Formula E
Cek Fakta Isu Formula E Ala Pemprov DKI di Sini, Dituding Pemborosan hingga Sumber Pembiayaan
Pemprov DKI Jakarta membeberkan sejumlah fakta terkait isu penyelenggaraan Formula E.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Pemprov DKI Jakarta membeberkan sejumlah fakta terkait isu penyelenggaraan Formula E.
Hal ini disampaikan lewat keterangan tertulis yang disampaikan Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistika (Diakominfotik) DKI Jakarta.
Dalam keterangan itu, ada 12 isu yang menjadi fokus perhatian Pemprov DKI Jakarta.
1. Katanya: Formula E merupakan pemborosan
Faktanya:
- Hampir semua event dunia (Asian games, olimpiade, formula 1, motoGP, Formula E) membutuhkan dana dari pemerintah; termasuk Asian Games 2018 dan Moto GP Mandalika Maret 2022.
- Asian Games 2018 dan Moto GP Mandalika Maret 2022, dan Formula E Juni 2022 bukan pemborosan APBN/APBD, karena memberikan manfaat ekonomi dan reputasional yang luar biasa bagi Indonesia.
- Manfaat ekonomi: stimulus ekonomi dan multiplier efek yang ditimbulkan.
- Manfaat reputasional: citra Indonesia dan Jakarta yang semakin baik di dunia, sehingga bisa menstimulus turisme dan investasi
Baca juga: Tina Toon Protes Keras Anies Baswedan Soal Formula E, Agustina: Kita Masih Covid-19, Masih Banjir
2. Katanya: hanya untung jika dilaksanakan lima tahun, mengapa Formula E dilaksanakan lima tahun berturut-turut? Hanya dua kota yang melaksanakan secara berturut-turut dan bahkan mereka merugi
Faktanya:
- Investasi infrastruktur jadi optimal jika infrastruktur itu dimanfaatkan bukan hanya untuk satu kali penyelenggaraan.
- Justru merugikan jika Formula E hanya dilaksanakan sekali karena biaya infrastruktur balapan yang merupakan salah satu pos pengeluaran terbesar menjadi tidak termanfaatkan beberapa kali.
- Akibat pandemi, dilakukan review ulang atas semua kerja sama Formula E di semua kota. Hasil kesepakatan baru antara Jakpro dengan FEO, adalah periode pelaksanaan disesuaikan 3 tahun, yaitu 2022, 2023, dan 2024