Antisipasi Virus Corona di Tangerang
Antisipasi Klaster Sekolah, Murid dan Guru di Kota Tangerang Bakal Ikut Swab PCR
Dinas Kesehatan Kota Tangerang bakal melakukan tes Covid-19 di sekolah-sekolah yang melaksanakan pembelajaran tatap muka
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Dinas Kesehatan Kota Tangerang bakal melakukan tes Covid-19 di sekolah-sekolah yang melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) tahap satu dan dua.
Hal tersebut tentu saja guna menanggulangi adanya klaster baru Covid-19 dari sekolah-sekolah.
Nantinya, tes Covid-19 berupa swab PCR itu akan menyasar semua komponen sekolah mulai dari satpam, guru, dan murid.
Kepala Dinas Kesehata Kota Tangerang, Dini Anggraeni mengungkapkan, hak itu untuk deteksi dini terhadap kemungkinan penularan Covid-19 di lingkungan sekolah.
Baca juga: Klaim Tidak Ada Klaster Covid-19 Siswa Selama 3 Pekan PTM di Tangsel, Benyamin Mau Tambah Kapasitas
Adapun, tes massal ini digelar diseluruh sekolah yang sudah menggelar PTM.
Terutama sekolah yang masih berada di zona orannye.

"Skrining tes covid-19 dengan swab PCR ini akan Dinkes gelar sepekan ke depan. Targetnya, per sekolah 50 sampai 100 sampel dengan sasaran siswa dan guru," kata Dini dalam keterangannya, Senin (27/9/2021).
"Sedangkan per harinya sekitar 600 sampel yang akan dikirim ke laboratorium. Semoga hasilnya negatif semua," sambungnya.
Jika nanti ditemukan ada yang terdeteksi Covid-19, Dinkes langsung melakukan tracing kontak erat di lingkungan kelas dan rumah yang bersangkutan.
"Dinkes pun sudah menyiapkan RIT Puskesmas Jurumudi Baru, jika dibutuhkan untuk tindakan isolasi mandiri," ujar Dini.
Dini menegaskan, langkah ini diambil bukan karena adanya kasus Covid-19 pada pelajar atau guru.
Baca juga: Ragukan Temuan Kemendikbud Ristek, Wagub DKI Yakin PTM Tak Timbulkan Klaster Baru Covid-19
Pasalnya, hingga saat ini belum ada laporan sekolah, kecamatan, puskesmas maupun laporan deteksi versi NAR terkait kasus konfirmasi pada umur pelajar.
"Langkah screening ini kita lakukan untuk antisipasi bukan tindak lanjut dari sebuah kasus. Pemkot Tangerang berharap hasilnya semua negatif, sehingga seluruh siswa dan guru bisa terus melanjutkan PTM terbatas, begitu juga mereka yang baru masuk PTM Tahap tiga," harap dini.
Sebagai informasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mencatat adanya klaster sekolah akibat penularan Covid-19.
Baca juga: Belum Divaksin Covid-19, Pelajar Bisa Naik KRL Cukup dengan Menunjukkan Surat Keterangan PTM
Per Rabu (22/9/2021) pukul 11.14 WIB, tercatat 2,77 persen atau 1.299 klaster terjadi selama PTM.
Angka ini didapat dari survei kesiapan PTM yang diikuti oleh 46.892 responden sekolah.
Untuk jenjang pendidikan, persentase klaster paling banyak ditemukan di SMA yakni 4,48 persen 107 klaster dari 2.388 responden.
Disusul SMP sebesar 3,41 persen atau 243 klaster dari 7.125 responden, SLB 3,28 persen 13 klaster dari 396 responden, SMK 3,04 persen 70 klaster dari 2.302 responden, SD 2,78 persen 584 klaster dari 21.024 responden.
Terendah tercatat ada pada PAUD yakni sebesar 1.91 persen 250 klaster dari 13.082 responden.
Dari 1.299 klaster tersebut, ditemukan sebanyak 7.285 pendidik dan tenaga kependidikan yang positif COVID-19. Sementara ada 15.655 peserta didik yang tercatat positif.
Sehingga, ada total 22.920 tenaga pendidik maupun peserta didik yang terinfeksi corona selama PTM berlangsung saat pandemi Covid-19.
Baca juga: PTM di SMAN 1 Tangerang Langsung Dihentikan Jika Ada Siswa yang Ditemukan Positif Covid-19
Terkait provinsi, Jawa Timur memiliki total klaster terbanyak yakni 164, kemudian disusul Jawa Barat sebanyak 149 klaster dan Jawa Tengah 132 klaster.
Sedangkan untuk daerah dengan tenaga pendidik paling banyak terinfeksi ada di Jawa Barat sebanyak 1.155 orang.
Disusul Jawa Tengah 733 orang, dan Sumatera Utara 553 orang.
Sementara untuk jumlah peserta didik yang paling banyak terinfeksi corona ada di Jawa Barat sebanyak 2.529 orang.
Kemudian Jawa Timur 2.507 orang, dan Banten sebanyak 1.136 orang.