Girangnya Dedi Mulyadi Lihat Truk Bergambar Dirinya, Langsung Ajak Ngevlog Sopir di Tol Cipali

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi begitu girang saat melihat ada truk yang bergambarkan wajahnya.

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
Kang Dedi Mulyadi Channel
Dedi Mulyadi ngevlog dengan sopir truk yang memasang wajah mantan Bupati Purwakarta itu di bagian belakang truknya. 

"Untuk tol aja habis Rp 1,2 juta dari Probolinggo sampai Sentul, Bogor," kata Sahroni yang dalam perjalanan ini mengangkut 8 ton ubi untuk dikirimkan ke sebuah pabrik di kawasan Sentul.

Sementara itu, seusai mengantarkan ubi ke Bogor, Sahroni tak langsung kembali pulang ke Banyuwangi.

Dia biasanya mangkal dulu di Jakarta untuk mencari orderan lagi yang bisa dibawanya ke Banyuwangi.

Dedi Mulyadi saat ngevlog bersama sopir yang truknya bergambar wajah mantan Bupati Purwakarta itu saat bertemu di Tol Cipali, Jawa Barat.
Dedi Mulyadi saat ngevlog bersama sopir yang truknya bergambar wajah mantan Bupati Purwakarta itu saat bertemu di Tol Cipali, Jawa Barat. (Kang Dedi Mulyadi Channel)

"Pulangnya mangkal dulu cari muatan di Jakarta. Rata-rata bawa barang proyek," kata Sahroni.

Tak hanya Kang Dedi yang ngevlog di Tol Cipali, Sahroni juga mengeluarkan ponselnya untuk berfoto dengan anggota DPR itu.

Dia pun diminta menyampaikan salamnya menggunakan bahasa Banyuwangi lantaran bisa ngevlog dengan Kang Dedi.

Kebersamaan keduanya pun harus berakhir di rest area kawasan Cikampek.

Sebelum kembali ke mobilnya, Kang Dedi pun memberikan uang untuk bekal kepada Sahroni.

Baca juga: Aksi Dedi Mulyadi Bongkar Modus Lansia Pengemis Pura-pura Bungkuk, Ternyata Disuruh Anak Cucunya

Aksi Kang Dedi Jadi Sopir Truk Pasir

Sebelumnya, Kang Dedi Mulyadi alias KDM juga sempat menjajal jadi sopir truk pasir.

Kala itu dia sengaja menyetir sendiri truk itu ke tempat pembelian pasir di lokasi tambang di Kecamatan Dawuan, Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Kang Dedi membeli pasir itu untuk keperluan pembangunan kolam di rumahnya.

Selain itu, dia juga ingin mengecek mengenai izin di lokasi penambangan pasir yang didatanginya.

Pasalnya, Kang Dedi menyebut banyak penambangan ilegal yang praktiknya merusak alam dan melahirkan aksi premanisme di jalan.

"Sekarang nambangnya ngerusak lingkungan, upah tenaga kerja murah, mobil enggak bayar pajak, gadapet pajak jalan.

Baca juga: Dedi Mulyadi Minta Siswi SD Bantu Orangtua Ngulek Karedok: Jangan Ibu jadi Babu, Anaknya Jadi Ratu

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved