Meski Dikritik, Wali Kota Bekasi Tegaskan Gagasan Vaksin Booster Dosis Ketiga untuk Guru Tetap Jalan

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi memastikan, gagasan vaksin booster dosis ketiga untuk guru di wilayahnya tetap dilanjutkan meski medapat kritikan.

Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Elga H Putra
TribunJakarta/Yusuf Bachtiar
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi di Stadion Patriot Candrabhaga Kota Bekasi, Jumat (8/10/2021).  

Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar

TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI SELATAN - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi memastikan, gagasan vaksin booster dosis ketiga untuk guru di wilayahnya tetap dilanjutkan meski medapat kritikan dari sejumlah pihak.

Pria yang akrab disapa Pepen ini mengatakan, vaksin booster dosis ketiga untuk guru tidak ada salahnya untuk meningkatkan imunitas di tengah kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

"Kalau boosternya untuk disdik tenaga pendidikan supaya mantap antibodinya terus nakes memang (sudah disuntik booster) kan tidak ada salahnya," kata Pepen di Stadion Patriot, Jumat (8/10/2021).

Dia mengaku, gagasan vaksin booster dosis ketiga untuk guru datang dari pihaknya. Meski diketahui, belum ada rekomendasi dari Kementerian Kesehatan terkait hal itu.

Persiapan untuk pelaksanaan vaksinasi booster untuk guru saat ini masih berjalan, pihaknya ingin menjamin rasa aman masyarakat terutama siswa jika guru memiliki imunitas yang kuat.

Baca juga: Dianggap Langkahi Kemenkes, Rencana Vaksin Booster Dosis Ketiga Buat Guru di Kota Bekasi Tuai Kritik

"Kalau nakes udah jalan Disdik (guru) yang baru kita, orang yang namanya kebijakan kan itu digagas dipersiapkan. Dipikirin, digagas nih ini penting nih Disdik dalam rangka PTM ya bagaimana kalau kita kasi booster," jelas dia.

Pihaknya bakal fokus mengejar kekurangan capaian vaksin masyarakat umum terlebih dahulu, saat ini sudah terdapat 65 persen target vaksinasi dari 2.015.000 jiwa.

"Kalau persiapannya masih dilakukan (vaksin booster guru), tapikan kita masih ngejar yang kekurangan ituloh (warga belum divaksin)," ucapnya.

Ilustrasi vaksinasi Covid-19 bagi pedagang.
Ilustrasi vaksinasi Covid-19. (Dok. Sudin Kominfotik Jakarta Utara)

"Kan ini sudah PTM, terus yang 12 tahun (siswa) juga masih ada (belum divaksin), nah yang anak SMA/SMK juga masih ada yang belum divaksin tapi enggak besar jumlahnya," tambahnya.

Sebelumnya, rencana pemberian vaksin booster dosis ketiga untuk guru di Kota Bekasi dikritik oleh beberapa pihak.

Tindakan itu dianggap dapat menimbulkan preseden buruk bagi pelayanan kesehatan khususnya program vaksinasi Covid-19.

Kritik datang dari Koalisi Masyarakat untuk Akses Keadilan Kesehatan, dalam keterangan tertulisnya, rencana pemberian vaksin booster untuk guru di Kota Bekasi belum sesuai rekomendasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Baca juga: Inisiatif Wali Kota Bekasi, Berikan Vaksin Booster Dosis Ketiga untuk Guru

"Artinya, Pemerintah Kota Bekasi berpotensi melangkahi instruksi Kementerian Kesehatan terhadap ketentuan pemberian vaksin dosis ketiga selain tenaga kesehatan," kata Amanda Tan anggota Tim Koalisi.

Rencana pemberian vaksin dosis ketiga untuk guru di Kota Bekasi dianggap melanggar prinsip kesetaraan dan keadilan, dimana masih banyak kelompok rentan yang belum mendapatkan vaksin.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved