Lapas Tangerang Terbakar
1 dan 3 Pasien Korban Kebakaran Lapas Tangerang Dalam Keadaan Kritis
Satu dari tiga narapidana yang menjalani perawatan di RSUD Kabupaten Tangerang sedang dalam kondisi kritis.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Satu dari tiga Warga Binaan Pemasyarakaran (WBP) atau narapidana yang menjalani perawatan di RSUD Kabupaten Tangerang sedang dalam kondisi kritis.
Seperti diketahui, Lapas Kelas 1 Tangerang mengalami insiden kebakaran hebat pada Rabu (8/9/2021) menewaskan 40 narapidana di dalam sel dan satu tak terselamatkan saat perjalanan ke rumah sakit.
Kemudian awalnya 10 lagi dirawat di RSUD Kabupaten Tangerang yang satu demi satu meninggal dunia tiap harinya.
Kepala Instalasi Hukum Publikasi dan Informasi (HPI) RSUD Kabupaten Tangerang, Hilwani mengatakan, dari 10 tersisa tiga pasien yang masih bertahan sampai saat ini.
Ketiga pasien tersebut adalah Y, JS, dan N yang mengalami luka bakar tidak terlalu banyak.
Namun, menurut Hilwani, N saat ini dalam kondisi mengkhawatirkan alias kritis.
"Tuan N ini benar-benar tidak mandiri, jadi dia terpasang ventilator dan harus terus support dengan oksigen. Bisa dikatakan kondisinya kritis," kata Hilwani melalui telekonferensi zoom, Selasa (14/9/2021).
Baca juga: Menkumham Perintahkan Dirjenpas Berkantor di Lapas, Yasonna Fokus Penempatan 81 Napi Luka Ringan
Beruntung, kondisi N relatif stabil karena tidak bergantung pada obat-obatan penguat badan untuk bertahan hidup.
Tapi, ketujuh rekannya yang meninggal sebelumnya mengalami luka dan kondisi yang sama dengan N yakni masalah pernapasan atau inhalasi.
"Untuk tuan N kesamaan dengan ke-7 pasien yang sudah meninggal, itu adanya trauma inhalasi sedangkan luka bakarnya minimal ya, 13 persen. Tapi karena ada trauma inhalasi itu resiko terjadi perburukan," ungkap Hilwani.
Luka bakar yang dialami N juga berada di bagian atas tubuhnya terutama wajah.
Baca juga: Korban Kebakaran Lapas Tangerang Tambah Lagi, Jenazah Iwan Dimakamkan Di Samping Makam Ibunya
Sementara, pasien JS dan Y sudah dalam kondisi sangat stabil bahkan bisa diajak berkomunikasi secara normal.
Namun, pihak RSUD Kabupaten Tangerang belum bisa memastikan kapan keduanya akan dikembalikan ke Lapas lantaran, harus menjalani beberapa operasi lagi.
"Ya betul, yang dua stabil, mudah-mudahan yang dua ini bisa kembali lagi ke lapas karena makan, minum itu mandiri, komunikasi juga lancar tidak ada ketergantungan terhadap perawat atau pelayan terapi di RS," ungkap Hilwani.
Hingga kini, total korban dari kebakaran maut di Lapas Kelas 1 Tangerang berjumlah 48 orang.
Penambahan tersebut setelah pasien M dan I meninggal dunia di hari yang sama, Senin (13/9/2021).
Menurut Hilwani, M meninggal kemarin sekira pukul 18.06 WIB.
"M meninggal dengan trauma inhalasi (pernapasan) dan luka bakar 20 persen juga dengan penyakit penyerta," ungkap Hilwani dalam pesan singkat.
Menurutnya, M baru saja menjalani operasi debridement untuk kedua kalinya kemarin pukul 10.00 WIB sampai 12.00 WIB.
Debridemant adalah operasi pembersihan luka, pengangkatan jaringan yang terbakar.
Tujuannya, yakni meringankan peradangan yang dialami korban.
Namun, usai menjalani operasi, kondisi M terus memburuk.
"Yang debridement, yang kedua, sudah selesai tadi pagi. Cuma memang kondisi dari bapak M ini yang terus memburuk," beber Hilwani.
Hingga sekitar pukul 18.50 WIB pada Senin ini, jenazah M masih berada di ruang insentive care unit (ICU).
Baca juga: Tangis Keluarga Korban Kebakaran Lapas Tangerang Pecah Saat Penyerahan Jenazah
"Sekarang jenazah masih di ruangan ICU, sebentar lagi akan dibawa ke ruangan jenazah," tuturnya.
Korban terakhir yakni narapidana berinisial I yang menderita luka bakar paling parah.
Sebab, I tutup usia dengan luka bakar 98 persen di hari yang sama.
"Terakhir tuan I trauma inhalasi juga dan luka bakar 98 persen, meninggal pukul 19.00 WIB," pungkas Hilwani.