Ada Demo di Gedung KPK, Polisi Pastikan Jalan HR Rasuna Said Tetap Dibuka untuk Pengendara

Sambodo mengatakan, penutupan jalan hanya dilakukan di depan Gedung Merah Putih KPK

TribunJakarta/Dwi Putra Kesuma
Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo, saat memberikan keterangan pada awak media di Posko Penyekatan SPBU Cilangkap, Jalan Raya Bogor-Jakarta, Tapos, Kota Depok, Selasa (25/5/2021). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

TRIBUNJAKARTA.COM, SETIABUDI - Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo memastikan tidak ada penutupan Jalan HR Rasuna Said, Setiabudi, Jakarta Selatan saat BEM Seluruh Indonesia (SI) menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Merah Putih KPK, Senin (27/9/2021).

Sambodo mengatakan, penutupan jalan hanya dilakukan di depan Gedung Merah Putih KPK.

"Penutupan jalan hanya di depan kantor KPK Gedung Merah Putih. Jalan Rasuna Said tetap dibuka untuk pengendara," kata Sambodo saat dikonfirmasi.

Sambodo menjelaskan, massa aksi akan melakukan longmarch dari Gedung KPK lama ke Gedung Merah Putih KPK.

Nantinya, pihak kepolisian akan mengawal aksi longmarch massa aksi.

"Nanti mereka akan kita kawal drop in di Gedung KPK lama. Mereka akan jalan kaki, jadiJalan Rasuna Said tetap dibuka, yang ditutup hanya di depan Gedung KPK baru saja," ujar Sambodo.

Wakapolres Metro Jakarta Selatan AKBP Antonius Agus Rahmanto yakin aksi demo yang digelar BEM Seluruh Indonesia di depan Gedung KPK, Senin (27/9/2021) berjalan damai.

"Kami yakin percaya bahwa (demo) hari ini akan damai," kata Agus kepada wartawan di Gedung KPK.

Agus berharap tidak terjadi gesekan antara massa aksi dan aparat kepolisian saat unjuk rasa digelar.

"Karena bagaimana pun juga apa yang disampaikan kegiatan aksi damai, kita pun berusaha meberikan pelayanan pengamanan secara damai," ujar dia.

Sebanyak 600 aparat kepolisian dikerahkan untuk mengamankan aksi demo di depan Gedung KPK hari ini.

Baca juga: Menkopolhukam Diminta Bentuk Tim Independen untuk Klarifikasi Jaksa Agung

AKBP Agus mengatakan, jumlah polisi yang disiagakan sedikit ditingkatkan dari biasanya.

"Kita melaksanakan kegiatan pengamanan di area KPK terkait ada pemberitahan ada giat penyampaian pendapat di muka umum teman-teman dari beberapa elemen. Ini hanya kenaikan sedikit eskalasinya jadi biasanya 500, ini 600 personel," kata Agus.

Agus menuturkan, pihaknya bakal mengedepankan tindakan humanis dalam pengamanan demo di depan Gedung KPK hari ini.

"Humanis dan damai. Kita tetap gak terlalu spesifik untuk perbanyak pasukan tapi tetap kita kedepankan humanis. Kita benar-benar kurangi gesekan yang terjadi antara kami dengan rekan-rekan yang lakukan aksi kegiatan," ujar dia.

Sebelumnya, BEM SI bersama Gerakan Selamatkan KPK (GASAK) akan menggelar demo di depan Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Senin (27/9/2021) sekira pukul 14.00 WIB.

Demo digelar lantaran ultimatum mereka tak digubris Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca juga: Tercemar Limbah Pabrik, Aliran Kali Bekasi Dipenuhi Busa Putih dan Tercium Bau Busuk

Baca juga: Nama Jennie BLACKPINK Terpampang di Kredit Serial Squid Game, Ternyata Punya Peran Tersendiri

Ultimatum yang dimaksud, terkait nasib pegawai KPK yang dipecat akibat tes wawasan kebangsaan (TWK).

"Aliansi BEM Seluruh Indonesia dengan Gerakan Selamatkan KPK kembali bergerak, untuk menindaklanjuti dari ultimatum Jokowi yang telah melewati 3x24 jam dari ultimatum dikirimkan," kata Koordinator Media BEM SI 2021, Muhammad Rais lewat keterangan tertulis, Senin (27/9/2021).

BEM SI memandang Presiden Jokowi tidak menunjukkan keberpihakannya kepada 56 pegawai KPK yang akan dipecat, dengan tidak menggubris ultimatum yang mereka berikan.

Di sisi lain, mereka menyebut KPK kini tidak lagi menjadi lembaga negara yang memberantas korupsi, melainkan berubah menjadi Komisi Perlindungan Korupsi.

"Bagaimana tidak? Pegawai-pegawai jujur telah disingkarkan dengan adanya TWK dengan dalih wawasan kebangsaan hingga timbul fitnah dugaan taliban tanpa alasan," kata Rais.

Menurut BEM SI, KPK yang seharusnya memberantas korupsi di negeri ini justru digembosi saat gencar-gencarnya memberantas kasus besar korupsi.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved