Ujian Kompetensi Digelar Mulai Hari Ini, Cek Trik Jitu Hadapi Tes PPPK Guru di Seleksi ASN 2021

TRIBUNJAKARTA.COM - Simak trik jitu menghadapi tes PPPK guru di seleksi ASN 2021.

Untuk diketahui, seleksi kompetensi PPPK Guru tahap 1 digelar mulai hari ini, Senin (13/9/2021).

Ujian berlangsung dalam dua sesi dengan sesi susulan dilaksanakan pada Sabtu (18/9/2021).

Berdasarkan Pengumuman Nomor 5001/B/GT.01.00/2021 tentang Ketentuan Pelaksanaan Seleksi Kompetensi 1 Guru ASN-PPPK Tahun 2021, peserta belum dapat mengikuti Seleksi Kompetensi tahap 1 apabila tidak terdapat keterangan lokasi dan waktu seleksi dalam akun yang bersangkutan.

Keputusan tersebut disebabkan karena peserta merupakan guru yang mengajar di sekolah swasta, lulusan PPG, peserta yang tidak memilih formasi di sekolah induk walaupun terdapat formasi yang linier di sekolah induk, dan peserta yang tidak terdapat formasi linier di sekolah induk dan tidak ada formasi kosong di sekolah lain.

Berdasarkan Pengumuman Nomor 5044/B/GT.01.00/2021 tentang Tambahan Ketentuan Pelaksanaan Seleksi Kompetensi I Guru ASN PPPK Tahun 2021, setiap peserta wajib membawa rapid test antigen hasil non reaktif/negatif.

Bagi peserta yang tidak hadir ke lokasi ujian pada sesi yang telah ditentukan karena alasan kesehatan, seperti rapid test reaktif, positif COVID19/ sakit/ melahirkan, maka dapat mengikuti ujian susulan pada Sabtu, 18 September 2021.

Baca juga: Jangan Saltum! Cek Aturan Outfit Perempuan dan Laki-laki Peserta SKD CPNS 2021

Seleksi guru ASN PPPK merupakan bagian dari upaya menyediakan kesempatan yang adil dan bersih, demokratis terhadap guru honorer yang memiliki kompetensi baik.

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan ( Dirjen GTK ) Kemendikbudristek Iwan Syahril mengapresiasi para guru yang begitu antusias mempersiapkan diri untuk mengikuti seleksi.

"Hampir 500.000 guru mengikuti seri belajar di guru belajar dan berbagi seri ASN PPPK. Itu menggambarkan guru-guru kita terus berupaya meningkatkan persiapan diri dengan sebaik-baiknya,” jelas Iwan dalam keterangannya pada Senin (13/9).

Dengan pendaftar begitu banyak, Psikolog dari Lembaga Cahaya Hati, Nurina memaparkan, persiapan dibutuhkan para peserta untuk mengatur afeksi atau perasaan.

Baca juga: Tak Ditampilkan di YouTube, Catat Cara Cek Live Score Tes SKD PPPK Guru di Seleksi CPNS 2021

Hal inilah yang akan mendorong peserta untuk mempersiapkan diri secara lebih baik menjelang ujian.

Menurut Nurina, dari pandangan psikologi, manusia memiliki tiga komponen di dalam diri.

Pertama, komponen kognitif atau komponen berpikir.

Kedua, komponen afektif atau kemampuan mengelola perasaan.

Ketiga, kemampuan konatif atau kecenderungan diri untuk berperilaku.

Nurina menyebut, jika hal tersebut ditata dan dikelola dengan baik maka artinya kesuksesan sudah dalam genggaman individu yang bersangkutan.

Baca juga: 4 Kriteria Peserta PPPK Guru Dapat Tambahan Nilai, Buruan Daftar Seleksi CPNS 2021 Sebelum Ditutup

“Persiapan secara kognitif, yang diandalkan pertama kali adalah kemampuan berpikir kita. Belajar yang diiringi dengan ketenangan batin, dan disertai dengan rasa optimis," jelas Nurina.

Nurina menjelaskan, ada baiknya cari ruang untuk mengkomunikasikan perasaan tidak nyaman, sehingga ketika menjalani ujian tidak terbebani oleh masalah psikis lainnya.

"Kemudian, secara konatif atau kecenderungan berperilaku, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan yaitu pembiasaan perilaku yang positif, yakni teman-teman maupun calon peserta seleksi ASN tahun ini,” ujar Nurina. 

Lebih lanjut, Nurina memberikan tips khusus kepada peserta menjelang ujian.

Baca juga: SEGERA Catat! Ini Cara Daftar PPPK Guru 2021, Bisa Ngulang Sampai 3 Kali Jika Gagal Tes

“Pertama, atur jam biologisnya, di antaranya jam tidur, jam bangun tidur, dan jam makan. Hal tersebut akan memberikan sirkulasi emosi menjadi positif sehingga kemampuan berpikir bisa menjadi lebih cepat dan terang," aku Nurina. 

Nurina bahkan mengingatkan, penting untuk menghindari konflik agar calon peserta seleksi ASN PPPK ketika pelaksanaan berada pada keadaan tenang dan rileks.

"Harus memiliki estimasi waktu juga,” ujar Nurina.