Balita J Polos Katakan Neneknya Masih Ada dan Sedang Batuk, Sempat Tak Bolehkan Petugas Tuk Evakuasi
Balita berinisial J (3) hidup berdampingan selama berhari-hari dengan jasad neneknya, OT (64).
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNJAKARTA.COM, KELAPA GADING - Balita berinisial J (3) hidup berdampingan selama berhari-hari dengan jasad neneknya, OT (64).
Saat petugas hendak mengevakuasi jasad OT, mereka mengalami kesulitan karena J rupanya tak lancar berbahasa Indonesia.
TONTON JUGA
Sekedar informasi setelah ibunya meninggal dunia sebulan lalu, J hanya tinggal berdua dengan OT di rumahnya, Jalan Gambir Anom 2, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Sedangkan Ayah J saat ini dikabarkan berada di Belanda.
Diwartakan TribunJakarata, Komandan Regu Keamanan RW 06 Pegangsaan Dua, Supandi, menceritakan detik-detik saat petugas hendak mengevakuasi jasad OT.
Diceritakan Pandi, sapaan akrabnya, balita J terlihat ketika petugas keamanan setempat mengintip dari ventilasi rumah tempat nenek OT meninggal.
Baca juga: Tong Sampah Kosong Buat Warga Curiga, Polisi Temukan Balita Nangis di Dekat Jasad Nenek yang Membiru
Awalnya, Pandi mendapat laporan dari warga bahwa ada bau busuk yang tercium berhari-hari dari rumah nenek OT yang bernomor 6 di permukiman itu.
Terciumnya bau seiring dengan kecurigaan warga yang terakhir kali melihat OT keluar rumah pada Minggu (26/9/2021) lalu.

Pandi bersama anggota keamanan setempat pun mendatangi rumah nenek OT.
Mereka lebih dulu meminta izin Ketua RW setempat untuk masuk ke teras rumah seraya memanggil penghuninya.
Beberapa kali panggilan petugas ini tidak mendapat respons.
Alhasil, anggota keamanan setempat mencoba mengintip ke dalam rumah lewat ventilasi.
Baca juga: Ayah di Belanda, Ibu Wafat Sebulan Lalu, Balita Ini Ditemukan di Samping Mayat Nenek Sudah Membiru
"Di dalam ruangan penerangan masih ada, kipas masih ada," kata Pandi saat ditemui di lokasi pada Jumat(1/10/2021).
"Pas di dalam itu terlihat si balita ada di situ, di pintu kamar si jenazah, dalam keadaan telanjang," imbuh dia.
Petugas keamanan itu pun mengajak si balita J berbicara.

Petugas menanyakan keberadaan nenek OT yang dijawab dengan celotehan dari balita J.
"Dia (balita J, red) berdiri, ditegurlah oleh anggota saya. Ditanya, 'nenek mana dek?'," ungkap Pandi.
"Si balita itu jawab, 'nenek ada, lagi batuk'," sambung dia.
Bingung dengan jawaban J, petugas meminta bocah itu membukakan pintu.
Namun, balita J yang ternyata tak terlalu lancar berbahasa Indonesia, menolak dengan bahasa Inggris.
"Adek bisa bukain pintu nggak? Dia jawab, 'No, no'. Karena dia memang ternyata kurang lancar berbahasa Indonesia, sesekali pakai bahasa Inggris," kata Pandi.
Dari situ, Pandi dan anggotanya mencoba mengintip ke dalam rumah lewat jendela dekat parkiran mobil.
Baca juga: Nangis Dekat Jasad Nenek yang Membiru, Balita di Kepala Gading Ternyata Baru Jadi Piatu Bulan Lalu
Jendela itu dilapisi teralis, kawat nyamuk, serta gorden.
Alhasil, Pandi yang sudah mendapat lampu hijau dari ketua RW harus berjibaku membuka lapisan kawat serta gorden.
Saat itu lah sumber bau tidak sedap yang beberapa hari terakhir menyeruak di Jalan Gambir Anom 2 terbongkar.

