Pemkot Bekasi Desak Mas Anies Bangun PLTSa di TPST Bantargebang: Kalau Tidak Sampah Makin Menggunung
Jakarta didesak segera membangun fasilitas Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Tempat Pemrosesan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Wahyu Aji
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI SELATAN - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta didesak segera membangun fasilitas Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Tempat Pemrosesan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Kota Bekasi.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi Yayan Yuliana mengatakan, DKI harus segera menjalankan metode pemusanahan sampah secara termal salah satunya dengan fasilitas PLTSa.
"Sekarang sampah dari DKI ke kita (TPST Bantargebang) kisaran 7.000 sampai 8.000 ton per hari, bayangkan saja itukan semakin menggunung sampah," kata Yayan, Senin (20/9/2021).
Jika DKI Jakarta tidak segera membangunkan fasilitas PLTSa atau pemusnahan sampah secara termal, akan terus ada perluasan lahan setiap tahunnya.
"Konsekuensinya kalau DKI tidak membangun PLTSa (di TPST Bantargebang) sampah akan semakin banyak, dan harus ada perluasan lahan," jelas dia.
Luas area TPST Bantargebang sejauh ini sekitar 115 hektar, jumlah tersebut tidak mencukupi dengan volume sampah yang dikirim setiap hari.
Baca juga: Hasil Evaluasi Kontrak Kerja Sama TPST Bantargebang: Kota Bekasi Minta Kompensasi Uang Bau Ditambah
"Kalau misalnya dia tidak memusnahkan sampah baik itu sampah yang lama apalagi yang baru, itu kan pasti semakin menggunung," ucapnya.
Sejauh ini, upaya perluasan lahan tetap dilakukan. Namun, hal itu belum dapat menjadi solusi lantaran deposit sampah di TPST Bantargebang kian menggunung.
"Kita menginginkan DKI supaya ada pengolahan sampah dengan cara pengolahan sampah tersebut, salah satunya dengan incenerator, makanya kita dorong pembangunan PLTSa," ucapnya.
"Sejauh ini dengan DKI ada perluasan-perluasan cuma dibandingkan dengan volume sampah dari DKI yang masuk ke kita (TPST Bantargebang) kan tidak signifikan," terangnya.