3 Jasad Ditemukan Anak Bos Tertimbun Plastik Berisi Pakaian, Salah Satunya Masih Balita

Berawal dari curiga, seorang wanita bernama Sari (22) malah menemukan hal mengejutkan di rumah tempat usaha pakaian sang ayah.

Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
BANJARMASINPOST.CO.ID/NOOR MASRIDA
Tiga jenazah terdiri dari pasangan suami istri dan balita, ditemukan dalam timbunan pakaian di sebuah rumah di Jalan Pangeran Antasari, Kompleks Ratu Zaleha, Gang Ki Hajar Dewantara II, RT 19 RW 02, Kelurahan Karang Mekar, Kecamatan Banjarmasin Timur, Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan, Jumat (10/9/2021). 

TRIBUNJAKARTA.COM, Banjarmasin - Berawal dari curiga, seorang wanita bernama Sari (22) malah menemukan hal mengejutkan di rumah tempat usaha pakaian sang ayah.

Tiga jasad ditemukan dalam kondisi tertimbun plastik yang berisi pakaian di rumah yang berada di Jalan Pangeran Antasari, Kompleks Ratu Zaleha, Gang Ki Hajar Dewantara II Kecamatan Banjarmasin Timur, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel).

Ketika ditemukan, jasad yang salah satunya masih balita ini dalam kondisi sudah menghitam dan tercium bau busuk.

"Posisinya tertindih tumpukan plastik berisi pakaian," kata Alay salah seorang relawan yang mengevakuasi jasad korban dikutip TribunBanjarmasin.com.

Bangunan tempat 3 jasad tersebut ditemukan milik ayah Sari, H Kodir.

Baca juga: Luka Bakar Wanted Korban Lapas Tangerang Capai 98%, Kakak Beri Semangat Berjuang Sembuh: Yang Kuat

Tiga jasad yang merupakan suami istri dan anaknya ini memang tinggal di tempat tersebut.

Korban sekaligus bekerja di toko pakaian di Pasar Sentra Antasari.

"Rumah ini, selain ditempati keluarga itu, juga merupakan gudang baju,"

Ilustrasi mayat.
Ilustrasi mayat. (net)

"Tapi yang punya, tidak tinggal di sini," ucap Ahmad, warga sekitar.

Jasad Saubari dan istrinya, Sela ditemukan pada Jumat (10/9/2021) sekira pukul 22:00 Wita.

Dikatakan Sari, Saubari dan istri, sudah dua hari tidak ada kabar dan tak dapat dihubungi.

"Dia sudah lama bekerja sama bapak saya. Dipercayakan untuk meninggali rumah ini," ujar Sari yang berada di lokasi.

Sari curiga lantaran Saubari dan Sela tak ada kabar.

Hingga akhirnya bersama karyawan lain, Sari mengecek keadaan keduanya di rumah tersebut.

Karena pintu terkunci, diputuskan untuk mendobrak salah satu pintu.

Baca juga: Perhatian Terakhir Korban Tewas Lapas Tangerang ke Istri Jelang Kebakaran: Istirahat, Nanti Lelah

Namun tak disangka, Saubari ditemukan sudah tak bernyawa bersama Sela dan anaknya yang balita.

Sari mengaku terakhir bertemu dengan korban dua hari yang lalu.

Kala itu, Sari menanyakan apakah Saubari dan istri akan menginap di rumah tersebut atau tidak.

Petugas mengevakuasi tiga mayat, pasangan suami istri dan balita, dari dalam rumah di Jalan Pangeran Antasari, Kompleks Ratu Zaleha, Gang Ki Hajar Dewantara II, RT Petugas mengevakuasi tiga mayat, pasangan suami istri dan balita, dari dalam rumah di Jalan Pangeran Antasari, Kompleks Ratu Zaleha, Gang Ki Hajar Dewantara II, RT 19 RW 02, Kelurahan Karang Mekar, Kecamatan Banjarmasin Timur, Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan, Jumat (10/9/2021).
Petugas mengevakuasi tiga mayat, pasangan suami istri dan balita, dari dalam rumah di Jalan Pangeran Antasari, Kompleks Ratu Zaleha, Gang Ki Hajar Dewantara II, RT Petugas mengevakuasi tiga mayat, pasangan suami istri dan balita, dari dalam rumah di Jalan Pangeran Antasari, Kompleks Ratu Zaleha, Gang Ki Hajar Dewantara II, RT 19 RW 02, Kelurahan Karang Mekar, Kecamatan Banjarmasin Timur, Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan, Jumat (10/9/2021). (BANJARMASINPOST.CO.ID/NOOR MASRIDA)

"Saat itu menanyakan, apakah saya mau menginap di rumah ini atau tidak,"

"Setelah itu, tidak ada komunikasi lagi," kata wanita berkacamata tersebut.

Begitu informasi tersebar, polisi dan relawan emergency gabungan berdatangan ke lokasi.

Korban lalu dievakuasi ke ruang Instalasi Pemulasaraan RSUD Ulin Banjarmasin.

Sosok yang baik

Ahmad mengungkap Saubari dan istri merupakan sosok yang baik hati.

"Baik saja orangnya, sering menyapa para tetangga. Sama juga dengan karyawan yang lainnya," ucap Ahmad.

Ia sendiri tak tahu persis kapan terakhir kali bertemu dengan Saubari dan keluarganya.

Baca juga: Ayah Pasrah Anak Tewas saat Kebakaran Lapas Tangerang, Korban Minta Ini Beberapa Jam Sebelum Insiden

"Yang jelas, mereka memang sudah lama tinggal di sana," katanya singkat.

Sementara itu, adik Saubari, Ika tampak terpukul dengan kematian kakaknya.

"Tadi pas di rumah, saya dikasih tahu kalau beliau meninggal dunia, langsung saja menyusul ke sini," ujarnya sambil terisak.

Tiga jenazah terdiri dari pasangan suami istri dan balita, ditemukan dalam timbunan pakaian di sebuah rumah di Jalan Pangeran Antasari, Kompleks Ratu Zaleha, Gang Ki Hajar Dewantara II, RT 19 RW 02, Kelurahan Karang Mekar, Kecamatan Banjarmasin Timur, Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan, Jumat (10/9/2021).
Tiga jenazah terdiri dari pasangan suami istri dan balita, ditemukan dalam timbunan pakaian di sebuah rumah di Jalan Pangeran Antasari, Kompleks Ratu Zaleha, Gang Ki Hajar Dewantara II, RT 19 RW 02, Kelurahan Karang Mekar, Kecamatan Banjarmasin Timur, Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan, Jumat (10/9/2021). (BANJARMASINPOST.CO.ID/NOOR MASRIDA)

Ia mengatakan, hari ini mencoba menelepon sang kakak, tapi gagal.

"Terakhir kali komunikasi itu dua hari yang lalu, kemarin dan hari ini saat mau dihubungi sudah tidak mengangkat," tutupnya.

Keterangan polisi

Kepala Polsekta Banjarmasin Timur, AKP Pujie Pirmansyah dan Kanitreskrim, Iptu Timur Yono, mendatangi lokasi tersebut.

"Kami menindaklanjuti laporan masyarakat, katanya ada bau busuk di rumah ini,"

"Jadi hasilnya, ditemukan ada tiga mayat. Untuk penyebab meninggal, masih kami selidiki," terang Kapolsek.

Dilanjutkannya, dari keterangan para saksi, keluarga tersebut sudah tak terlihat sekitar dua hari.

Baca juga: Tepat Pukul 12 Malam, Napi Korban Lapas Tangerang Bikin Status Terakhir: Pengen Pulang, Kangen Rumah

"Kalau dari keterangan warga, sudah sekitar 2 hari (tidak keliatan)," lanjutnya.

Terkait adanya dugaan ketiga korban meninggal dunia akibat tertimpa tumpukan pakaian dan kehabisan oksigen, AKP Pujie Pirmansyah belum bisa memastikan.

"Masih kami selidiki," sambung Kapolsek.

Adapun barang bukti yang diamankan adalah ponsel dari para korban.

"Nanti kami lihat interaksi yang ada di ponsel itu," tutup AKP Pujie Pirmansyah.

(TribunJakarta/TribunBanjarmasin)

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved