Formula E
Wagub DKI Tepis Isu Anies Baswedan Lobi DPRD Buat Gagalkan Interpelasi Formula E
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria membantah tudingan yang menyebut Gubernur Anies Baswedan melobi DPRD DKI untuk menggagalkan interpelasi
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria membantah tudingan yang menyebut Gubernur Anies Baswedan melobi DPRD DKI untuk menggagalkan interpelasi Formula E.
Sebagai informasi, rapat paripurna dengan pembahasan interpelasi Formula E gagal terlaksana pada Selasa (28/9/2021).
Pasalnya, paripurna tak memenuhi kuorum setelah tujuh fraksi, yaitu Gerindra, PKS, Demokrat, PAN, Golkar, NasDem, dan PKB-PPP mangkir rapat.
"Tidak ada upaya-upaya mempengaruhi satu sama lain, apalagi mengintervensi," ucapnya, Kamis (30/9/2021).
Politisi Gerindra ini menyebut, pihaknya menghormati jalannya proses usulan interpelasi di internal DPRD DKI Jakarta.
Untuk itu, Ariza menegaskan, Pemprov DKI tak ikut campur soal pembahasan usulan interpelasi Formula E ini.
"Enggak ada lobi-lobi, kita kan eksekutif melaksanakan tugas eksekutif, DPRD melakukan tugas legislatif. Kami saling menghormati satu sama lain," ujarnya di Balai Kota.
Baca juga: PSI Tuduh Tujuh Fraksi Tolak Interpelasi Bolos Rapat Pilih Ditraktir Makan Anies, PAN: Jahat Sekali
"Semua punya kewenangan masing-masing, kita semua sudah sangat dewasa. Punya sikap masing-masing, kita hormati sikap semuanya," sambungnya.
Orang nomor dua di DKI ini pun berharap, situasi di DPRD yang kini sedang memanas akibat adanya beda pendapat soal interpelasi ini bisa segera mereda.
"Kami tentu berharap semua hubungan kita tetap terus baik antara DPRD dengan Pemprov DKI. Kami jaga terus, hubungan kita selama ini cukup baik dan harmonis," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, rapat paripurna pengajuan hak interpelasi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait kebijakan penyelenggaraan Formula E yang digagas Fraksi PDIP dan PSI, gagal digelar Selasa (28/9/2021) kemarin.
Hal ini lantaran anggota DPRD DKI Jakarta yang hadir tak memenuhi kuorum.

Hanya 32 anggota dari dua fraksi yang hadir, sementara anggota dari tujuh fraksi menolak ikut serta.
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi kecewa dengan cara komunikasi politik tujuh fraksi DPRD DKI Jakarta penolak interpelasi yang dipimpin Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra, Mohamad Taufik.