Ayah Balita yang Ditemukan Bersama Jasad Neneknya di Kelapa Gading Adalah Warga Negara Belanda
J sebelumnya ditinggal ayahnya yang merupakan warga negara Belanda hingga akhirnya dirawat oleh ibu dan neneknya.
Penulis: Abdul Qodir | Editor: Erik Sinaga
TRIBUNJAKARTA.COM, KELAPA GADING - J (3) yang ditemukan bersama jasa neeknya OT (64) tidak memiliki orang tua. Ayah J adalah seorang berkewarganegaraan Belanda telah meninggal dunia.
Begitu juga ibu J telah meninggal dunia. Itu sebabnya dia dirawat OT. Namun, OT meninggal dunia karena penyakit belum lama ini.
Kejadian memilukan itu terjadi di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Terkini, J sudah dijemput keluarganya.
J sebelumnya ditinggal ayahnya yang merupakan warga negara Belanda hingga akhirnya dirawat oleh ibu dan neneknya.
Namun, dalam sebulan terakhir, J kehilangan dua orang yang merawatnya itu.
Ibunya yang berusia 35 tahun meninggal setelah menderita sakit pada Agustus lalu. Dan sang nenek, OJ (64) meninggal beberapa hari lalu, juga meninggal dunia dengan riwayat penyakit TBC
Jasad sang nenek ditemukan polisi dan warga di dalam rumahnya di Jalan Gambir Anom 2, RT 06 RW 06 Pegangsaan Dua, pada Kamis (30/9/2021) siang tadi. Jasad si nenek terbujur kaku dengan ditemani cucunya, J, dalam kondisi memprihatinkan.
Baca juga: Ibu dan Nenek Meninggal dalam Sebulan, Bocah 3 Tahun Setia Temani Jasad Orang Terakhir
Diduga si nenek sudah meninggal sejak lebih tiga hari lalu lantaran warga sempat sekitar sempat menicum aroma tak sedap dari rumah korban.
Jasad sang nenek dievakuasi ke RSCM Jakarta, sementara cucunya dibawa ke puskemas setempat.
Terkini, J sudah dijemput pihak keluarga di Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Kamis (29/9/2021) malam.
Baca juga: Suara Tangisannya Tak Digubris Warga, Balita di Kepala Gading Berhari-hari Tidur Bareng Jasad Nenek
Tante dari J, Flora, bersama suami datang menjemput J di Puskesmas Kelapa Gading.
Flora mengatakan selanjutnya J akan dibawa dan dirawat di rumahnya di bilangan Pamulang, Tangerang Selatan.
Ia mengaku sangat bersyukur bisa menemukan dan menjemput J.
"Saya sebagai wakil dari keluarga sangat bersyukur karena bisa menyelesaikan keadaan ini dengan sangat baik. Saya adalah tantenya," kata Flora di Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading, Kamis (30/9/2021) malam.
Flora mengatakan dirinya yang akan merawat sendiri keponakannya itu di rumahnya di daerah Pamulang, Tangerang Selatan.

Flora mengaku kaget setelah mengetahuan kejadian meninggalnya nenek OJ dan kondisi J. Ia bersama suami lantas langsung datang ke puskesmas.
Dirinya juga sempat mengajak ngobrol keponakannya itu sebelum menggendong J menuju ke mobil dan membawanya pulang.
Baca juga: Cek Fakta Isu Formula E Ala Pemprov DKI di Sini, Dituding Pemborosan hingga Sumber Pembiyaan
"Rencananya akan saya rawat sendiri di rumah saya di daerah Pamulang. Dia memang sudah dari kecil sama neneknya," kata Flora.
"Orangtua dari anak ini tidak ada jadi terpaksa harus saya yang rawat. Kondisinya sehat-sehat saja sampai saat ini," sambungnya.
Kronologi: Temani Jasad Nenek Berhari-hari
Kapolsek Kelapa Gading AKP Rio Mikael Tobing mengatakan, temuan jenazah OJ berawal dari warga setempat mencium bau busuk dari rumah korban OT (64).
Dalam empat hari terakhir, bau busuk tersebut makin menyengat sehingga warga curiga dan melapor ke Mapolsek Kelapa Gading.
"Kami terima laporan dari masyarakat bahwa di Jalan Gambir Anom ada mencium bau tidak sedap. Kemudian pelayanan SPK dan Reskrim cek TKP," kata Rio di lokasi, Kamis (30/9/2021).

Menerima laporan tersebut, polisi langsung mendatangi rumah yang dimaksud.
Awalnya petugas sempat memanggil penghuni rumah beberapa kali, namun tak ada sahutan.
Alhasil, polisi dan disaksikan warga pun mendobrak masuk ke dalam rumah itu serta menemukan penghuninya OT sudah dalam kondisi tak bernyawa.
Tak jauh dari jenazah OT, polisi juga mendapati seorang anak laki-laki yang merupakan cucu korban. Cucu korban yang masih hidup itu berusia sekitar 3 tahun.
"Ketika kami dobrak, kami menemukan pemilik rumah keadaan tidak bernyawa dan juga cucunya dalam keadaan telanjang, dan sudah kami evakuasi ke puskesmas untuk menerima perawatan," kata Rio.
Baca juga: Siswa SD di Kota Bekasi Terpapar Covid-19, Disdik Hentikan Kegiatan PTM
Setelahnya, polisi langsung membawa jenazah korban ke RSCM untuk dilakukan penanganan lanjutan.
Jenazah OT juga sudah dites Covid-19 dan saat ini hasilnya masih ditunggu.
Kematian OT baru diketahui warga di Jalan Gambir Anom 2, RT 06 RW 06 Pegangsaan Dua, pada Kamis (30/9/2021) siang tadi.
Namun, warga menduga nenek dari J sudah meninggal sejak empat hari lalu atau setelah warga mencium aroma tak sedap dari rumah korban.

Ada pemandangan memprihatinkan saat polisi dan warga mendobrak pintu rumah korban.
Jasad OT ditemukan tergeletak di atas kasur dengan ditemani cucunya, J. Bocah tiga tahun itu ditemukan dalam kondisi lemas, kotor dan telanjang.
Ketua RT 06 RW 06 Pegangsaan Dua, Tika mengatakan, sebulan lalu, ibunda dari J juga meninggal di rumah tersebut.
Baca juga: Polisi Kesulitan Ungkap Kasus Tewasnya Perempuan Korban Jambret di Pulogadung
Tika tak mengetahui pasti apa penyakit yang menyerang ibunda J. Akan tetapi, wanita 35 tahun itu diketahui meninggal di atas kasur dalam kamarnya.
"Ibunya (J) baru meninggalnya, bulan Agustus, sama kayak gitu juga, (terbujur) kaku," kata Tika di lokasi, Kamis.
Sejak bayi hingga berusia 3 tahun, balita J tinggal bertiga dengan sang ibu dan neneknya OT di rumah itu.
Dengan meninggalnya sang ibunda, otomatis J harus hidup di bawah naungan sang nenek.
Di sisi lain, kata Tika, ayah J merupakan seorang WNA yang belakangan diketahui tinggal di Belanda.