Cerita Kriminal

Dering Ponsel Jadi Sinyal Cemburu, Pertikaian Sang Gadis dengan Pacar Sesama Jenis Berujung Maut

Rasa cemburu berujung maut dibalik pembunuhan Okvini Rundengan (22) di Manado. Okvini tewas di tangan pasangan sesama jenisnya berinisial MW (20).

Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Yogi Jakarta
Tribunnews.com
Ilustrasi garis polisi. Rasa cemburu berujung maut dibalik pembunuhan Okvini Rundengan atau V Rundengan (22). Rasa cemburu berujung maut dibalik pembunuhan Okvini Rundengan atau V Rundengan (22). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Rasa cemburu berujung maut dibalik pembunuhan Okvini Rundengan atau V Rundengan (22) di Manado.

Okvini tewas di tangan pasangan sesama jenisnya berinisial MW (20).

Pertikaian pasangan itu berlatar belakang cemburu gara-gara korban dianggap kerap dihubungi seseorang.

Pelaku berinisial MW berasal dari Kelurahan Ranotana Lingkungan VI, Kecamatan Sario, Manado, Sulawesi Utara ( Sulut).

Sedangkan korban Okvini berasal dari Desa Kali, Kecamatan Tombatu, Kabupaten Minahasa Tenggara ( Mitra ), Sulut.

Keduanya indekost di Manado.

Baca juga: Berani Bersumpah dengan Kitab Suci, Suami Sekaligus Ayah Korban Pembunuhan di Subang Bantah Fitnah

Kronologi

Kapolsek Wanea AKP Arie Najoan mengungkapkan kronologi pembunuhan sesama jenis ini.

Peristiwa itu terjadi di Indekost di Kelurahan Wanea, Lingkungan 1, Kecamatan Wanea, Manado, Sulut, Rabu 2(29/9/2021) pukul 20.30 Wita.

Dikutip dari TribunManado.co.id, korban dan pelaku diketahui saat kejadian berada di dalam satu tempat tidur di salah satu indekost.

Foto semasa hidup V Rundengan korban pembunuhan di Manado dan MW kekasihnya yang menikam korban
Foto semasa hidup V Rundengan korban pembunuhan di Manado dan MW kekasihnya yang menikam korban (Kolase Foto Tribunmanado/Facebook V Rundengan)

Saat itu, ponsel pelaku berdering.

Korban yang cemburu lalu bertengkar dengan pelaku. Pertikaian pun pecah.

Pelaku kemudian menusuk korban yang merupakan kekasihnya.

Melihat korban bersimbah darah, pelaku dan para saksi yang ada di sekitar indekost tersebut langsung membawa korban ke Rumah Sakit Bhayangkara Karombasan, Manado.

Namun, korban meninggal dunia sebelum mendapat pertolongan medis.

Pihak RS Bhayangkara kemudian menghubungi Polsek Wanea dan memberitahu ada kasus penusukan berujung kematian.

"Jadi korban berperan sebagai laki-laki dan cemburu kepada pelaku (pelakunya berperan sebagai perempuan)," kata Kapolsek Wanea AKP Arie Nayoan saat dikonfirmasi tribunmanado.co.id.

Baca juga: Ngaku Ketemu dalam Mimpi, Sahabat Ungkap Reaksi Amelia Ditanya Soal Pelaku Pembunuhan di Subang

"Pelaku sudah diamankan tadi malam, sedangkan korban langsung dibawa ke rumah sakit tapi sudah meninggal dunia saat dalam perjalanan," sebutnya.

Penyebabnya, kata Kapolsek hanya karena ada kecemburuan.

Korban cemburu karena ada yang sering menelpon pelaku.

"Sehingga terjadi pertengkaran di dalam kamar sampai terjadi seperti ini," tegas Kapolsek.

"Dia pakai gunting langsung tusuk korban pada dada sebelah kiri," ucap Kapolsek AKP Arie.

Rani kakak korban saat bersama kapolsek wanea di RS bhayangkara
Rani kakak korban saat bersama kapolsek wanea di RS bhayangkara (fistel mukuan/tribun manado)

AKP Arie menuturkan pihaknya telah menangani kasus ini dan telah mengamankan pelaku.

"Jadi pada tadi malam sekitar pukul 21.00 Wita, dari SPKT kami menerima laporan penganiayaan,"

Kapolsek AKP Arie berdasarkan laporan itu pihak kepolisan langsung bergerak ke lokasi dan mendapati korban yang sudah terluka.

"Segera korban dibawa ke RS Bhayangkara namun akhirnya meninggal dalam perjalanan karena kehabisan darah," pungkasnya.

Kapolsek mengungkapkan bahwa korban saat ini sedang dilakukan otopsi di RS Bhayangkara, sedangkan korban telah diamankan.

Baca juga: Cuma HP Amel yang Hilang dari TKP Kasus Pembunuhan di Subang, Sahabat: Checklist Dua, Gak Dibalas

"Dan pelaku untuk sementara dikenai pasal 338 atas tindakan pembunuhan," ucapnya.

Tapi, pidana dari pelaku masih akan berkembang seiring dengan hasil penyidikan.

Firasat Sang Kakak

Kakak Korban, Rani Rundengan menceritakan mengenai kabar adiknya tewas dibunuh.

Saat itu Keluarga Okvini Rundengan (22) menunggu jenazah tepatnyya di ruang jenazah rumah sakit Bhayangkara Manado.

Rani mengaku sedang bekerja di rumah makan, Minahasa Utara saat kejadian pembunuhan tersebut.

Rani mengetahui kejadian ini dari salah satu teman di indekost tempat lokasi kejadian, kalau adiknya sudah meninggal dan mengajaknya ke rumah sakit.

Rani tidak percaya karena sebelum kejadian sempat menghubungi adiknya dan dalam keadaan sehat.

"Saat mendengar saya langsung telpon keluarga di kampung Kali, Tombatu, Minahasa Tenggara meminta supaya segera datang," sebutnya.

Foto semasa hidup V Rundengan korban pembunuhan di Manado dan MW kekasihnya yang menikam korban
Foto semasa hidup V Rundengan korban pembunuhan di Manado dan MW kekasihnya yang menikam korban (Kolase Foto Tribunmanado/Facebook V Rundengan)

Okvini, kata Rani, merupakan mahasiswi di Universitas Negeri Manado (Unima) jurusan pendidikan olahraga.

"Sementara menyusun skripsi dan rencananya mau cari kerja biar bisa maju ujian skripsi. Sambil membantu orang tua juga," katanya.

Rani pun bilang, adiknya itu sempat mengajak untuk wisuda sama-sama.

Adiknya sempat mengatakan kalau mama dan papa tidak ada uang nanti dia yang biayai kuliah Rani kakaknya.

Tak hanya itu kemarin sebelum kejadian, dirinya sempat ada firasat lain, saat melihat story adiknya yang katanya kangen dengan mama papa.

"Saya tanya kenapa tiba-tiba story seperti itu, tak seperti biasanya," sebut Rani saat menunggu jenazah adik di RS Bhayangkara Manado.

Rani menuturkan adiknya sosok yang baik. Sebab, setiap ada masalah selalu mengajaknya untuk curhat.

"Kenapa adik saya sampai jadi begini Tuhan, padahal kemarin sehat," katanya disela-sela wawancara sambil menangis.

Baca juga: Lagi Asah Parang, Ujang Dipanggil Yosef ke TKP Pembunuhan: Pak Tolong Lihat Rumah Saya Berantakan

Rani menyebutkan rencananya jenazah akan dimakamkan di desa Kali kecamatan Tombatu di Minahasa tenggara.

Diketahui, berdasarkan penyelidikan polisi diketahui bahwa pelaku dan korban adalah pasangan sejenis.

Pihak tersangka dan korban sudah berhubungan pacaran sesama jenis sejak 29 Juli 2021 dan sampai saat kejadian.

Mereka berdua diketahui tinggal bersama di tempat salah satu indekos di kelurahan Wanea lingkungan satu kecamatan Wanea.

Dan di malam sehari sebelumnya kedua pasangan ini sedang melakukan live streaming di salah satu sosial media.

“Jadi motif pembunuhan ini, dimana korban berperan sebagai laki-laki dan cemburu kepada pelaku," ujar Kapolsek.

Saat ini pelaku telah ditahan di Polsek Wanea dan terancam pidana dengan pasal 338 dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.

Artikel ini telah tayang di TribunManado.co.id dengan judul Okvini Rundengan, Korban Pembunuhan di Wanea Manado, Sempat Ajak Kakaknya Wisuda Sama-sama,  dan judul Kronologi Cewek di Manado Dibunuh Kekasih Sejenisnya, Dada Ditusuk Gunting, Semua Gara-gara ini,

Sumber: Tibun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved