ada di depan pintu rumah sang pengemis pura-pura cacat lantaran dia sedang memakai sepatu.
Adapun kedatangan KDM ke rumah pengemis pura-pura cacat itu untuk mengkonfirmasi ucapan pengemis itu yang mengaku memiliki KTP karena membayar Rp 500 ribu dari seorang anggota Satpol PP bernama Dedi.
Baca juga: Istrinya Bikin Marah Kang Dedi & Catut Satpol PP: Suami Pengemis Modus Cacat: Dia Grogi Lihat Bapak
Kang Dedi yang datang bersama para anggota Satpol PP bernama Dedi dan perangkat desa dibuat kaget dengan keberadaan rumah pengemis itu.
Rupanya, pengemis pura-pura cacat itu tinggal di rumah kontrakan yang cukup bersih.
Kang Dedi makin dibuat kaget saat melihat ada sepeda motor baru yang terparkir di teras rumah sang pengemis.

"Dia punya motor loh, bagus baru ini motornya," kata Kang Dedi saat melihat motor baru yang ada di teras rumah pengemis modus pura cacat dilansir dari akun Youtube miliknya, Rabu (8/9/2021).
Suami pengemis pura-pura cacat yang menemui Kang Dedi mengakui motor baru itu adalah miliknya.
"Kredit pak, sebulan Rp 700 ribu," jawab pria itu kepada Kang Dedi.
Suami pengemis itu mengaku dirinya bekerja menjadi seorang pemulung.
Dia mengaku penghasilannya yang didapat rata-rata Rp 500 ribu perminggunya.
Selain membayar kreditan motor, dia juga harus membayar sewa kontrakan Rp 500 ribu perbulannya.
Baca juga: Bongkar Pengemis Modus Cacat, Kang Dedi Kaget Lihat Rumahnya: Punya Dua Motor, Satunya Masih Baru
"Berarti untuk motor dan rumah sudah Rp 1,2 juta sebulan," kata Kang Dedi yang hanya dijawab oleh sang suami dengan senyuman.
Tak hanya satu, Kang Dedi dibuat kaget ketika dirinya masuk ke dalam rumah kontrakan pengemis itu.
Ternyata di dalam rumah juga ada motor jenis bebek milik keluarga itu.
"Ini rumahnya bersih, motornya juga ada dua," kata Kang Dedi.

Untuk itu, Kang Dedi menegaskan kepada wanita itu untuk tak boleh lagi menjadi pengemis, apalagi dengan modus pura-pura cacat.
Apabila si ibu kembali ketahuan menjadi pengemis maka akan langsung dipulangkan ke kampung halamannya di Cianjur, Jawa Barat.
"Pantes ga punya motor baru masa minta-minta.
Sedekah itu diberikan ke orang yang emang membutuhkan.
Ini motornya baru, yang ngasihnya (sedekah) aja belum tentu punya motor baru," ujar Kang Dedi.
Kronologi Kang Dedi Bongkar Pengemis Pura-pura Cacat
Baca juga: Niat Mau Dapat Iba Kang Dedi, Pengemis Justru Malu Terbongkar Kedoknya: Bilang Sakit tapi Ketawa
Niatnya mau mendapat iba dari Anggota DPR RI Dedi Mulyadi, seorang pengemis wanita justru terbongkar kedoknya.
Kang Dedi yang sudah hafal dengan ragam modus para gelandangan langsung tahu kalau pengemis yang ditemuinya ini hanyalah pura-pura cacat.
Pria yang disapa KDM itu pun langsung membuka selendang yang menutupi tangan kiri sang pengemis.
Meski sang pengemis itu menolak sambil mengucapkan sakit, mantan Bupati Purwakarta itu tetap tak percaya dan membuka selendang itu.

Dilansir dari Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel, pengemis itu berteriak sakit tetapi justru mukanya sambil ketawa.
Hal itu semakin membuat Kang Dedi yakin bahwa pengemis itu hanyalah pura-pura cacat.
"Aduh pak sakit, sakiit," ucap si pengemis wanita dengan raut muka justru tertawa tanpa ada kesan merasakan sakit ketika tangannya dipegang KDM dilansir TribunJakarta.com dari Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel, Selasa (7/9/2021).
Setelah selendang dibuka ternyata benar bahwa tangan kiri pengemis wanita itu normal.
Tapi sang pengemis tetap saja mengaku sakit dengan muka tak menunjukan kesakitan apapun.
"Udah dikasih Allah tangan baik, pura-pura cacat.
Baca juga: KDM Kumpulkan Satpol PP Nama Dedi di Purwakarta Gegara Ucapan Pengemis: Disumpah Ini Bila Berbohong
Emak (pedagang) yang kakinya lumpuh masih dagang ayam," ujar Kang Dedi membandingkan sang pengemis dengan seorang lansia yang tetap berusaha dengan cara terhormat meski kakinya lumpuh.
Bikin KTP Palsu
Usai mengakui modusnya sebagai pengemis pura-pura cacat, wanita itu kemudian ditanyakan identitasnya oleh Kang Dedi.
"Saya ada KTP pak," katanya sambil memberikan KTP-nya kepada Kang Dedi.

Namun rupanya dari KTP itu justru muncul masalah baru.
Kang Dedi yang curiga dengan identitas si wanita itu kembali mencecar sang pengemis yang dijawabnya dengan gelagapan.
Hal itu dari alamat yang tertera di KTP itu dan tempat kelahiran sang pengemis yang dirasa janggal.
Di saat awal ditanya Kang Dedi, pengemis bernama Nur berusia 38 tahun itu mengaku berasal dari Cimahi, Jawa Barat.
Sedangkan di KTP-nya, dia justru lahir di Cianjur.
Baca juga: Sabarnya Kang Dedi Ladeni Lansia Ngaku Pernah Dampingi Bung Karno Bertapa: Berprasangka Baik Saja
"Cianjurnya mana, desa apa. Tadi katanya orang Cimahi. Jadi ibu itu orang mana," tanya Kang Dedi.
Si pengemis itu pun makin gelagapan karena tak bisa menjawabnya.
"Cianjur, deket terminal, pasar," jawab sang pengemis sekenanya yang mengaku tinggal di Purwakarta bersama sang suami yang bekerja sebagai pemulung.
Namun saat ditanyakan oleh Kang Dedi apa nama pasar tersebut, wanita itu justru mengaku tak tahu dan lupa.

Kang Dedi yang sudah tahu bahwa pengemis itu berbohong kemudian bertanya darimana dia bisa mendapatkan KTP Purwakarta ini.
Rupanya, sang pengemis mengaku membayarnya sebesar Rp 500 ribu kepada oknum Satpol PP yang disebutnya dia bernama Dedi.
"Jadi ibu dibikini Satpol PP sama Dedi biar bisa punya KTP," kata Kang Dedi menegaskan pengakuan sang pengemis.