Pemkot Bekasi 2021
Satgas Pamor Garda Terdepan Program Pendataan Vaksinasi Covid-19 di Kota Bekasi
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi melakukan apel koordinasi bersama Satgas Pamor dari tiap kelurahan di Stadion Patriot Candrabhaga
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Wahyu Aji
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI SELATAN - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi melakukan apel koordinasi bersama Satgas Pamor dari tiap kelurahan di Stadion Patriot Candrabhaga, Selasa (28/9/2021).
Dalam amanatnya, Wali Kota Bekasi mengatakan, Satgas Pamor merupakan garda terdepan dalam menyukseskan program pendataan vaksinasi Covid-19.
"Setiap pamor adalah garda terdepan selain dari pelayanan dan sekarang ini adalah garda terdepan mengenai data vaksinasi yang harus mengetahui presentase warganya," kata Rahmat.
Satgas Pamor merupakan elemen penting pelyanan di Kota Bekasi, mereka adalah petugas kelurahan yang bertanggung jawab di tiap RW.
Tugas Pamor selama ini bersentuhan langsung dengan masyarakat, menerima aduan, membantu memudahkan warga mendapatkan informasi.
Selain itu, Satgas Pamor di tiap kelurahan membantu memudahkan masyarakat dalam prosedur kepengurusan berkas kependudukan dan sebagainya.
Baca juga: Rumah Sakit Darurat Stadion Patriot Kota Bekasi Steril dari Pasien Covid-19
Dalam program vaksinasi Covid-19, Pemerintah Kota Bekasi menugaskan Satgas Pamor mendata warga di tiap RW yang belum dan sudah menerima vaksin.
"Menjadi tugas monitoring dan selalu bersinergi kepada Ketua RW dan Ketua RT wilayahnya," jelasnya.
Rahmat menginstruksikan, Satgas Pamor bersama lurah dan camat harus turun ke tiap RW untuk melakukan pendataan warga terkait vaksinasi Covid-19.

"Data dari Pamor, lurah dan Camat ini diserahkan setiap minggu pertama dan minggu kedua," jelas dia.
Tujuan pendataan secara manual ini untuk memastikan data yang sudah ada melalui Pcare di Dinas Kesehatan.
"Data di Dinas Kesehatan melalui petugas Pcare tercatat pada angka 61 % (sudah divaksin) sedangkan berasal dari NIK sudah tercatat sampai 70 %, (tervaksin) data ini yang mau kita sinkronkan," jelas dia.