Lapas Tangerang Terbakar

Tim DVI Berhasil Identifikasi 7 Jenazah Korban Lapas Tangerang, Total Sudah 25 Jenazah Dikenali

Tim Disaster Victim Identification (DVI) berhasil mengidentifikasi tujuh jenazah narapidana korban tewas kebakaran Lapas Kelas 1, Banten pada Selasa

Penulis: Bima Putra | Editor: Wahyu Septiana
TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
Karopenmas Polri Brigjen Rusdi Hartono (tengah) saat memberi keterangan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (14/9/2021) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Tim Disaster Victim Identification (DVI) berhasil mengidentifikasi tujuh jenazah narapidana korban tewas kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang, Banten pada Selasa (14/9/2021).

Karopenmas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan Ketujuh jenazah teridentifikasi berdasar pencocokan data antemortem (sebelum kematian) dengan postmortem (setelah kematian).

"Jenazah pertama Rizal bin Tinggal (40), kedua jenazah atas nama Mashuri bin Hamzah (41), ketiga Chendra Susanto bin Tempo (40)," kata Rusdi di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (14/9/2021).

Kemudian empat jenazah lain yang teridentifikasi yakni Eko Supriyadi bin Karidi (29), Irfan (39), M. Alvian Ariga bin Benyamin Soleh (39), Roman Iman Sunandar bin Sunardi (35).

Dengan penambahan ini maka hingga Selasa (14/9/2021) sudah 25 dari total 41 jenazah narapidana korban kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang di RS Polri Kramat Jati teridentifikasi.

Tim DVI Polri berhasil mengidentifikasi tiga narapidana korban tewas kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang, Minggu (12/9/2021). Mereka adalah Hadi Wijoyo bin Sri Tunjung Pamungkas (39), Rocky Purmanna bin Syafrizal Sani (28), dan Pujiyono bin Mundori (28).
Tim DVI Polri berhasil mengidentifikasi tiga narapidana korban tewas kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang, Minggu (12/9/2021). Mereka adalah Hadi Wijoyo bin Sri Tunjung Pamungkas (39), Rocky Purmanna bin Syafrizal Sani (28), dan Pujiyono bin Mundori (28). (TribunJakarta.com/Nur Indah Farrah Audina)

"Mudah-mudahan kekurangan 16 jenazah yang belum teridentifikasi akan secepatnya diselesaikan oleh Tim DVI dan segera memberi kepastian kepada keluarga," ujarnya.

Konsultan Operasi DVI Kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang, Kombes Pramujoko menuturkan ketujuh jenazah teridentifikasi berdasar pencocokan data DNA antemortem dengan postmortem.

Baca juga: Total 48 Narapidana Jadi Korban Meninggal Kebakaran Lapas Tangerang, Bertambah 2 Hari Ini

Selain data DNA parameter primer, Tim DVI menggunakan data sekunder berupa rekam medis ciri khas ditemukan pada pemeriksaan jasad dan yang diberikan pihak keluarga korban.

"Artinya keputusan (teridentifikasi) dengan DNA dan ciri-ciri tubuh secara umum, mislanya tinggi badan jenis kelamin. Sisa yang ada ini Insya Allah kita akan bekerja secara cepat kita bisa menyelesaikannya," tutur Pramujoko.

Tangis keluarga pecah

 Dukacita merundung keluarga besar narapidana korban tewas kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang, Provinsi Banten yang datang ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur pada Selasa (14/9/2021).

Proses penyerahan jenazah narapidana korban tewas kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (11/9/2021).
Proses penyerahan jenazah narapidana korban tewas kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (11/9/2021). (TribunJakarta/Bima Putra)

Anggota keluarga korban yang datang mengambil jenazah tak kuasa menahan tangis saat melihat peti jenazah kerabat mereka dibawa keluar dari ruang Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati.

Azizah, kakak Anton (35) di antaranya, dia tidak henti menangis saat melihat peti jenazah adiknya yang teridentifikasi Tim Disaster Victim Identification (DVI) pada Senin (13/9/2021) dibawa keluar.

Tangis yang ditahannya sejak tiba di Instalasi Forensik pecah seketika peti jenazah dengan label bertuliskan nama adiknya dibawa ke ambulans Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS).

Azizah sempat berupaya menahan tangis dengan memalingkan pandangannya dari peti jenazah, tapi dukacita yang merundung membuat tangisnya kian histeris sehingga nyaris jatuh.

Sejumlah anggota Tim Psikologi Polri yang bertugas memberi pendampingan psikologis dan anggota keluarga lain tampak berupaya menenangkan Azizah agar tidak larut dalam duka.

Baca juga: Kalapas Tangerang Datangi Polda Metro Jaya, Diperiksa Kasus Kebakaran yang Tewaskan 48 Napi

"Sabar, sabar. Jangan menangis," kata anggota keluarga Anton lain kepada Azizah di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (14/9/2021).

Tangis Azizah baru mereda saat ambulans yang membawa peti jenazah adik kandungnya ke rumah duka di Kabupaten Tangerang meninggalkan Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati.

Setelah ambulans melaju Azizah masih sempat meratapi adiknya yang jadi satu korban tewas dalam kebakaran di Blok C2, Lapas Kelas 1 Tangerang, Provinsi Banten pada Rabu (8/9/2021).

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus saat memberi keterangan terkait penyidikan kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (13/9/2021).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus saat memberi keterangan terkait penyidikan kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (13/9/2021). (TribunJakarta/Bima Putra)

Azizah tak sendiri, anggota keluarga lain dari tujuh narapidana yang jenazahnya hari ini diserahkan ke pihak keluarga tampak dirundung duka saat proses pengambilan jenazah kerabat mereka.

Seluruh anggota keluarga dari tujuh jenazah yang datang mendapat pendampingan psikologis dari Tim Psikologi Polri guna mencegah mereka larut dalam duka saat proses penyerahan.

Dalam penyerahan hari ini, Tim DVI melalui Ditjen PAS menyerahkan enam jenazah narapidana korban tewas kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang yang sudah teridentifikasi.

Baca juga: 18 Jenazah Korban Lapas Tangerang Teridentifikasi, 23 Masih Dalam Proses

Enam jenazah yakni Anton (35), warga Kampung Kresek, RT 03/RW 08, Desa Rawa Burung, Kosambi Tangerang, Lim Angie Sugianto (68), warga RT 02/RW 06, Kekurahan Pinang, Tangerang.

Lalu Sarim (56), warga Kampung Seminar, RT 01/RW 03, Desa Sukamaju, Cikeual, Serang, Rezkil Khairi (23) warga Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Sumantri Jayaprana (35), warga RT 16/RW 07, Kelurahan Pegangsaan, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, Petra Eka (25), warga Jalan Manggis 1, RT 09/RW 04 Kelurahan Manggarai Selatan, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan.

Sementara jenazah Ricardo Ussumane Embalo (51), warga negara asing (WNA) Portugal yang teridentifikasi rencananya dikremasi lalu abunya diserahkan ke pihak keluarga melalui Kedutaan Besar.

2 jenazah teridentifikasi lewat gigi

Tim Disaster Victim Identification (DVI) berhasil mengidentifikasi delapan jenazah narapidana korban tewas kebakaran Lapas Kelas 1, Banten pada Senin (13/9/2021).

Konsultan Operasi DVI Kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang, Pramujoko mengatakan dua di antaranya teridentifikasi berdasar pencocokan data antemortem dengan postmortem DNA dan Gigi.

Pertama, Rezkil Khairi (23) yang merupakan warga Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan dan jadi satu korban kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang.

"Giginya jadi khas, jadi gigi depannya putus sebelah. Ini cocok dengan jenazah. Jadi kita gunakan pembanding satu dari gigi dan DNA," kata Pramujoko di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (13/9/2021).

Jenazah narapidana lain yang teridentifikasi berdasar pencocokan data DNA dan gigi yakni I Wayan Tirta Utama (36), warga Jalan Tiga Putra RT 03/RW 04, Kelurahan/Kecamatan Limo, Depok.

Konsultan Operasi DVI Kebakaran Lapas Tangerang, Kombes Pramujoko saat menunjukkan peta medis hasil identifikasi jenazah di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (13/9/2021).
Konsultan Operasi DVI Kebakaran Lapas Tangerang, Kombes Pramujoko saat menunjukkan peta medis hasil identifikasi jenazah di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (13/9/2021). (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

Berdasar data antemortem peta gigi diberikan pihak keluarga I Wayan, terdapat kecocokan bentuk gigi dengan hasil pemeriksaan jenazah di Posko Postmortem Tim DVI.

"I Wayan Tirta Utama ini teridentifikasi berdasarkan pemeriksaan DNA dengan sampel pembanding dari anak kandungnya. Disamping itu kita bisa juga membandingkan dari ciri khas pada gigi," ujarnya.

Baca juga: Teridentifikasi, Jenazah Petra Eka Korban Kebakaran Lapas Tangerang Diserahkan ke Keluarga Besok

Pramujoko menuturkan jumlah  narapidana korban tewas kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang teridentifikasi diharapkan bertambah seiring proses pemeriksaan Tim DVI.

Hingga Senin (13/9/2021) sudah 18 dari total 41 jenazah narapidana korban tewas kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang yang dibawa ke Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati teridentifikasi.

"Sudah dilakukan pemeriksaan fisik, medical juga, gigi juga lengkap, sidik jari lengkap sekarang tinggal DNA. Dari DNA itu lagi proses karena pembanding tidak datang semua tapi bertahap yang datang duluan langsung bisa dikerjakan," tuturnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved