Kasus Subang, Terkuak Curhat & Tangis Yosef ke Kepala Desa: Hanya Yoris Anak Saya Sekarang
Yosef (55) menangis saat melihat Kepala Desa Jalan Cagak sekaligus paman Yoris, Indra Zainal Arif mendampingi anaknya dan Danu. Ini curhatnya.
Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Yosef (55) menangis saat melihat Kepala Desa Jalan Cagak sekaligus paman Yoris, Indra Zainal Arif mendampingi anaknya dan Muhammad Ramdanu atau Danu.
Yosef pun langsung bercerita kepada Indra mengenai perasaannya itu.
"Pak Yosef sampai nangis. Dia bilang harta saya yang ada bukan untuk siapa-siapa, (tapi) untuk anak," kata Indra menirukan ucapan Yosef dikutip dari akun Youtube Heri Susanto, Sabtu (10/2/2021).
Yosef (55) adalah suami Tuti Suhartini (55) sekaligus ayah dari Yoris (34) dan Amalia Mustika Ratu (24).
Korban Tuti Suhartini dan Amalia ditemukan tewas di bagasi mobil di kediamannya Kampung Ciseuti, Desa/Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat pada Rabu (18/8/2021).
Indra pun mengiyakan ucapan Yosef. Ia mengharapkan hubungan keluarga tidak renggang akibat sesuatu yang tidak penting.
Baca juga: Hubungan Yosef-Yoris Renggang Imbas Kasus Subang, Permintaan Sang Paman: A, Kita Sowan ke Bapak
Dalam kesempatan itu, Indra pun mengatakan rencana bersama Yoris mendatangi Yosef.
"Bilang ke saya, Tolong bilang ke Yoris, saya tidak bisa hidup, hanya Yoris satu-satunya anak saya sekarang," kata Indra menirukan perkataan Yosef.
"Ya cuma punya harta Yorislah," tambah Indra.
Indra sempat bicara ke kuasa hukum Yosef, Rohman Hidayat.

Ia berencana datang bersama Yoris dan istri serta cucunya.
Hal itu bertujuan agar tidak ada asumsi-asumsi negatif mengenai hubungan keluarga itu.
Indra Zainal Arif pun mengungkapkan hubungan keponakannya dengan sang ayah Yosef dalam kasus Subang.
Indra Zainal mengungkapkan adanya miskomunikasi antara Yosef dan putranya setelah kejadian pembunuhan tersebut.
Indra pun menasihati keponakannya agar bersilaturahmi ke Yosef.
Pasalnya, kata Indra, apapun alasannya Yoris tetap putra dari Yosef.
Baca juga: Beda Pesan Yosef dan Putra Sulungnya Kepada Pelaku Kematian Ibu dan Anak di Subang
Ia pun telah menyampaikan hal tersebut kepada Yoris.
"Saya kemarin bilang ke Yoris, A nanti kita temui bapak, sowan ke sana," kata Indra.
Indra mengungkapkan hal tersebut kepada Yoris agar tidak ada miskomunikasi serta menjadi asumsi negatif di publik.
"Jangan sampai diluar dengan kerenggangan ini menjadi asumsi yang negatif dan melahirkan opini publik yang berbeda-beda," tuturnya.
Indra pun kembali mengungkapkan dirinya yang telah berkomunikasi berkali-kali kepada Yoris untuk menemui Yosef.
"Kita datang minta maaf, bukan berarti Yoris salah tapi komunikasi yang gagal," katanya.
Yoris Akui Hubungan Renggang
Putra tertua Yosef, Yoris (34) mengungkapkan kekecewaannya terhadap sikap sang ayah tak mengikuti tahlilan mendoakan mendiang ibu dan adiknya.
Selain itu, Yoris membeberkan Yosef (55) tak memberikan uang sepeser pun buat keluarga untuk mengadakan tahlilan mendoakan Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (24).
Yoris semakin kecewa ketika ayahnya Yosef lebih memilih bermain golf dibanding ikut tahlilan.
"Waktu tahlilan dua hari, papa main golf," kata Yoris dikutip TribunJakarta.com dari akun Youtube Heri Susanto, Minggu (26/9/2021).
Baca juga: Cuma HP Amel yang Hilang dari TKP Kasus Pembunuhan di Subang, Sahabat: Checklist Dua, Gak Dibalas
Yoris juga mengungkapkan hubungan dengan ayahnya renggang setelah kasus tersebut.
Ia tak pernah lagi berkomunikasi dengan Yosef.
Yoris mengungkapkan ayahnya juga tidak pernah memberikan uang untuk mengadakan tahlilan ibu dan adiknya.
Uang tahlilan bersumber dari tabungan Yoris dan istrinya serta kakak Tuti Suhartini.
"Uang juga dari pertama sampai sekarang, dari tabungan saya dan istri dan Wak Lilis. Papa enggak ngasih sepeser pun," kata Yoris.

Disinggung mengenai jasa pengacara, Yoris mengungkapkan dirinya tak bersalah sehingga tidak perlu menggunakan kuasa hukum.
Hal itu ditanyakan kepada Yoris merespon sikap ayahnya Yosef memakai jasa pengacara dalam kasus temuan jasad ibu dan anak itu.
"Menurut pikiran saya, untuk kuasa hukum biasanya sudah ada tersangka. Kita, keluarga Wak Lilis enggak perlulah malah menambah beban," tutur Yoris.
"Saya fokus ke tahlilan, uang dari mana buat kuasa hukum? apalagi kita kan lebih ke tahlilan mamah, buat apalah kuasa hukum," tambahnya.
Baca juga: Ngaku Ketemu dalam Mimpi, Sahabat Ungkap Reaksi Amelia Ditanya Soal Pelaku Pembunuhan di Subang
Fakta Baru Versi Kuasa Hukum Yosef
Rohman Hidayat, kuasa hukum Yosef, suami sekaligus ayah korban penghilangan nyawa ibu dan anak di Subang, membeberkan fakta baru terkait kasus itu.
Menurut Rohman, berdasarkan hasil pemeriksaan terbaru yang dilakukan penyidik terhadap Yosef, dipastikan bahwa kliennya tidak terlibat dalam kasus tersebut.
Dalam materi pemeriksaan Yosef, kata dia, penyidik kembali menanyakan detik-detik ditemukannya Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23).
"Jadi, Yosef menyampaikan kepada penyidik bahwa sebelum ke kantor polisi Jalancagak pukul 07.24 WIB dia sempat menghubungi HP Amel," ujar Rohman Hidayat saat dihubungi, Sabtu (2/10/2021).

Menurut Rohman, Yosef sudah merasakan ada kejanggalan saat dia pulang ke rumah.
Namun, ia belum menduga terjadi pembunuhan.
Yosef kemudian mencoba menghubungi Amel, tapi tidak direspons.
Kemudian, kata dia, Yosef menghubungi Yoris, anaknya yang lain, di jam yang sama.
"Telepon Yoris dijawab oleh istrinya. Di situ Yosef menyampaikan ke istri Yoris bahwa di rumah ada penculikan."
"Kenapa berpikir penculikan, karena pada saat itu Yosef melihat di jalan sebelah pintu masuk, ada bekas ban mobil," katanya.
Baca juga: Serba Salah Tak Datang ke TKP Kasus Subang, Tangis Istri Muda Yosef Dapat Kabar Tuti & Amel Tewas
Sekitar pukul 07.35 WIB, Yosef kemudian mendatangi Polsek Jalancagak.
Di saat itu juga, kata Rohman, Yoris menelepon.
"Jam 08.02 WIB, Yosef tidak masuk lagi ke TKP, tapi dibawa ke ruang komite sekolah SMA Jalancagak."
"Di TKP sudah banyak warga masyarakat dan sudah di police line," ucapnya.
Jadi, ujar Rohman, fakta baru itu menyebutkan bahwa kliennya tidak mengetahui adanya peristiwa pembunuhan terhadap istri dan anaknya.
"Bahkan pada saat pagi-pagi dia berpikir masih ada penculikan, itu dibuktikan dari log call-nya, yang menghubungi HP korban," katanya.

Selain itu Rohman mengungkapkan Muhammad Ramdanu atau Danu ternyata mendatangi rumah Tuti Suhartini tiga hari sebelum kasus pembunuhan ibu dan anak.
Hal ini terungkap dari pemeriksaan tambahan di Satrekrim Polres Subang, Rabu (29/9/2021).
Sebelumnya Yosef mengatakan keponakan Tuti bernama Danu sering datang malam-malam ke rumah mereka.
"Tadi Pak Yosef sempat dikonfrontir dengan Danu sedikit berkaitan dengan kedatangan Danu pada hari Minggu 15 Agustus malam itu sempat dikonfortir. Tadi cuma sebentar dan sudah selesai," ucap Rohman.
Menurut Rohman, Yosef sangat yakin bahwa Danu, datang pada Minggu malam tiga hari sebelum kejadian penemuan jasad ibu dan anak itu.
"Masalah kedatangan ke rumah Pak Yosef pada Minggu malam, Pak Yosef berkeyakinan karena Pak Yosef yang membuka pintu dan Danu datang pada malam itu.

"Saat pemeriksaan Danu bilang lupa dan akhirnya di depan kami dia membenarkan bahwa Danu datang pada hari itu ke rumah Pak Yosef," katanya.
Sementara, polisi mengakui sulitnya mengungkap kasus tersebut.
Minimnya alat bukti dan saksi kejadian membuat polisi yakin bahwa kasus Subang atau perampasan nyawa ibu dan anak itu merupakan kejahatan luar biasa.
Bahkan, kata Erdi, kemungkinan juga kasus ini sudah terencana.
Demi dapat mengungkap siapa tersangka atas kejadian naas ini, pihaknya akan terus berupaya untuk fokus dalam penyelidikan.
Baca juga: Cuma HP Amel yang Hilang dari TKP Kasus Pembunuhan di Subang, Sahabat: Checklist Dua, Gak Dibalas
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Erdi kepada Kompas TV di Bandung, Kamis (30/09/2021).
"Karena ini merupakan suatu kejahatan yang memang luar biasa, yang kemungkinan terencana. Ya tentunya kita akan tetap mencoba fokus dalam rangkaian penyelidikan untuk menemukan tersangkanya," tutur Erdi.
Ketika ditanya soal adanya kemungkinan saksi yang akan ditetapkan sebagai tersangka, Erdi menyebut pihak penyidik masih terus melakukan pendalaman terkait kasus ini.
Erdi tak ingin terlalu terburu-buru untuk berasumsi sebelum menemukan bukti-bukti yang nyata atas kasus ini.
"Insyaallah, ya. Saya tidak bisa berandai-andai mengarah ke dengan tidaknya. Tetapi semua ini tetap akan kita upayakan mencari untuk menemukan tersangkanya," kata Erdi.
Pihaknya juga meminta masyarakat untuk tidak berspekulasi apalagi menceritakan hal-hal yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.
"Saya mengimbau untuk rekan-rekan atau masyarakat tidak usah berspekulasi ya. Berspekulasi menceritakan hal-hal yang tidak bisa dipertanggungjawabkan," kata Erdi.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Sempat Lupa, Danu Akui Datangi Rumah Amalia Tiga Hari Sebelum Kasus Perampasan Nyawa, dan judul Kuasa Hukum Yosef Ungkap Fakta Baru di Kasus Subang, Polisi: Ini Kejahatan Luar Biasa!,