Bau itu tak lain berasal dari jenazah nenek OT yang sudah membengkak di atas kasur di dalam kamarnya.
"Setelah itu positif sumber bau busuk itu memang dari jenazah ini."
"Langsung saya serahkan semuanya ke Pak RW bagaimana baiknya," ucap Pandi.
Diwartakan sebelumnya penemuan jenazah nenek OT bermula dari warga yang melapor ke Polsek Kelapa Gading, karena mencium aroma tak sedap.
Polisi pun mendobrak masuk ke dalam rumah itu serta mengevakuasi OT serta cucunya J.
OT dibawa ke RSCM, sementara balita J dilarikan ke Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading untuk dirawat sementara.
Kamis malamnya, balita J dijemput dan dibawa tantenya ke Pamulang untuk dibesarkan.
Baca juga: Balita di Pegangsaan Dua Mampu Bertahan Hidup Setelah Berhari-hari Temani Jasad Sang Nenek
Suara Tangisan J Tak Digubris
Balita tak berdosa itu tak mandi dan tak makan selama berhari-hari.
Tubuh kurusnya dipenuhi kotoran berbau tak sedap.
Tangisan J langsung pecah ketika melihat polisi datang mendobrak pintu rumahnya.

Baca juga: Wanita Lansia Ditemukan Tak Bernyawa dalam Rumahnya di Pegangsaan Dua, Diduga Sudah Meninggal 4 Hari
J kemudian dimandikan warga dibantu pihak kepolisian.
Ia sempat menangis lagi sebelum akhirnya ditenangkan warga dan petugas setempat.
Ketua RT 06 RW 06 Pegangsaan Dua, Tika yang melihat tersebut sempat tak percaya melihat kondisi cucu korban.
Ia mengira si cucu sudah tak bernyawa juga, namun dugaannya salah.

"Saya pikir cucunya meninggal karena kan enggak makan tiga hari ternyata masih hidup," kata Tika di lokasi.
Tika mengatakan, memang sebelum ditemukannya jenazah OT, warga kerap kali mendengar tangisan dari rumah tersebut.
Namun, tangisan bocah tersebut dianggap hanya angin lalu.
"Kalau tangisan kita sering denger memang. Anak itu sering nangis, cuman warga nganggepnya biasa aja," ucap Tika.
Baca juga: Kecurigaan Warga Sebelum Temukan Wanita Lansia Meninggal dalam Kondisi Membusuk di Rumahnya
Berhari-hari OT Tak Keluar Rumah
Tika lalu menyinggung kecurigaannya sebelum jenazah OT ditemukan.
Menurut dia, kebiasaan OT ialah mengorder makanan via ojek online.
Dari situ, OT biasanya akan terlihat keluar ke teras rumahnya untuk mengambil makanan itu.
"Biasanya dia sering makan pake ojek online, tapi ini enggak ada. Biasa pagi-pagi ada," kata Tika di lokasi.
Kecurigaan lainnya yang dirasakan Tika terkait dengan kondisi tempat sampah di rumah korban.
Sehari-harinya tempat sampah di rumah OT yang bernomor 6 pasti akan terisi sampah rumah tangga.
Namun, sudah empat hari belakangan tong sampah itu kosong sama sekali.
Kecurigaan makin menguat saat Tika dan beberapa warga lainnya mencium bau menyengat dari arah rumah korban.
Bahkan, bau tidak sedap itu menyeruak sampai puluhan meter dari rumah OT.
"Baunya nyengat banget. Akhirnya saya samperin satpam, saya laporin pak RW, tetangga saya (OT) beberapa hari enggak keluar," ucap Tika.
Tika melapor ke pengurus RW setempat yang kemudian diteruskan ke Polsek Kelapa Gading.
Polisi lalu mendatangi rumah OT dan memanggil yang bersangkutan, namun tak ada sahutan.

Baca juga: Kecurigaan Warga Sebelum Temukan Wanita Lansia Meninggal dalam Kondisi Membusuk di Rumahnya
Alhasil, polisi langsung mendobrak rumah OT dan menemukan jenazah wanita itu sudah membengkak di atas kasur.
"Pas (polisi) masuk, ternyata jenazahnya udah biru, udah bau busuk," kata Tika.
Di dalam kamar, di dekat jenazah korban, ada seorang balita laki-laki berusia 3 tahun yang masih hidup.
Balita itu tak lain adalah J yang selama ini memang tinggal serumah dengan korban.
"Saya pikir cucunya meninggal juga, karena kan enggak makan tiga hari ternyata masih hidup," tutur Tika.
Tika menambahkan bahwa dalam beberapa waktu terakhir korban tinggal bertiga bersama anak perempuan dan cucunya.
Namun, sebulan lalu, anak perempuan OT meninggal dunia sehingga wanita lansia itu hanya tinggal berdua dengan cucu laki-lakinya yang masih balita.
"Jadi korban punya anak, suami anaknya ini di Belanda, korban udah tinggal sama cucunya dari bayi. Ibunya si bayi ini sudah meninggal," jelas Tika.