Anies Pastikan Penyintas Covid-19 Bisa Divaksin Satu Bulan Setelah Sembuh, Ini Syarat dan Tahapannya

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memastikan bagi para penyintas Covid-19 sudah bisa divaksin minimal satu bulan setelah mereka dinyatakan sembuh.

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
Tangkap layar Instagram Gubernur DKI Jakarta Anies Bawedan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat disuntik dosis kedua vaksin Covid-19. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memastikan bagi para penyintas Covid-19 sudah bisa divaksin minimal satu bulan setelah mereka dinyatakan sembuh.

Hal itu dijelaskan Anies di akun Instagramnya.

Anies mengunggah ulang informasi mengenai vaksinasi bagi penyintas Covid-19 dari akun Pemprov DKI Jakarta.

Begini syarat dan tahapan bagi Anda para penyintas Covid-19 yang ingin menjalani vaksinasi.

"Lebih cepat, penyintas Covid-19 dengan tingkat gejala ringan-sedang, kini dapat divaksinasi minimal 1 bulan setelah sembuh," tulis Anies di Instagram dilansir TribunJakarta.com, Jumat (3/10/2021).

Baca juga: Hadiri Festival Silat Virtual, Gubernur Anies Sebut Cingkrik Berpotensi Mendunia

Sedangkan untuk penyintas gejala berat, tulis Anies, anjuran yang berlaku tetap menunggu tiga bulan setelah sembuh.

Anies pun mengajak warga Jakarta untuk segera vaksinasi Covid-19.

Cek kuota vaksinasi yang tersedia melalui http://qrco.de/kuotavaksinjaki

"Dan segera daftar vaksinasi di aplikasi JAKI," imbuh Anies.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau stadionbJakarta International Stadium (JIS)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau stadion Jakarta International Stadium (JIS) (Facebook Anies Baswedan)

9 Strategi Pemprov DKI Wujudkan Herd Immunity

Dinas Kesehatan DKI Jakarta memastikan, terus menggenjot program vaksinasi Covid-19 demi mewujudkan kekebalan massal atau herd immunity.

Beragam upaya pun dilakukan guna memastikan seluruh warga ibu kota mendapatkan vaksin Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Widyastuti menyebut, ada sembilan strategi yang dijalankan pihaknya untuk mempercepat program vaksinasi.

Pertama, Dinkes DKI Jakarta membuka sentra vaksinasi dan mobil vaksin keliling guna memudahkan masyarakat mendapatkan akses vaksinasi Covid-19.

“Kami juga membuka sistem pendaftaran secara online terpadu melalui aplikasi Jakarta Kini (JAKI),” ucapnya, Sabtu (2/10/9/2021).

Baca juga: Dirut TransJakarta Wafat, Anies Ingat Awal Sakit Mendiang: Saat Sedang Bekerja Laksanakan Rencana

Kemudian, Dinkes DKI juga berkoordinasi dengan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk membuka dan memfasilitasi masyarakat yang berada di wilayahnya.

Tak hanya itu, koordinasi dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) pun dilakukan untuk membuka sentra-sentra vaksin yang dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat.

Kolaborasi dengan Lembaga Kementerian, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) hingga pihak swasta untuk mengadakan serbuan vaksinasi pun terus dilaksanakan.

Vaksinasi berbasis komunitas (RT/RW, rusun/apartemen), tempat kerja atau institusi pendidikan, dan berbasis tempat umum (terminal, bandara, stasiun) juga terus digencarkan Pemprov DKI Jakarta.

Sejumlah pasien komorbid antusias mengikuti vaksinasi Covid-19 di Lantai 6 JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (26/9/2021) pagi.
Sejumlah pasien komorbid antusias mengikuti vaksinasi Covid-19 di Lantai 6 JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (26/9/2021) pagi. (Muhammad Rizkyi Hidayat/Tribun Jakarta)

“Evaluasi rutin kami lakukan kepada para camat setiap minggunya yang dipimpin oleh Biro Tata Pemerintahan (Tapem) DKI,” ujarnya.

Pemprov DKI Jakarta juga menambah tim vaksinator non tenaga kesehatan melalui kolaborasi dengan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) untuk memberdayakan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dari dinas selain Dinas Kesehatan.

Vaksinator perbantuan tenaga kesehatan pun ditambah melalui kolaborasi dengan organisasi profesional.

“Kami juga memberikan akses semudah dan sejelas mungkin dalam melihat cakupan dan capaian vaksinasi di Jakarta sebagai bahan monitoring dan evaluasi di wilayah masing-masing,” tuturnya.

Sejauh ini, strategi yang dijalankan cukup berhasil dan capaian vaksinasi Covid-19 di DKI Jakarta sudah cukup tinggi.

Dinas Kesehatan mencatat, hingga 1 Oktober 2021, total 10,4 juta orang sudah mengikuti vaksinasi dosis pertama di DKI Jakarta.

Baca juga: Sudah Berusia 77 Tahun, Elly Tak Ragu Disuntik Vaksin Covid-19

Dari jumlah tersebut, sebanyak 7,7 orang diantaranya bahkan sudah mendapatkan dosis kedua vaksin Covid-19.

Walau demikian, hal ini tak membuat Pemprov DKI Jakarta puas, target vaksinasi Covid-19 pun terus ditingkatkan.

Awalnya, Pemprov DKI mendapat pekerjaan rumah dari Presiden Joko Widodo untuk menuntaskan vaksinasi Covid-19 kepada 7,5 juta warga hingga akhir Agustus 2021.

Pemprov DKI ternyata berhasil menuntaskan pekerjaan rumah itu lebih cepat dari target yang diberikan.

Ilustrasi penyuntikan vaksin Covid-19.
Ilustrasi penyuntikan vaksin Covid-19. (DPA/ILIYA PITALEV via DW INDONESIA)

Target 7,5 juta warga mendapat vaksin Covid-19 itu selesai pada akhir Juli 2021 lalu.

Meski sudah terlampaui, ternyata masih banyak warga ibu kota yang belum mendapatkan vaksin Covid-19.

Untuk itu, Pemprov DKI menaikkan target vaksinasi menjadi 11 juta.

Target itu pun kini hampir tercapai dan hanya kurang 600 ribu lagi.

Walau demikian, dalam beberapa kesempatan sebelumnya Widyastuti menyebut, masih ada 2,5 juta warga ibu kota yang belum divaksin.

Ia menyebut, mayoritas masyarakat yang belum divaksin lantaran masih khawatir dengan efek samping atau kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI).

Ia pun meminta masyarakat tak khawatir lantaran kini jenis vaksin yang digunakan bisa dipilih oleh masyarakat.

“Kami membuka informasi di JAKI soal jenis vaksin yang digunakan pada setiap sentra vaksinasi,” kata dia.

Untuk saat ini, ada beberapa jenis vaksin yang tersedia, yaitu Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Moderna.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved