Anak Buah Jenderal Andika Terjun Payung di Dua Benua, Sensasi Lebih Menantang Dirasakan di Amerika

100 prajurit TNI Angkatan Darat berkesempatan melakukan terjun payung di Fort Bragg, North Carolina, Amerika Serikat dan di Baturaja, Sumatera Selatan

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
Youtube TNI AD
Para prajurit TNI AD yang tergabung dalam Garuda Airborne saat melakukan terjun payung. Prajurit pilihan ini bisa merasakan sensai terjun payung di dua benua berbeda. 

TRIBUNJAKARTA.COM - 100 prajurit TNI Angkatan Darat berkesempatan melakukan terjun payung di Fort Bragg, North Carolina, Amerika Serikat dan di Baturaja, Sumatera Selatan.

Mereka terdiri dari 89 prajurit Kostrad dan 11 lainnya perwakilan dari berbagai Kodam di tanah air.

100 prajurit itu tergabung dalam Garuda Airborne.

Satu diantara prajurit TNI AD yang beruntung diutus langsung oleh KSAD Jenderal Andika Perkasa itu adalah Lettu Inf Helda P Setiawan.

Perwira TNI AD yang menjabat Komandan Kompi Khusus Yonif RK 113 itu bisa merasakan sensai terjun payung di dua benua, yakni di Benua Amerika dan di Benua Asia.

Baca juga: Dipercayakan Jenderal Andika Timba Ilmu di AS, Lettu Helda Janji Jaga Kebanggaan dan Kepercayaan TNI

Lantas apa kesan yang dirasakan oleh Lettu Helda ketika terjun payung di Amerika Serikat dan di Indonesia.

Lettu Helda mengakui sensasi terjun payung saat dia mengikuti Garuda Airborne di Amerika Serikat itu lebih menantang.

Hal itu dari persiapan penerjunan yang dilakukannya.

Persiapan terjun payung yang dilakukan prajurit Garuda Airborne dengan militer Amerika Serikat.
Persiapan terjun payung yang dilakukan prajurit Garuda Airborne dengan militer Amerika Serikat. (Youtube TNI AD)

Pasalnya, saat masuk ke dalam pesawat, dia belum mengenakan perlengkapan penerjun.

Berbeda dengan yang dilakukannya selama di Indonesia, dimana dia sudah harus mengenakan perlengkapan terjun sebelum naik ke pesawat.

"Kami masuk tidak langsung pakai parasut, kami duduk biasa seperti penumpang pesawat biasa," kata Lettu Helda dilansir dari Youtube TNI AD, Rabu (15/9/2021).

"Sekitar 1,5 jam sebelum penerjunan barulah saya pakai parasut," kata Lettu Helda.

Menurutnya, hal itu jauh lebih mendebarkan ketimbang sudah mengenakan persiapan sejak sebelum naik ke pesawat.

"Disitulah sensasinya karena ada guncangan.

Baca juga: Kisah Letda Rizky Satu dari 16 Kowad Jebolan Akmil, Perwira TNI AD yang Ditugaskan Jabat Danton

Karena di Indonbesia saya pakai parasut di lapangan atau di bandara, tapi ini di pesawat.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved