Sisi Lain Metropolitan
Warung Bang Adut Jual Aneka Jamu di Pasar Lama Tangerang: Manjur Atasi Berbagai Penyakit
Bak laron menyerbu lampu yang berpendar, para pengunjung mengantre di sekitar gerobak makanan itu, tak terkecuali Warung Jamu Bang Adut
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Bahan dasarnya diperoleh dari daerah Tanah Tinggi, Karawaci, Pasar Babakan, Sewan hingga Rawa Belong.
Selama berdagang jamu di sana, Bang Adut mengaku belum pernah mendapatkan keluhan langsung dari pelanggan.

Mereka kebanyakan bilang ke Bang Adut bahwa tubuhnya lebih enakan.
Terkadang, Bang Adut dengan senang hati menerima konsultasi kepada pelanggan sebelum meracik jamu.
Harga jamu berkisar antara Rp 15 ribu sampai Rp 40 ribu satu gelas. Minum jamu ini disarankan seminggu dua kali.
"Lebih baik diminum saat mau tidur. Khasiatnya lebih cepat," katanya.
Belajar dari Sinse
Ilmu meracik jamu berkhasiat tak didapat secara otodidak. Bang Adut belajar langsung dari seorang sinse totok yang membuka praktik di depan Wihara Boen Tek Bio.
Bang Adut kerap mendampingi sinse itu praktik di sejumlah tempat.
Sembari mendampingi, Bang Adut belajar kepada sinse itu.
"Saya enggak sanggup mempelajari ilmu totok karena berat sekali belajarnya. Saya dikasih jalan satu-satunya minuman herbal ini dari sinse," ceritanya.

Namun, tak mudah proses belajar meracik jamu yang diajarkan sinse. Sebelum berani berjualan, Bang Adut mempelajari tentang minuman berkhasiat ini selama 10 tahun.
Mulanya, ia mempratikkan meracik jamu untuk keluarga terdekatnya yang sakit.
"Ternyata dari racikan saya mampu dan berkhasiat untuk keluarga. Keluarga juga tanya kenapa enggak buka aja? Setelah 10 tahun belajar, baru buka," katanya.
Bang Adut meminta izin terlebih dahulu kepada sinse itu untuk berdagang jamu di depan Boen Tek Bio. Ia sudah 23 tahun berjualan jamu di sana.
Namun, kemudian pindah ke pinggir Pendopo Bupati Tangerang karena berada di depan Pasar Lama dan ramai lalulalang pengunjung.
"Pindah ke sini karena sebagian orang saja yang tahu. Berhubung di sini ada peluang kuliner, saya izin di sini. Ternyata dibolehkan," tambahnya.