Lapas Tangerang Terbakar

Luka Bakar Wanted Korban Lapas Tangerang Capai 98%, Kakak Beri Semangat Berjuang Sembuh: Yang Kuat

Ana menyemangati adiknya, Iwan Setiawan alias Wanted (27) yang menjadi korban kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang.

Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
TribunJakarta/Dwi Putra Kesuma
Tampak depan Lapas Kelas I Tangerang pasca kebakaran maut pada Rabu (8/9/2021) dini hari. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Ana menyemangati adiknya, Iwan Setiawan alias Wanted (27) yang menjadi korban kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang.

Di RSUD Tangerang, Ana perlahan memberikan kata-kata menyentuh untuk Wanted berjuang sembuh.

Saat itu Ana melihat sekujur tubuh adiknya dipenuhi luka bakar sampai 98%.

Bahkan dikatakan dokter, Wanted merupakan yang terparah dibanding 8 orang korban yang dirawat akibat kebakaran maut tersebut.

"Diberitahu bahwa dari 8 yang paling parah itu Wanted," kata Ana kepada TribunJakarta.com, Kamis (9/9/2021).

Baca juga: Perhatian Terakhir Korban Tewas Lapas Tangerang ke Istri Jelang Kebakaran: Istirahat, Nanti Lelah

Ana melihat jelas kondisi Wanted pascakebakaran di sel Blok C2 pada Rabu (8/9/2021) dini hari hampir menewaskannya.

Yang terparah, luka bakar itu terjadi di bagian wajah, dada, dan perut.

"Kaki dan tangannya sedikit-sedikit luka bakarnya. Tapi yang parah itu di bagian wajah, dada dan perut," kata Ana.

Garis polisi di lokasi musibah kebakaran maut di Lapas Kelas I Tangerang, Rabu (8/9/2021).
Garis polisi di lokasi musibah kebakaran maut di Lapas Kelas I Tangerang, Rabu (8/9/2021). (Dokumentasi Kementerian Hukum dan HAM)

Ketika sampai di rumah sakit, Ana bercerita menemui petugas kepolisian dan dokter lebih dulu.

Setelah berkordinasi dengan mereka, akhirnya Ana mendapatkan penjelasan pasti terkait kondisi adiknya itu dari dokter yang menanganinya.

"Adik saya itu mengalami luka bakar 98%, cidera pernapasan."

"Kemudian saya disuruh tanda tangan untuk pemasangan sejumlah alat bantu di tubuh Wanted, seperti ventilator," jelasnya.

Kemudian dokter mengatakan bila hari ini, Wanted akan menjalani operasi pengangkatan luka bakar.

"Terus hari ini mau operasi pengangkatan luka bakar."

"Dijelasin resikonya juga. Tapi saya belum dapat kabar apa-apa hari ini," ucapnya.

Baca juga: Hati Adik Hancur, Membayangkan Penderitaan Kakak Terbakar di Sel Terkunci: Kesundut Rokok Aja Sakit

Meski keadaan luka bakar Wanted parah, Ana masih tetap mengenali adiknya.

Ciri khas yang dimiliki Wanted menjadi sebab utama Ana yakin.

Ana menyebut adiknya itu memiliki telapak kaki yang besar dan sejumlah bekas luka.

Ana, kakak Iwan Setiawan alias Wanted korban luka bakar berat kebakaran di Blok C2, Lapas Kelas 1 Tangerang di kediamannya Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (9/9/2021)
Ana, kakak Iwan Setiawan alias Wanted korban luka bakar berat kebakaran di Blok C2, Lapas Kelas 1 Tangerang di kediamannya Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (9/9/2021) (TRIBUNJAKARTA.COM/NUR INDAH FARRAH)

Meski tidak lama, Ana dan suaminya berhasil diizinkan untuk bertemu dengan Wanted.

Di depan adiknya, Ana berusaha tegar sambil menyemangati Wanted supaya berjuang sembuh.

"Wanted, mba Ana datang buat nengokin Wanted. Wanted yang kuat ya, kan Wanted bilang kalau Wanted pulang mau ke makam mama bareng-bareng,"

"Masa pulang nengokin mama dengan keadaan begini. Kita maunya Wanted pulang bareng-bareng sehat," ucap Ana kepada Wanted.

Tanpa mengatakan satu patah apapun, Wanted langsung mengangkat jempol kanannya pertanda oke.

"Mba Ana pulang dulu ya Wanted. Wanted yang kuat," tambah Ana.

Wanted kembali merespon dan mengangkat jempol kirinya.

Baca juga: Ayah Pasrah Anak Tewas saat Kebakaran Lapas Tangerang, Korban Minta Ini Beberapa Jam Sebelum Insiden

"Jadi interaksinya hanya sebatas itu. Dia merespon dengan angkat jempol kanan dan kiri aja," tandasnya.

Firasat

Ana mengungkapkan pihak keluarga justru tak memiliki firasat apapun terkait kejadian tersebut.

Kedatangan jenazah korban kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang di Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (8/9/2021).
Kedatangan jenazah korban kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang di Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (8/9/2021). (TribunJakarta.com/Bima Putra)

Baik dirinya, ayahnya maupun adik-adiknya tak miliki firasat maupun mimpi sebelum kejadian kebakaran yang menewaskan puluhan narapidana tersebut.

"Kita sekeluarga enggak ada firasat apapun. Benar-benar enggak ada," katanya di Jatinegara.

Ana mengatakan justru teman-teman adiknya lah yang mendapatkan firasat itu.

Melalui pesan di Facebook maupun WhatsApp, teman adiknya itu mengatakan selintas teringat Wanted.

"Ya paling firasatnya justru dari teman-temannya aja inbox dan WA saya."

"Pantesan Mba Ana, saya kepikiran Wanted, kangen Wanted tiba-tiba," sambungnya.

Meski begitu, Ana mengatakan pihak keluarganya justru mengingat ucapan Wanted pada bulan Juni 2021 lalu.

Baca juga: Pesan Terakhir Napi Korban Kebakaran Lapas Tangerang ke Keluarga, Sempat Telepon Pacar Sebelum Tewas

Ucapan singkat, namun kerap dilontarkannya kepada pihak keluarga.

"Dia kan dibui sudah dari 2016. Lalu pas bulan Juni kemarin kasih tahu keluarga untuk mengurus surat-surat karena dia bilang sebentar lagi mau pulang," ungkapnya.

"Wanted bentar lagi pulang, tolong dijemput."

"Maunya langsung ke makam mama (ke Tegal)."

"Wanted nggak mau tinggal di Jakarta maunya di kampung aja, biar deket sama mama. Urusin berkas berkas ya," ujar Ana menirukan suara Wanted kala itu.

Namun karena pandemi, kata Ana, pengurusan tersebut harus mundur dari waktu yang ditentukan.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved