Jalan Kembung Penjaringan Jadi Arena Tawuran, Warga Trauma Nyalain Lampu, Pasti Dilempar Batu

Aksi tawuran yang kerap kali terjadi di Jalan Kembung, RW 04 Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, membuat warga trauma.

Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta/Gerald Leonardo Agustino
Muamarroh, warga yang merasakan imbas buruk tawuran di Jalan Kembung, Penjaringan, Jakarta Utara. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, PENJARINGAN - Aksi tawuran yang kerap kali terjadi di Jalan Kembung, RW 04 Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, membuat warga trauma.

Muamarroh, salah seorang warga, trauma karena beberapa kali menjadi sasaran aksi pelaku tawuran.

Padahal, dirinya tidak mempunyai kesalahan atau masalah apapun terhadap para pemuda yang tawuran di permukiman Jalan Kembung.

Baca juga: PPKM di DKI Jakarta Kembali Diperpanjang, Mas Anies:Jangan Lengah

Muamarroh menceritakan, beberapa waktu lalu, rumahnya pernah ditimpuki batu oleh para bandit jalanan tersebut.

Awalnya, Muamarroh yang selalu menutup pintu rumahnya rapat-rapat saat tawuran terjadi mencoba mengintip dari jendela rumah.

Ilustrasi
Ilustrasi (Net)

Ia membuka gorden dan mengintip keluar rumah.

Tak lupa ia menyalakan lampu ruang tamunya.

Ternyata, lampu yang menyala menarik perhatian para pelaku tawuran.

Baca juga: Permukiman di Jalan Kembung Dijadikan Arena Tawuran, Warga Harap Polisi Segera Turun Tangan

Tanpa disangka-sangka, rumah Muamarroh pun dilempari batu.

"Saya kan di depan, saya jagain anak-anak, jagain barang kayak mobil gitu," kata Muamarroh di lokasi, Rabu (15/9/2021) petang.

"Saya ngintip dari jendela, kalo nyalain lampu dia itu balik nimpuk," sambung Muamarroh.

Ia sampai harus mengganti pintu kios di rumahnya dengan rolling door karena yang lama pecah terkena lemparan batu dalam peristiwa beberapa waktu lalu.

"Saya pernah rusak, mobil bemper depan, terus kaca depan rumah. Makanya sekarang antisipasi pakai rolling door," ucap Muamarroh.

Terakhir, pada Rabu (15/9/2021) dini hari tadi, dua kelompok pemuda bentrok hingga menimbulkan korban luka serta merusak rumah warga.

Baca juga: Dua Kelompok Pemuda di Jalan Raya Bogor Terlibat Tawuran, Warga Resah

Dalam rekaman CCTV, terlihat ketika beberapa pemuda memasuki pemukiman tersebut sambil menenteng senjata tajam.

Mereka berjalan memasuki permukiman Jalan Kembung perlahan melewati rumah-rumah warga.

Saat tawuran pecah, kedua kelompok ini saling serang dengan menggunakan petasan.

Petasan saling ditembakan hingga memercik hebat seperti terlihat dalam rekaman CCTV.

Salah satu pemuda bahkan sempat melempar ember plastik ke atap rumah warga.

Tak hanya itu, mereka berlari dalam posisi menyerang sambil dengan sengaja menjatuhkan sepeda motor yang terparkir depan rumah warga.

Ketua RT 07 RW 04 Kelurahan Penjaringan Yova Darenoh mengatakan, peristiwa itu terjadi dini hari tadi.

"Jam 4 subuh sudah selesai, jam 1 dia kumpul, jira-kira jam 2 nyerang beberapa kali, sampe tiga kali," kata Yova saat ditemui di lokasi, Rabu sore.

Aksi saling serang antar kedua kelompok membuat warga ketakutan dan hanya bisa mengunci pintu rumah mereka rapat-rapat.

Meski kedua kelompok yang bentrok bukan mereka yang bermukim di Jalan Kembung, warga setempat tetap kena imbasnya.

Bahkan, salah satu rumah warga mengalami kerusakan.

Baca juga: Bawa Celurit Tunggu Teman Siap Serang Lawan, 3 Pelaku Tawuran di Jalan Raya Bogor Diringkus Polisi

Terpantau pada salah satu kediaman warga kaca depan rumahnya pecah dan batu sisa-sisa tawuran masih berada di sana.

Ada pula ceceran darah dari salah satu pemuda yang terlibat dalam tawuran dini hari tadi.

Yova menuturkan, permukiman Jalan Kembung memang kerap kali dijadikan arena tawuran.

Para bandit jalanan tersebut sengaja tawuran di Jalan Kembung karena lokasinya yang cukup tertutup dan tak terpantau aparat kepolisian.

"Karena di sini mereka terlalu nyaman (untuk tawuran). Di sini kan nggak kelihatan, di sini kan perkampungan, nggak dilihat orang dari luar," ucap Yova.

"Kalo di pinggir kali (Pakin) kan dia kelihatan, ada pos polisi juga," sambungnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved