Formula E

Cek Fakta Isu Formula E Ala Pemprov DKI di Sini, Dituding Pemborosan hingga Sumber Pembiayaan

Pemprov DKI Jakarta membeberkan sejumlah fakta terkait isu penyelenggaraan Formula E.

Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Muhammad Zulfikar
Istimewa/Facebook Anies Baswedan
Jakarta akan menjadi tuan rumah balap mobil bergengsi Formula E 

Faktanya:

- Formula E memberikan dampak finansial, dampak ekonomi, dan dampak reputasional

- Dampak ekonomi adalah multiplier efek yang ditimbulkan  oleh gelaran Formula E

- Dampak reputasional memberi pesan bahwa Indonesia back to business

- Dampak finansial merupakan keuntungan yang didapatkan oleh Jakpro

Baca juga: Jawab Tudingan Formula E Pemborosan APBN, Pemprov DKI: MotoGP Mandalika Juga Butuh Dana Pemerintah

7. Katanya: Formula E tidak berdampak pada UMKM bahkan 70% UMKM di Montreal merugi, di Bern penyelenggara merugi

Faktanya: 

- Berbeda dengan negara lain, Formula E di Jakarta bukanlah event satu hari saja, tetapi merupakan rangkaian acara selama beberapa bulan menjelang dan setelah event sehingga dampak yang dihasilkan akan sangat berbeda.

- Berbagai program yang melibatkan UMKM akan dilaksanakan oleh Dinas UMKM dan Jakarta Experience Board (BUMD), bekerja sama dengan swasta dan masyarakat luas.

- Aktivitas seperti festival, bazar, pameran, konser, promo bersama, konvensi/seminar, diyakini akan mampu mendongkrak ekonomi UMKM.

Baca juga: Formula E Diundur, Gubernur Anies Baswedan Pastikan Formula E Tidak Menggunakan APBD

8. Katanya: Formula E makin tidak popular karena tiga pabrikan besar meninggalkan Formula E.

Faktanya:

- Pengunduran diri pabrikan adalah hal yang biasa dalam event balap internasional misalnya MotoGP, Formula 1, dan World Rally Championship (WRC), ini lebih dikarenakan strategi jangka panjang mereka, bukan karena kinerja event balap.

- Menurut majalah Forbes (Mei 2021), popularitas Formula E yang merupakan gelaran balapan terbesar ke-3 di dunia ini terus meningkat. Formula E disiarkan oleh 40 media internasional dan disaksikan di 150 negara di 6 benua.

- Season 6 (2019) disaksikan oleh 400 juta pemirsa secara live.

- Mengingat penikmat Formula E kebanyakan adalah para milenial, diperkirakan popularitas Formula E di masa mendatang akan lebih tinggi, apalagi ini sejalan dengan tren otomotif global menuju kendaraan listrik.

- Saat ini Formula E diikuti oleh 12 tim dan pabrikan mobil termasuk di antaranya Jaguar, Porsche, Nissan, Penske, Nio, DS tech, dan Mahindra. Jumlah pabrikan dan tim yang terlibat lebih banyak dari balapan lain. Misalnya MotoGP diikuti oleh 12 tim dan 6 pabrikan (Aprilia, Ducati, Honda, Yamaha, Suzuki, dan KTM), lalu Formula 1 yang diikuti oleh 10 tim dan 4 pabrikan (Renault, Ferrari, Honda, dan Mercedes), dan WRC diikuti oleh 4 pabrikan (Toyota, Ford, Hyundai dan Citroen).

Baca juga: Pemprov DKI Kurangi Durasi Penyelenggaraan Formula E Jadi 3 Tahun Sampai 2024

9. Katanya: Formula E tidak berdampak pada Jakarta yang lebih ramah lingkungan.

Faktanya:

- Formula E senada dengan target Presiden Jokowi, bahwa Indonesia akan menjadi "Raja baterai hingga mobil listrik dunia" (CNN, 10 Agustus 2021)

- Menurut McKinsey, fans utama Formula E adalah milenial, upaya mendorong energi ramah lingkungan merupakan upaya jangka panjang lintas generasi, sehingga pelibatan generasi muda adalah mutlak.

- Kondisi udara di DKI Jakarta jauh dari ideal. Diperkirakan 70 persen konsumsi BBM adalah oleh kendaraan bermotor, sehingga upaya mendorong mobil listrik merupakan solusi andal untuk memperbaiki kualitas udara dan lingkungan di Jakarta.

Baca juga: Pemprov DKI Kurangi Durasi Penyelenggaraan Formula E Jadi 3 Tahun Sampai 2024

10. Katanya: Formula E tidak ada di RPJMD.

Faktanya:

Event internasional dan besar seperti Formula E, MotoGP Mandalika Maret 2022, dan bahkan Asian Games 2018 memang nama kegiatannya (nama "Asian Games" misalnya) tidak disebutkan secara spesifik baik di RPJMN maupun di RPJMD. 

Landasan pelaksanaan selalu merujuk pada garis besar rencana pembangunan yang ada di RPJMD, yaitu:

- Formula E masuk dalam RPJMD 2017-2022, dalam bagian "penyelenggaraan event pariwisata bertaraf internasional”.

- RPJMD, Hal 271: Sasaran misi kedua salah satunya berbunyi: "Meningkatkan pertumbuhan investasi di Jakarta".

- RPJMD Hal 272 dan 293: Sasaran kedua dari tujuan kedua atas misi kelima: "Terwujudnya Jakarta sebagai kota tujuan wisata yang berdaya saing internasional”. Salah satu strategi yang didorong adalah pelibatan peran serta masyarakat, penerapan sertifikasi usaha pariwisata, dan penerapan e-tourism.

Baca juga: Pemprov DKI Jakarta Klaim Tidak akan Gelontorkan Dana APBD untuk Formula E

11. Katanya: Ada temuan BPK dan belum ditindaklanjuti.

Faktanya:

- BPK menyampaikan 3 rekomendasi, yang semuanya sudah di-follow up dan telah dinyatakan tuntas, yaitu:

Tidak ada lagi dana dari APBD dan pelaksanaannya secara B to B: Jakpro akan menjalankan Formula E secara B to B murni, di mana tidak ada tambahan dana dari APBD lagi, di luar dana yang telah dikeluarkan.

Formula E dilaksanakan: Jakpro terus berkoordinasi dengan FEO dan telah menyusun tim OC untuk melaksanakan Formula E 2022.

Dilakukan feasibility ulang: Jakpro, menggunakan referensi dari berbagai konsultan, telah melakukan feasibility ulang.

- Tidak ada temuan kerugian negara maupun potensi kerugian negara, serta tidak ada rekomendasi untuk ditunda.

12. Katanya: Penyelenggaraan Formula E melebihi masa jabatan gubernur.

Faktanya:

- Anggaran yang dibayarkan oleh Pemprov DKI hanyalah commitment fee awal yang telah dibayarkan pada tahun 2019, selanjutnya akan dilaksanakan oleh Jakpro secara murni B to B, melalui sponsorship.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved