Cerita Kriminal
Sudah Dipinjami Uang Rp 900 Juta, Pria di Bekasi Malah Ajak 5 Orang Coba Habisi Sahabatnya Sendiri
Bak kacang lupa kulitnya, sudah dipinjamkan uang Rp 970 juta, seorang pria berinisial AJ diduga malah nekat menghabisi nyawa sahabatnya sendiri, Tommy
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM, MEDAN SATRIA - Bak kacang lupa kulitnya, sudah dipinjamkan uang Rp 970 juta, seorang pria berinisial AJ diduga malah nekat mencoba menghabisi nyawa sahabatnya sendiri, Tommy.
Peristiwa percobaan pembunuhan itu terjadi di kediaman Tommy, di Perumahan Harapan Indah, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, Jumat (10/9/2021).
TONTON JUGA
Sekira pukul 23.00 WIB, AJ mendatangi rumah Tommy, ia mengaku ingin melunasi utangnya.
"Sudah saling kenal, datang ke rumah berpura-pura mau melunasi utang sekitar Rp900 juta, saat hendak membayar pelaku meminta ada saksi saat penyerahan uang," ucapnya.
Baca juga: Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Belum Terungkap, Keluarga: Rasanya Gereget
Korban lalu memanggil adik dan istri sebagai saksi, sedangkan pelaku meminta lima orang temannya sebagai saksi pembayar utang tersebut.
Bukannya membayar utang, pelaku tiba-tiba langsung menyerang dengan cara menyemprotkan cairan cabai ke mata korban.

Keributan terjadi, korban bernama Tommy dan istrinya dibekap.
Sedangkan sang adik berusaha melarikan diri ke dalam kamar.
"Korban (Tommy) mengalami luka akibat tusukan senjata tajam, setelah melukai korban para pelaku ini langsung pergi meninggalkan rumah," ucapnya.
Ayah korban yang mengetahui keributan di rumahnya langsung keluar rumah dan berusaha mengunci pintu pagar.
"Jadi saat para pelaku ini keluar bapak korban berteriak maling sambil menguci pintu rumah dari dalam," kata Agus.
Baca juga: Yosef Gelagapan saat Polisi Cecar Pertanyaan Ini, Ngaku Bareng Sosok Ini saat Kejadian Pembunuhan
Teriakan itu akhirnya mengundang warga setempat untuk keluar, petugas keamanan langsung bertindak cepat dengan menutup akses keluar perumahan.
"Berhasil diamankan dan langsung anggota Polsek Medan Satria menuju lokasi, keenamnya saat ini berada di Polsek untuk penyelidikan lebih lanjut," tuturnya.
Pelaku dalam kejadian ini berinisial, AJ, BP, S, E, OS dan MA.

Sementara itu, Dodi Sutriadi (57) ayah korban mengatakan, keenam pelaku datang dengan persenjataan lengkap diduga melakukan percobaan pembunuhan.
"Ada dua Airsoft Gun, ada tambang, golok, alat setrum jadi barang-barang ini sudah disiapkan mereka diduga ingin melakukan percobaan pembunuhan," kata Dodi saat dijumpai di kediamannya.
Sahabatan Sejak Kuliah
Dodi Sutriadi mengatakan, perselisihan AJ dan Tommy bermula dari bisnis jual beli tanah.
"Si AJ (sebagai lawyer) ini itu punya bisnis sampingan, yaitu jual beli tanah. tapi bukan dia sendiri yang jalanin, tapi ada orang lain lagi," kata Dody di kediaman Jalan Mawar, Perumahan Harapan Indah.
Karena sudah saling kenal, anaknya (Tommy) kemudian berani berinvestasi ke bisnis yang dijalankan AJ. Total dana investasi hampir menyentuh angka Rp1 miliar.
"Nah si AJ ini menawarkan anak saya untuk investasi di situ. Nah, anak saya investasi lah yang totalnya sampai sekarang Rp 970 jutaan modalnya," ungkapnya.
Baca juga: Terdakwa Investasi Bodong di Tangerang Lolos dari Hukuman Pidana
Namun, uang tersebut tak jelas peruntukannya sampai tanggal jatuh tempo. Sementara, Tommy yang ingin haknya dikembalikan mencoba menagih uangnya.
"Sehingga pada saat jatuh tempo harus bayar, (AJ) tidak sanggup bayar. Akhirnya tanda kutip gelap mata, bagaimana menyelesaikan masalah dengan cepat tanpa harus bayar," jelasnya.

Baca juga: Penjaga Sekolah di Bekasi Meninggal Tak Wajar, Telepon Terus Berdering Bahas Utang Tak Terbayar
Ternyata, pelaku dan korban adalah sahabat karib sejak masa kuliah.
Dodi mengatakan AJ dan putranya kenal sejak lama sejak keduanya kuliah di perguruan tinggi yang sama. Persahabatan keduanya terus terjalin hingga lulus kuliah.
"AJ itu sahabat dekat anak saya Tommy, mereka satu kampus," kata Dodi.
Kedekatan AJ dengan Tommy tidak sebatas itu saja. Ternyata pelaku dan korban juga pernah tinggal di satu kamar kost yang sama.
"Kemudian dia pernah kost bareng, satu kamar bareng-bareng, walaupun beda jurusan, si AJ ini jurusannya hukum," ucapnya.
Baca juga: Dalih Mau Lunasi Utang Rp 900 Juta di Bekasi, Teman Bawa Golok hingga Alat Setrum
Setelah lulus kuliah, dua sahabat karib ini tetap menjalin pertemanan. AJ bahkan sering main ke rumah korban hingga menginap.
"Pada saat mereka sudah selesai kuliah pun si AJ ini sering main ke rumah, kemudian anak saya juga suka kasih kerjaan, karena anak saya sering beberapa kali kasih kerjaan ke dia, jadi hubungannya sangat baiklah," jelasnya.
Dari kedekatan itupula, korban saat pelaku berjanji membayar utang secara cash datang ke rumah tidak curiga.
"Enggak (curiga), karena memang tujuan AJ dia mau datang buat bayar utang, dan minta dihadirkan saksi (lima pelaku lainnya)," ungkap Dodi.
Baca juga: Utang Rp 2,5 Juta Pas Ditagih Cuma Punya Rp 350 Ribu, Pemuda Ini Malah Habisi Nenek
Kecurigaan sempat muncul dari adik korban bernama Edo, dia sempat menerima kekerasan saat mendapingi kakaknya menemui pelaku di rumah.
Posisi Dodi saat malam kejadian sedang tidur di kamar bersama istrinya, pertemuan AJ dengan mebawa lima teman dan Tommy bersama istri dan adiknya terjadi pada Jumat (10/9/2021) malam.
"Minta dihadirkan saksi cuma anak saya yang kecil sempat agak curiga ko bayar utang kaya begini bangat, toh duit (hampir) Rp1 M ini bukan duit kecil duit banyak kenapa mesti cash kan transfer aja bisa," jelasnya.