Lapas Tangerang Terbakar
Perhatian Terakhir Korban Tewas Lapas Tangerang ke Istri Jelang Kebakaran: Istirahat, Nanti Lelah
Jelang peristiwa kebakaran maut, Hadiyanto (51) masih memberikan perhatiannya kepada sang istri, Dasri (49).
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Jelang peristiwa kebakaran maut, Hadiyanto (51) masih sempat memberikan perhatiannya kepada sang istri, Dasri (49).
Tak ada firasat berarti dalam diri Dasri terkait kejadian yang bakal menimpa suaminya.
Dasri bercerita, beberapa jam sebelum kebakaran terjadi di Lapas Kelas 1 Tangerang, ia dan suami masih sempat video call.
Video call itu terjadi sore hari pada Selasa (7/9/2021).
Sementara kebakaran melalap bangunan Blok C2 tempat sel yang dihuni Hadiyanto terjadi pada dinihari, Rabu (8/9/2021).
Baca juga: Hati Adik Hancur, Membayangkan Penderitaan Kakak Terbakar di Sel Terkunci: Kesundut Rokok Aja Sakit
"Terakhir video call-an sore, malemnya terjadi (kebakaran)," kata Dasri di rumah duka Jalan Lontar IV, Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara, Kamis (9/9/2021) sore.
Kala itu, Dasri menceritakan obrolan hanya yang dilakukan bareng suami tercintanya.
Seperti biasa, Hadiyanto selalu bertanya bagaimana kabar Dasri setiap harinya.

Pria yang karib disapa Yanto itu hanya mengandalkan video call selama mendekam di penjara.
Sore itu, kebetulan Dasri sedang sakit gigi. Ia lantas berkeluh kesah kepada suaminya.
Hingga akhirnya Yanto menyarankan Dasri beristirahat lantaran harus bekerja sebagai asisten rumah tangga keesokan harinya.
"Ditanyain 'sudah Ma kamu istirahat besoknya kerja kan, kamunya nanti lelah kamu kan lagi sakit gigi'," kata Dasri menirukan ucapan suaminya.
Tak sampai di situ, Yanto juga sempat menanyakan kabar anak perempuannya kepada sang istri.
Dasri tak menyangka, ucapan itu merupakan perhatian terakhir kali yang diberikan Yanto padanya.
Sebelum akhirnya Yanto meninggal dunia setelah menderita 80% luka bakar di tubuhnya di rumat sakit, Kamis pagi.
Baca juga: Calon Suami Tewas Jadi Korban Kebakaran Lapas Tangerang, Harapan Kekasih Dinikahi 3 Bulan Lagi Pupus
Seharusnya, Yanto bisa menghirup udara bebas pada tahun 2023 mendatang.
Hal itu disampaikan adik bungsu korban, Rosadah (46), saay ditemui di rumah duka Jalan Lontar IV, Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara.
Rosadah bercerita, dua tahun lagi Yanto sudah bisa bebas bersyarat dari Lapas Kelas I Tangerang.

"Dia kan sudah minta pembebasan bersyarat. Tahun 2023 udah pulang," kata Rosadah, Kamis (9/9/2021) siang.
Yanto masuk penjara usai terjerat kasus penyalahgunaan narkoba.
Yanto divonis 7 tahun penjara atas kasus yang menjeratnya.
Rosadah mengatakan, pihak Hadiyanto sudah mengajukan pembebasan bersyarat kepada instansi terkait.
Surat pengajuan tersebut sudah disetujui dan Yanto tinggal menghabiskan masa tahanannya selama 3 tahun.
"Udah di-acc (setuju) semua. Surat juga sudah ada pembebasan bersyaratnya. (Dihukum) 7 tahun. Udah jalan 3 tahun," kata Rosanah.
Disambut isak tangis
Baca juga: Ayah Pasrah Anak Tewas saat Kebakaran Lapas Tangerang, Korban Minta Ini Beberapa Jam Sebelum Insiden
Jenazah Yanto tiba di rumah duka, Jalan Lontar IV, Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara, Kamis (9/9/2021) sore
Ambulans yang membawa jenazah Hadiyanto tiba di kediamannya sekitar pukul 15.50 WIB.
Kedatangan jenazah korban lantas disambut isak tangis kepedihan dari keluarga, kerabat, serta tetangga.

Sesampainya di Jalan Lontar IV, jenazah Yanto tak langsung dibawa ke rumah duka, melainkan ke masjid dekat rumahnya.
Dari pintu belakang mobil ambulans, Dasri serta satu orang kerabat korban keluar dengan mata sembab.
Keduanya turun seraya melihat jenazah Yanto yang sudah terbungkus kain kafan akan segera disalatkan.
Dasri sempat tak kuat berjalan. Ia dibopong ke teras rumah warga masih dalam tangisan kepedihannya.
Tak pelak, semua tetangga yang menyaksikan pilu yang dirasakan Dasri langsung mencoba menguatkan.
"Yang sabar ya, Bu. Yang kuat," kata orang-orang itu.