Misteri Kasus Ibu & Anak, Pilu Cucu Yosef Terpukul Terus Tanyakan Keberadaan Sang Nenek dan Bibi

Cucu Yosef terpukul serta terus menanyakan keberadaan nenek Tuti Suhartini (55) dan bibinya Amalia Mustika Ratu (24). Kasus ibu dan anak di Subang.

Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Yogi Jakarta
Tribun jabar/ Dwiky
Tim dari Bareskrim Polres saat di TKP kasus pembunuhan Mustika Ratu dan Tuti di Kampung Ciseuti Desa Jalan Cagak Kecamatan Jalan Cagak Kabupaten Subang, Kamis (16/9/2021). Cucu Yosef terpukul serta terus menanyakan keberadaan sang nenek Tuti Suhartini (55) dan bibinya Amalia Mustika Ratu (24). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Cucu Yosef terpukul serta terus menanyakan keberadaan sang nenek Tuti Suhartini (55) dan bibinya Amalia Mustika Ratu (24).

Diketahui, Tuti Suhartini dan anaknya Amalia Mustika Ratu ditemukan tak bernyawa di bagasi mobil di kediamannya, Kampung Ciseuti, Desa/Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Rabu (18/8/2021).

Hingga kini, kasus penemuan jasad ibu dan anak di Kabupaten Subang masih menjadi misteri.

Polisi belum menetapkan tersangka dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang tersebut.

Yosef, suami Tuti Suhartini sekaligus ayah dari Amalia Mustika Ratu juga telah diperiksa polisi.

Selain Yosef, polisi juga memeriksa istri muda Yosef berinisial M, putra Yosef bernama Yoris (34) serta keluarga besar korban.

Baca juga: Ada Titik Terang, Polisi Temukan Bungkusan di Dekat TKP Pembunuhan di Subang: Ada Sidik Jari Yosef

Pembunuhan itu juga masih menyisakan pilu bagi keluarga korban. Anak Yoris terpukul serta menanyakan keberadaan sang nenek serta bibinya.

"Anak saya sangat terpukul ya, jadi kayak kebahagiaannya itu direbut, soalnya sering menanyakan nenek kemana bibi kemana," kata istri Yoris, Yanti Jubaedah (25) dikutip dari TribunJabar, di Dusun Jalancagak, Desa/Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Minggu (19/9/2021).

Yanti mengatakan anaknya yang masih berusia lima tahun itu berubah kepribadiannya setelah kehilangan neneknya Tuti dan bibinya AMalia.

"Dia (anaknya) terus menerus mengajak ke Ciseuti (rumah korban), tidak mau kalo diajak kemana-mana, karena dia ingatnya hanya ke rumah neneknya yang berada di Ciseuti," tutur Yanti.

Yanti Jubaedah (25) saat ditemui Tribun di kediaman keluarga di Dusun Jalancagak, Desa/Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Minggu (19/9/2021). (Dwiky Maulana Vellayati/Tribun Jabar)
Yanti Jubaedah (25) saat ditemui Tribun di kediaman keluarga di Dusun Jalancagak, Desa/Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Minggu (19/9/2021). (Dwiky Maulana Vellayati/Tribun Jabar) (Dwiky Maulana Vellayati/Tribun Jabar)

Anaknya, kata Yanti, memang dekat dengan sang nenek dan bibinya itu.

Yanti bersama anaknya sempat bertemu Tuti dan Amalia sebelum keduanya ditemukan tewas.

"Deket banget soalnya sering dijemput sama nenek sama bibinya sering berpergian kayak ke Bandung, bahkan di hp saya banyak sekali foto anak saya bersama nenek dan bibinya," ucap Yanti.

Kerap Kumpul Bersama

Terpisah, Yoris menuturkan kebiasaan berkumpul bersama istri dan anaknya serta ibu-adiknya setiap hari Jumat.

Di hari tersebut, mereka biasa berjalan-jalan menghabiskan waktu bersama.

Kebiasaan lainnya, Tuti dan Amalia kerap kuliner mie bakso setiap hari Jumat.

Baca juga: Polisi Duga Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Pakai 2 Kendaraan, Terkuak Ciri-Cirinya

"Biasanya kita hari Jumat kaya begini sama istri sama anak terus mamah sama Amalia juga ngebaso di Palasari sama jalan-jalan," ujar Yoris sambil menahan tangis selesai menggelar pengajian di Dusun Jalancagak, Desa/Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Jumat (17/9/2021).

Kini, Yoris merasa hampa. Apalagi, ibu dan adiknya sering bermain bersama anaknya.

"Kalau udah enggak ada mamah sama Amalia kaya begini kan, kayak gimana ya, kayak hampa aja. Biasanya tuh sering main apalagi sama anak saya," katanya.

Yoris saat ditemui usai pengajian untuk mendoakan Tuti dan Amalia.
Yoris saat ditemui usai pengajian untuk mendoakan Tuti dan Amalia. (Tribun Jabar/Dwiki MV)

Diketahui, Keluarga mendiang Tuti menggelar pengajian di salah satu rumah kakak Tuti di Dusun Jalancagak, Desa/Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang.

Dalam pengajian itu, beberapa keluarga inti terlihat datang.

Tampak ada Yoris; kakak tertua Tuti, Yeti Mulyati (60); kakak ketiga Tuti, Lilis Sulastri (56); hingga kakak kedua Tuti, Ida Mursidawati (59).

Yoris mengatakan, pengajian rutin digelar setiap Jumat.

Baca juga: Analisa Kriminolog Kasus Ibu & Anak di Subang, Yosef Beri Jawaban Soal Dugaan Konflik Cinta Segitiga

Adapun pengajian dilakukan dengan tujuan mendoakan Tuti dan Amalia yang kini sudah tiada.

"Ini rutin dilakukan sama keluarga besar saya, dibantu sama kakak-kakak dari ibu saya, ini juga merupakan bagian dari menjelang 40 harinya ibu sama Amalia," ujar Yoris saat selesai menggelar pengajian.

Kini, sudah 30 hari lamanya sejak jasad Tuti dan Amalia ditemukan, pelaku belum terungkap.

Yoris masih berharap siapa pelakunya segera ditangkap.

"Dari awal juga semoga cepat juga terungkap siapa pelakunya dan dihukum seberat-beratnya," katanya.

Baca juga: Kesaksian Abang Ketoprak Bolak-balik Ditanya Polisi Kasus Ibu & Anak di Subang: Saya Ga Tahu Apa-apa

Bungkusan Hitam

Polisi telah mendapatkan rekaman CCTV di ruas Jalan Cagak guna memperkuat penyelidikan terkait kasus pembunuhan ibu dan anak di subang.

Rekaman CCTV itu terpasang di tempat cucian mobil yang berjarak sekitar 500 meter dari lokasi Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu ditemukan tewas di bagasi mobil Alphard, 18 Agustus 2021 silam.

Dari rekaman CCTV terlihat ada perempuan misterius di waktu penemuan ibu dan anak tersebut.

Dede Sopian (40), pemilik tempat pencucian mobil di dekat lokasi rumah Amalia Mustika Ratu di Kampung Ciseuti di Desa Jalan Cagak Kecamatan Jalan Cagak Kabupaten Subang
Dede Sopian (40), pemilik tempat pencucian mobil di dekat lokasi rumah Amalia Mustika Ratu di Kampung Ciseuti di Desa Jalan Cagak Kecamatan Jalan Cagak Kabupaten Subang (Tribun Jabar / Dwiky Maulana)

Tempat pencucian mobil yang berjarak hanya 500 meter dari lokasi kejadian pembunuhan ibu dan anak di Kabupaten Subang itu bahkan sempat didatangi oleh anjing pelacak yang dikerahkan oleh pihak kepolisian.

Pemilik pencucian mobil, Dede Sopian (40) mengatakan tempat usahanya sempat didatangi anjing pelacak milik pihak kepolisian.

"Ada anjing pelacak polisi ke sini ngacak-ngacak tong sampah yang di sini, terus ke belakang sama ke kebon," ujar Dede saat ditemui, Sabtu (18/9/2021).

Baca juga: Sudah 2 Kali Olah TKP, Kini Bareskrim Polri Turun ke Lokasi Temuan Jasad Ibu-Anak di Subang,Ada Apa?

Setelah itu, menurut Dede, pihak kepolisian langsung mengambil salah satu bungkusan hitam yang berada di tong sampah setelah anjing pelacak sempat menggonggong di area tersebut.

"Kalo kayaknya mah di sekitar sini menemukan di tong sampah ini mah ada gitu yang diambil," katanya.

Kendati demikian, dirinya tidak mengetahui pasti atas temuan dari anjing pelacak yang mendatangi tong sampah di area tempat pencucian miliknya tersebut.

"Keliat sama saya udah jadi areng gitu, tanpa rasa curiga juga memang setiap malam sampah yang berada di tong sampah itu rutin dibakar," ucap Dede.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Keluarga Mengenang Sosok Tuti dan Amalia Korban Kasus Subang, Hilang Sudah Kebiasaan Tiap Jumat, dan judul Kepribadian Cucu Almarhumah Tuti Berubah setelah Ada Kasus Subang, Merengek Minta ke Ciseuti, .

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved