Pimpinan DPRD Tangsel Desak Pemkot Buat Terobosan Akselerasi Kemampuan Baca Siswa Kelas 2 SD

Wakil Ketua DPRD Tangerang Selatan mengaku prihatin atas menurunnya kemampuan baca siswa SD, khususnya pada kelas I dan II.

Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Erik Sinaga
TRIBUNJAKARTA.COM/JAISY RAHMAN TOHIR
Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie tinjau PTM di SMPN 8 Tangsel, Jalan Raya Serpong, Muncul, Setu. Tangsel, Senin (6/9/2021). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG SELATAN - Wakil Ketua DPRD Tangerang Selatan (Tangsel), Li Claudia Chandra, mengaku prihatin atas menurunnya kemampuan baca siswa SD, khususnya pada kelas I dan II.

Seperti diberitakan sebelumnya, TribunJakarta.com mendapati banyaknya siswa kelas I dan II yang belum bisa membaca di SDN Pondok Cabe Ilir 02, Pamulang dan SDN 01 Serua, Ciputat.

Tentu saja tidak menutup kemungkinan hal serupa terjadi di sekolah lain

Pihak guru mengatakan, penyebabnya karena siswa kesulitan mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau belajar online pada jenjang sebelumnya.

Bagi siswa kelas II, maka ia kesulitan belajar online selama kelas I, sehingga belum bisa membaca.

Sedangkan bagi siswa kelas I, kendalanya juga pada kesulitan PJJ saat Taman Kanak-kanak (TK). Kalaupun tidak TK, mayoritas anak masuk kelas I SD dalam keadaan belum bisa baca.

Hal ini terkuak setelah mulai pembelajaran tatap muka (PTM) tingkat SD sejak Senin (13/9/2021) kemarin ataupun evaluasi guru selama proses PJJ sebelumnya.

"Pertama tentu saya sangat prihatin dengan kondisi ini. Kita tidak bisa menyalahkan orang tua atau guru di sekolah tersebut," kata Li Claudia kepada TribunJakarta.com, Selasa (14/9/2021).

Menurut Alin, sapaan karib Li Claudia, sistem PJJ yang terpaksa diterapkan selama pandemi Covid-19 memang menjadi kendala siswa dalam menyerap pelajaran.

"Pandemi ini memang merubah banyak hal. Kebiasaan pembelajaran tatap muka yang diubah menjadi daring, dan intensitas pertemuan murid dan guru yang terbatas menjadi kendala," ujar Alin.

"Keterampilan pengenalan kata dan pemahaman membaca memang harus di ajarkan secara langsung, sistematis dan kontinu," tambahnya.

Alin mendesak Pemerintah Kota (Pemkot), dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tangsel, untuk membuat terobosan demi mengakselerasi kemampuan membaca siswa.

"Dalam hal ini Dinas Pendidikan agar bisa membuat suatu terobosan di mana cara belajar dan mengajar membaca dibuat semenarik mungkin," kata Alin.

Ketua DPC Gerindra Tangsel itu juga berharap PTM yang sudah mulai berjalan, bisa tertib dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes).

Sehingga siswa bisa terus belajar di kelas dengan intensitas normal seperti sebelum pandemi.

"Dan saya berharap PTM terbatas yang sudah dimulai bisa berjalan dengan baik tanpa menimbulkan kasus baru penularan covid. Sehingga KBM dapat berjalan dengan normal sehingga murid-murid bisa dapat membaca dan menulis dengan cepat," harapnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved