Panjang Lebar Putra Yosef Bicara Soal Yayasan Sang Ayah, Terungkap Dua Tawaran Menarik Buat Amalia

Polisi mendalami Yayasan Bina Prestasi Nasional milik Yosef dalam kasus penemuan jasad ibu dan anak di Kabupaten Subang. Apa kata putra Yosef, Yoris.

Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Yogi Jakarta
YouTube tribunjabar video
Polisi mendalami Yayasan Bina Prestasi Nasional milik Yosef dalam kasus penemuan jasad ibu dan anak di Kabupaten Subang. Yayasan tersebut dipimpin putra yosef, Yoris (34). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Polisi mendalami Yayasan Bina Prestasi Nasional milik Yosef dalam kasus penemuan jasad ibu dan anak di Kabupaten Subang.

Putra Yosef bernama Yoris (34) pun bercerita panjang lebar mengenai yayasan yang didirikan ayahnya itu.

Terungkap pula, Yoris memberikan dua tawaran menarik atas prestasi adiknya, Amalia Mustika Ratu dalam mengelola yayasan.

Diketahui dalam kasus Subang, korban bernama Tuti Suhartini (55) dan anaknya Amalia Mustika Ratu (24) yang jasadnya ditemukan di bagasi mobil di kediamannya di Dusun Ciseuti, Subang pada 18 Agustus 2021.

Sedangkan Yosef merupakan suami dari Tuti Suhartini serta ayah dari Amalia Mustika Ratu dan Yoris.

Baca juga: Analisa Kriminolog Kasus Ibu & Anak di Subang, Yosef Beri Jawaban Soal Dugaan Konflik Cinta Segitiga

Yoris mengungkapkan kesuksesan yayasan yang didirikan sang ayah Yosef bernama Bina Prestasi Nasional.

Yayasan tersebut berada di Desa Cijengkol, Kecamatan Serangpanjang, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Menurut Yoris, ibunya Tuti Suhartini dan adiknya Amalia Mustika Ratu menjadi kunci kesuksesan yayayan yang menaungi SMK swasta tersebut.

Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu menjabat sebagai bendahara dan sekretaris yayasan.

Yoris saat ditemui usai pengajian untuk mendoakan Tuti dan Amalia.
Yoris saat ditemui usai pengajian untuk mendoakan Tuti dan Amalia. (Tribun Jabar/Dwiki MV)

Yoris mengatakan, keuangan Yayasan Bina Prestasi Nasional berkembang pesat semenjak dipegang oleh ibu serta adiknya.

"Keuangan yayasan dapat stabil saat mamah sama Amalia yang pegang, sebelumnya gaji guru 4 bulan sekali sementara pas waktu diatur sama mamah bisa satu bulan sekali," kata Yosef di Subang, Jumat (17/9/2021).

Prestasi Amalia di yayasan serta di luar yayasan membuat Yoris menawarkan kepada Amalia untuk melanjutkan sekolah atau membeli mobil.

Baca juga: Kesaksian Abang Ketoprak Bolak-balik Ditanya Polisi Kasus Ibu & Anak di Subang: Saya Ga Tahu Apa-apa

Yoris menuturkan Amalia menginginkan mobil namun dengan cara kredit atau tidak cash.

"Saya kasih karena prestasinya Amalia aja, saya awalnya menawarkan Amalia untuk kuliah apa mobil, terus kata Amalia pengen kredit mobil aja, itu mobil kredit baru," ucapnya.

Polisi Korek Keterangan Soal Yayasan Yosef

Polisi mengorek keterangan Yayasan milik Yosef dari sejumlah pihak terkait kasus penemuan jasad ibu dan anak di Kabupaten Subang.

Yayasan Bina Prestasi Nasional di Subang yang dipimpin Yoris (34) sampai saat ini masih vakum setelah penemuan jasad ibu dan anak itu.

"Belum, belum ada aktivitas apapun sementara istirahat dulu gak ada rencana untuk dibuka kembali," kata Yoris di Subang, Jumat (17/9/2021).

Suasana rumah dari Lilis Sulastri (56) kakak ketiga Tuti Suhartini (55) saat menggelar pengajian, Jumat, (17/9/2021).
Suasana rumah dari Lilis Sulastri (56) kakak ketiga Tuti Suhartini (55) saat menggelar pengajian, Jumat, (17/9/2021). (Tribun Jabar/ Dwiky Maulana Vellayati)

Yayasan tersebut menaungi sebuah SMK swasta di Kabupaten Subang.

Yoris sendiri merupakan ketua dari Yayasan Bina Prestasi Nasional tersebut.

Untuk mengungkap kasus kematian Amalia dan Tuti, kepala SMK swasta yang dinaungi Yayasan Bina Prestasi Nasional jadi saksi.

"Kepala sekolahnya juga kan sempat jadi saksi, jadi untuk sementara ditutup dulu aja," katanya.

Baca juga: Analisa Kriminolog Kasus Ibu & Anak di Subang, Yosef Beri Jawaban Soal Dugaan Konflik Cinta Segitiga

Menurut Yoris, dirinya juga belum ada rencana untuk kembali membuka aktivitas dari yayasan itu.

Pasalnya, dirinya sampai dengan saat ini masih fokus kepada proses penyelidikan kasus matinya kedua orang tersayang itu.

"Saya masih fokus ya nanti lah kalo udah selesai semua dari kasus ini, siswa-siswinya juga masih belajar di rumah," ucap Yoris.

Buru 2 Kendaraan

Polisi kini memburu dua kendaraan yang diduga digunakan pelaku pembunuhan ibu dan anak di Kabupaten Subang.

Korban bernama Tuti Suhartini (55) dan anaknya Amalia Mustika Ratu ditemukan tak bernyawa di bagasi mobil di kediamannya, Kabupaten Subang, Rabu (18/8/2021).

Kedua kendaraan berjenis mobil dan sepeda motor itu tertangkap kamera CCTV di lokasi dan waktu yang berdekatan dengan penemuan jasad ibu dan anak tersebut.

Polisi kembali mendatangi lokasi perampasan nyawa Amalia Mustika Ratu di Kecamatan Jalan Cagak Kabupaten Subang, Rabu (15/9/2021)
Polisi kembali mendatangi lokasi perampasan nyawa Amalia Mustika Ratu di Kecamatan Jalan Cagak Kabupaten Subang, Rabu (15/9/2021) (Tribun Jabar / Dwiki Maulana)

Kendaraan yang diduga digunakan pembunuh ibu dan anak itu adalah Toyota Avanza warna putih dan sepeda motor Yamaha NMax warna biru.

Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan mengungkapkan hal tersebut berdasarkan hasil penyelidikan sementara oleh penyidik Polri.

Penyidik Polri telah memeriksa sejumlah saksi serta mendalami rekaman CCTV.

Ramadhan mengungkapkan kendaraan pertama yang diduga digunakan pelaku yakni mobil Toyota Avanza berwarna putih.

Mobil tersebut diduga dipakai pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang.

"Dari kesesuaian itu, hanya sementara ini ada dugaan bahwa diduga pelaku menggunakan kendaraan, ini hanya diduga atau ada dugaan sebuah kendaraan jenis Avanza warna putih. Artinya kalau pun dia pelaku, ada hubungannya dengan kejadian tersebut," kata Kombes Pol Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (17/9/2021).

Baca juga: Terus Didatangi Polisi, Keresahan Tukang Ketoprak Ditanya Berulang Kasus Ibu & Anak di Subang

Selain mobil Toyota Avanza, Ramadhan mengungkapkan kendaraan lain yang diduga digunakan pelaku pembunuhan yakni sepeda motor berwarna biru,

Kendaraan ini masih tengah ditelisik oleh pihak kepolisian.

"Kemudian dengan satu kendaraan lagi adalah kendaraan sepeda motor roda dua warna biru. Kemudian penyidik melakukan identifikasi terhadap kendaraan-kendaraan, nomor polisi sekian. Jadi beberapa kendaraan diidentifikasi, tentu akan didalami lagi pemilik-pemilik kendaraan tersebut," imbuhnya.

Sepeda motor yang diburu polisi yakni Yamaha NMAX berwarna biru.

Polri juga tengah menginventarisasi kendaraan sepeda motor berjenis tersebut di Subang.

"Nah itu kalau kita lihat dari data dengan pelat yang ada di sana (Jabar), ada 5.572 unit. Dari 5.572 unit itu mengerucut ada 26. Ada 26 kendaraan roda dua NMAX biru. Jadi lebih mengerucut kepada warga yang ada di sekitar situ di Kabupaten Subang," ucapnya.

Polisi kembali mendatangi kembali Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang , Jawa Barat, Rabu (15/9/2021).
Polisi kembali mendatangi kembali Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang , Jawa Barat, Rabu (15/9/2021). (Tribun Jabar/Dwiki MV)

Di sisi lain, pihaknya masih mendalami hubungan kendaraan tersebut dengan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.

"Karena misalnya kendaraan roda dua sepeda motor warna biru, kan ada ratusan bahkan ribuan. Tentu nanti akan didalami dengan hubungan antara tersangka dengan korban atau calon tersangka dengan korban," ujarnya.

Penyidik Duga Pembunuhan Berencana

Bareskrim Mabes Polri juga menduga penemuan jasad ibu dan anak yakni kasus pembunuhan berencana.

Hal ini berdasar pada hasil pemeriksaan sementara yang dilakukan oleh tim gabungan.

"Kasus tindak pidana pembunuhan berencana. Penyidik menyimpulkan kasus ini merupakan diduga tindak pidana pembunuhan dan direncanakan, Pasal 340 subsidair Pasal 338 KUHP," ujar Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (17/9/2021).

Baca juga: Keberadaan Yosef di Hari Pembunuhan Ibu dan Anak Kembali Dipertanyakan, Kapolres Subang Turun Tangan

Ramadhan mengatakan dugaan itu juga berdasarkan analisa dari penyelidikan yang telah dilakukan tim gabungan hingga serangkaian pemeriksaan saksi-saksi.

"Di mana penyidik sudah bekerja dengan menggunakan analisa-analisa yang dilakukan dari pemeriksaan terhadap saksi-saksi," ujarnya.

Ramadhan menuturkan pihaknya juga telah memeriksa sejumlah rekaman CCTV di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk menganalisa kasus tersebut.

"Kemudian dilakukan analisa menggunakan CCTV," ujar Ramadhan.

Kendala Kepolisian

Polisi mengungkap kendala terkait kasus pembunuhan ibu dan anak di Kabupaten Subang.

Hingga kini, polisi belum menetapkan pelaku pembunuhan tersebut.

Satu diantara kendala yang dihadapi polisi yakni tak ada saksi di lokasi kejadian.

Polisi pun menggunakan metode scientific investigation seperti pengambilan sampel DNA dari benda-benda di sekitar tempat perkara dan juga metode pelacakan telekomunikasi.

Polisi kembali mendatangi kembali Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang , Jawa Barat, Rabu (15/9/2021).
Polisi kembali mendatangi kembali Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang , Jawa Barat, Rabu (15/9/2021). (Tribun Jabar/Dwiki MV)

“Sedikit kendala yang dihadapi oleh penyidik terutama tidak ada saksi pada saat berlangsungnya peristiwa tersebut jadi benar-benar penyidik menggunakan scientific investigation seperti yang saya sampaikan tadi menggunakan pembuktian melalui saintifik melalui rekaman CCTV, melalui analisis keuangan, melalui analisis telekomunikasi melalui analisis DNA,” ujar Kombes Ahmad Ramadhan Kabag Penum Divisi Humas Polri pada Jumat (17/9/2021) seperti dikutip dari Kompas.TV.

Kendala lainnya DNA yang telah didapatkan belum ada sampel DNA pembanding dari para calon tersangka.

Kombes Pol Ahmad Ramadhan juga mengungkap saat ini belum ditemukan alat bukti dan barang bukti yang mengarah secara jelas kepada terduga pelaku.

“Hingga saat ini belum ditemukan alat bukti dan barang bukti lainnya atau tambahan yang secara terang dan jelas mengarah kepada terduga pelaku jadi belum didapat oleh penyidik alat bukti ya,” katanya.

Polisi juga menganalisis sejumlah barang bukti dan telah memeriksa 55 CCTV yang tersebar dari Bandung ke lokasi pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan topik Penemuan Mayat di Subang

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved